Chapter 5

742 66 1
                                    


Sinar pagi mulai terlihat saat ku hendak membuka tirai jendelaku. Bisa dikatakan fajar terlalu cepat menyingsing, tidak.. itu semua hanya karena aku kurang tidur tadi malam. Lebih tepatnya kejadian kemarin membuatku tidak bisa berpikir jernih, aku mengurung diri di kamar sampai-sampai aku lupa untuk makan malam dan beristirahat, sangat bodoh bukan?

Tapi, satu hal yang paling membuatku terkejut. Saat aku memutuskan untuk keluar dari kamarku, aku tak menyangka bahwa Akashi-kun juga tak keluar dari kamarnya, aku yakin ia memang sengaja tidak keluar, karena biasanya ia orang pertama yang bangun pagi.

"Sial!!!" cetusku panik saat membaca surat yang tertinggal di meja makan.








Aku buatkan sup daging. Makan dan jangan lupa minum antibiotikmu.

Ojisan kemarin menitip pesan agar kau tidak sekolah dulu, aku juga sudah menyampaikannya kepada sensei.

-Akashi








Pantas saja Akashi-kun tidak keluar dari kamarnya, aku bahkan baru ingat hari ini adalah hari senin, ia pasti pergi ke sekolah. Mungkin ini adalah efek terlalu lama di rumah sakit.


"Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi." gerutuku dalam hati sambil mulai melahap makanan yang telah Akashi-kun siapkan.

Tapi memang benar, aku ini lemah, aku bisa saja sakit lagi kalau tetap beraktivitas saat baru saja pulih. Tentu aku sangat iri dengan Aomine-kun dan Kagami-kun yang bertubuh kekar dan kuat.



Sekolah berakhir pukul 3 sore, dan sekarang masih sangat pagi. Sepertinya aku bisa kebosanan di rumah, mungkin sebaiknya aku pergi ke supermarket untuk membeli beberapa makanan kecil. Jarang-jarang aku tidak masuk sekolah, aku harus memanfaatkan waktu ini untuk menonton film kesukaanku, lagipula aku izin sakit bukan membolos kan?

Pada akhirnya setelah sarapan aku pun memutuskan untuk pergi ke supermarket dekat rumahku. Setidaknya tidak akan ada yang menduga aku tidak sekolah hari ini, ini masih terlalu pagi untuk melihat murid-murid sekolah berkeliaran, kecuali jika mereka senasib denganku.


Sesampaiku di supermarket, aku langsung mengambil keranjang dan mencari-cari apa yang kubutuhkan. Aku belum pernah berbelanja sendirian, mungkin karena dulu aku selalu menitip kebutuhan kepada ibuku, sekarang pun aku masih suka menitip kepada pelayan keluarga Akashi-kun, hanya saja pelayan itu juga bekerja di tempat lain, sehingga tidak banyak waktu di rumah kami.



"Apa? ada Kuro-chin disini?"

Satu suara membuatku teralih dari aktivitas belanjaku.

"Kau siapa?" tanyaku ragu. Aku merasa seperti mengenalnya, tapi entah itu dimana.

"Kejam sekali. Ini aku Murasakibara, kita dulu dekat saat kelas 2 SMP."

The Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang