BERSYUKURLAH KITA SEBAGAI MUSLIM
Betapa agung Allah yang Maha Rahman menjadikan kita sebagai bagian dari limpahan kasih sayang-Nya. Kita terlahir, walaupun tanpa diminta, dikalangan orang-orang islam. Ini adalah bukti kasih sayang Allah. Apa jadinya bila saat dilahirkan ternyata Allah menakdirkan kita hadir dikalangan non Muslim, na'udzubillah. Betapa berat perjuangan saudara-saudara kita yang non-Muslim untuk bertauhid dan mengibadahi Allah Swt.
Salam sejahtera, dan shalawat selayaknya terus kita sampaikan ke hadirat Rasulullah saw. Melalui dakwahnya, umat manusia di dunia mengenal kebenaran. Melalui dakwah nya, kita memahami hakikat kehidupan ini. Semoga Allah memberikan kemudahan dan memberikan kemampuan kepada kita untuk mencontoh sunnah Rasul mulia Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Tiada sikap paling baik yang harus kita lakukan selain syukur kepada Allah Swt atas limpahan karunianya dalam kehidupan ini. Kita sepantasnya bersyukur atas beberapa hal mendasar. Pertama, bersyukur karena oleh Allah kita diciptakan sebagai manusia, makhluk yang paling sempurna. Sebagai manusia, kita memiliki berbagai kelebihan dan keutamaan dibandingkan makhluk jenis lainnya. Manusia adalah makhluk yang paling mulia yang juga diberi kewenangan lebih daripada makhluk lainnya. Dalam hal inilah kita sepantasnya bersyukur atas berbagai keunggulan yang kita miliki. Bagaimana cara bersyukurnya? Itulah masalah yang harus kita pahami lebih jauh.
RENUNGAN
Ingatlah! Bahwa kita terlahir ke dunia ini setelah melalui 'perjuangan' yang sangat berat. Kita lahir setelah bersaing dengan ratusan juta sel sperma yang memburu sel telur, dan yang berhasil menemui sel telur hanya satu, yaitu kita. Jadi, kita sudah pernah bertarung begitu berat tanpa kita sadari. Inilah kesuksesan awal kita.
Kedua, kita patut bersyukur atas pemberian anugerah terbesar dalam hidup ini yaitu nikmat iman dan Islam. Faktanya, tidak semua manusia lahir sebagai umat Islam. Tidak semua manusia beriman. Berarti, keimanan dan keislaman adalah anugerah yang seharusnya disyukuri oleh kita. Keislaman dan keimanan akan menjadi modal untuk menggapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat. Apabila kita menyia-nyiakan anugerah tersebut, kita akan mengalami kerugian yang sangat besar. Na'udzubillah. Bagaimana cara bersyukur nya? Ini pula yang harus kita pahami lebih lanjut.
RENUNGAN
Ingatlah! Bahwa keimanan dan keislaman adalah nikmat yang paling mahal, melebihi apa pun yang bernilai di dunia ini. Begitu banyak orang yang sibuk mencari dan mempertahankan harta dan jabatan karena menganggap kedua hal itu sangat berharga. Bagi seseorang yang memahami betapa mahalnya keimanan dan keislaman, kebutuhan nya akan harta dan jabatan tidak akan mengabaikannya dari keteguhan akan keimanan dan keislaman. Dalam keadaan harus memilih, tentu orang tersebut akan lebih memilih keimanan dan keislaman. Tidak mungkin keimanan dan keislaman nya ditukar dengan harta dan jabatan.
***
A. Bersyukur atas Kemanusiaan Kita
Allah Swt berfirman,
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang lebih sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
(Qs al-isra[17]:70)Hendaknya kita renungkan bahwa menurut filsafat, perbedaan manusia dengan hewan itu banyak. Manusia adalah 'al-hayawaan an-naatiq', hewan yang berpikir. Jadi, pada potensi berpikirlah sesungguhnya terletak keunggulan manusia dibandingkan hewan. Apabila potensi ini tidak digunakan dengan baik, hilanglah keunggulan kita. Dan pada akhirnya, jadilah kita seperti binatang, bahkan lebih jelek.
Allah telah menganugerahkan berbagai kelebihan kepada kita sebagai manusia. Anugerah terbesar yang dimiliki manusia dibandingkan makhluk lain adalah akal. Dengan akalnya manusia bisa mengambil pelajaran dan memanfaatkan semua fasilitas yang Allah ciptakan di dunia ini. Manusialah yang mampu menaklukan semua makhluk di dunia ini. Allah memberikan pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Semua itu merupakan modal agar manusia mampu menduduki derajat yang sangat tinggi di sisi Allah.
Keunggulan manusia melebihi jin dan setan. Maka, janganlah sekali kali merendahkan diri kita hingga menyerupai binatang, yaitu makhluk yang bergerak dan bertindak atas insting hewani. Binatang, sehari hari nya sibuk untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, dan syahwat. Tidak ada tujuan lain. Dipihak lain, setan menggunakan seluruh kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk menyesatkan manusia agar mereka memunyai teman di neraka. Seluruh waktu setan digunakan untuk maksiat kepada Allah Swt. A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rojiim.
Ayat berikut ini kiranya dapat menjadi renungan bagi kita. Allah Swt berfirman,"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manuia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai." (QS al-A'raf [7]:179)
RENUNGAN
Alangkah ruginya apabila hidup kita seluruhnya habis hanya untuk memikirkan kebutuhan duniawi. Tidak ada yang mengisi pikiran dan keinginan kita selain keinginan hewani. Tidak jarang kita rela bertengkar dan bermusuhan dengan saudara saudara kita hanya karena persoalan harta. Pikiran, ucapan, dan perbuatan kita sering sulit dibedakan dengan perilaku hewan. Bahkan mungkin, kita sudah terbiasa saling memanggil dengan nama nama hewan. Sungguh memalukan.
Jagalah citra kemanusiaan kita. Pergunakan potensi berpikir kita. Gunakan akal kita agar kita mampu menjadi makhluk yang paling mulia. Apabila kita tidak mampu menjaga citra kemanusiaan kita, kemuliaan kita akan jatuh dan berubah menjadi kehinaan. Na'udzubillah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Muslim Best of the Best.
SpiritualDakwah bukan hanya tugas ustadz dan para alim ulama. Tapi DAKWAH ADALAH TUGAS DIRI SETIAP MUSLIM. . Ya Rabb, tiada lagi status duniawi yang hamba cari selain menjadi pengemban dakwah di jalan yang Kau ridhai. . Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap mu...