CH1. Strange Light

464 43 11
                                    

Aralyn POV

"KELUAR!!!" Teriakan orang itu memekakkan telingaku.

Dia berteriak, menyeretku, dan segera mendorongku keluar panti asuhan yang 13 tahun ini kuanggap rumahku sendiri. Dia adalah pemilik panti asuhan ini.

Aku sudah mengetahui dari awal kalau dia tidak menyukaiku tapi, tidak kusangka kalau dia akan mengusirku saat ini, saat aku berumur 13 tahun ini.

Dia menghempaskan lenganku kasar, membuat aku jatuh tersungkur ke arah tanah membuat seluruh tubuhku sakit. Aku mati-matian menahan tangis, aku tidak sudi menangis hanya karna jatuh begini!

Aku mati-matian menahan sakit hanya untuk berdiri, ini sakit sekali. Aku berdiri dan menatap bengis orang yang bahkan tidak kuketahui namanya selama 13 tahun ini.

"Apa-apaan tatapan itu, hah!? Gara-gara kamu ada di sini, semua penghuni menjadi sial! Dan itu berakibat fatal bagiku! Pergi jangan ke sini lagi! KAU ADALAH PEMBAWA SIAL!" Dia berteriak murka sambil menunjuk ke arah hutan.

Sesudah mengatakan itu dia masuk ke dalam panti asuhan dan membanting pintu dengan kasar. Jujur, itu membuatku terkejut.

Bukan karena bantingan pintu, eh, bantingan pintu juga termasuk alasanku terkejut sih tapi, yang utamanya adalah alasan dia mengusirku dan membenciku selama 13 tahun ini.

"Kau adalah pembawa sial!" Kata-kata itu masih terngiang di pikiranku.

"Apa maksudnya?" Gumamku.

Aku menatap nanar pintu panti asuhan. Walaupun seluruh penghuni panti asuhan tidak menyukaiku tapi, mereka tetap menerimaku sampai saat ini.

Aku membereskan kembali baju dan makanan seadanya ke dalam tas kecil yang tadi dilempar oleh pemilik panti. Walaupun dia kasar dan membenciku tapi, dia tetap membiarkan aku yang tidak punya apa-apa ini memiliki barangnya.

Aku tersenyum kecil memikirkan hal tersebut. Ikatan yang terbuat karena kebersamaan yang tidak diakui, heh? Atau ... kasihan?

Aku menatap kembali pintu tersebut, aku merasa ... air mataku akan tumpah.

"Terima kasih!!!" Teriakku dan aku langsung berlari menjauhi panti dengan tangan yang terus mengusap mata.

***

"Apa yang harus kulakukan?" Gumamku. Setidaknya itulah yang kupikirkan saat ini.

Saat ini aku sedang berdiri di dekat sungai yang katanya dalam untuk orang dewasa. Sungai ini adalah pembatas antara area desa dan area hutan yang katanya mematikan. Aku sedang menatap pemandangan yang ada.

Sekarang matahari hendak tenggelam yang mana menandakan hari ini sudah beranjak malam. Salahkan lokasi panti karena dekat dengan sungai ini dan jauh dari permukiman warga penduduk desa.

Kalau ingin ke permukiman desa harus melewati beberapa bukit kecil yang penuh rumput dan itu memakan waktu satu setengah hari. Berbanding terbalik dengan berjalan ke sungai ini yang memakan waktu satu setengah menit.

Apa aku akhiri saja yah?

Sungai ini ... bahkan dalam untuk orang dewasa apalagi untuk remaja sepertiku. Akhiri saja yah?

Mungkin iya ...

Aku melangkahkan kakiku ke arah sungai. Tapi, aku merasa ada yang aneh tepat saat kaki kananku menginjak tepi sungai. Entah itu apa ...

Pyash!

Tiba-tiba ada cahaya menyilaukan di sebrangan sungai, membuatku harus menutup mata. Ketika aku membuka mataku kembali aku merasakan sesuatu yang aneh.

Miracle Star: Fate of Life(hiatus Lama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang