chapter 5

294 40 7
                                    

Jihoon pov

Sebenarnya aku kasihan dengan Niel hyung, melihatnya begitu sengasara mengajar siswa siwa disana, tapi yasudahlah daripada hyung tidak mengerjakan apa apa.

Aku berjalan menuju kantin, berniat ingin membeli minuman untuk hyung
"ahjumma, satu air mineral dan dua bibimbap juseyo"

"ne, ini pesanan mu. Wah kau sangat tampan anak muda" ujar ahjumma sambil memberikan pesananku

"ah kamsahamnida ahjumma, ini uangnya" aku pun membayar dan segera menuju ruang tari.

Ah keliling sekolah ini sebentar sepertinya ide yang bagus, akan ku sms Daniel hyung

Me:
Hyung aku akan berkeliling sebentar ne

Niel hyung:
Lakukan semaumu deongsaeng

Aishh dasar raja es. Aku masukan handphone ku kedalam saku dan lanjut berkeliling.

---

Aishh bocah itu. Padahal tidak ada yang spesial disekolah ini huh. Aku letakan handphoneku ke lantai, dan kembali menghadap cermin.

Aneh.

Kenapa aku merasa ada seseorang yang ikut menari denganku tadi? Aku tidak tau mengapa bisa tiba tiba terpikir hal itu. Mungkin insting penari?

Aku dekatkan wajahku ke cermin dan meletakan tanganku ke cermin. Berharap ada yang melihatku saat ini.

Siapa kau?

----

Waahh.. Ternyata sekolah ini memang hebat. Lapangan basket, futsal, kolam renang, semua ada disini. Sampai akhirnya aku memasuki daerah perpustakaan. Tidak jauh dari gedung utama sekolah ini, hanya saja aku harus melewati taman.

Klontang..

Eoh? Aku melirik kelorong tempat bunyi kaleng berasal, dan segera menuju kesana.

Heol daebak.

Kalian tak akan percaya, lorong ini mempunyai ruangan rahasia. Jika kalian masuk mengikuti jalan lorong, disitu kalian harus melewati beberapa anak tangga dan langsung dipertemukan ruangan tersebut. Aku yakin tidak banyak orang yang tau ruangan ini karena ruangan ini begitu terpencil. Baiklah saatnya menelusuri ruangan..

--

Diruangan lain, Marry segera membereskan bajunya kedalam tas, siap siap menuju kelas berikutnya. Pada saat ia sedang memasukan bajunya kedalam tas, ia melihat pemuda berambut pink itu sedang berada di depan kaca sambil meletakan tangannya disitu. Tanpa sadar, Marry berjalan kearah kaca dan melakukan hal yang sama dengan Daniel, meletakan tangannya juga sehingga seakan mereka sedang menempelkan tangan mereka. Memandang lurus kearah mata namja itu.

"ternyata kau hebat juga tuan berambut pink" gumam Marry disertai senyuman kecil.

"Niel hyung!" seru pemuda di depan pintu

Marry yang mendengar teriakan tersebut langsung menghentikan aktivitasnya

"ya! Siapa kau?!" teriak Marry

"wow.. Calm girl~ perkenalkan aku Park Jihoon" sahut Jihoon sambil menghampiri Marry

"Marry" jawabnya singkat sambil melanjutkan membereskan bajunya

"apa yang kau lakukan disini? Dan kenapa ada Daniel hyung?" tanya Jihoon

"aku disini belajar menari, dan ini hanya cermin biasa, tapi kalau kau melihat dari ruang kelas tari kau hanya bisa melihat pantulan diri saja"

"kenapa kau tidak ikut kelas tari saja?"

"kau ini banyak tanya sekali ya" ucap Marry sarkastik.

Jihoon hanya menggedikan bahunya sambil tersenyum

"aku dilarang ikut menari oleh ibu tiriku, jadi aku diam diam kemari agar tidak ketauan saudara tiriku. Kau tau yeoja yang berpakaian jump suit dan pakaian senam super ketat di kelas tari tadi?"

Jihoon mengangguk

"itu saudara tiriku"

Jihoon melototkan matanya kaget

"tapi kau jangan bilang siapa siapa jebal.. Termasuk hyung mu itu. Ah dan kau tidak boleh bilang tentang ruangan ini" ujar Marry

Jihoon mengangguk tersenyum "tenang saja, aku tidak akan bilang. Ah ya, bolehkah aku jadi temanmu?"

Marry mengerutkan keningnya, berpikir apakah ia akan menerima Jihoon sebagai temannya atau tidak, mengetahui ia juga baru berkenalan dengan namja dihadapannya. Tetapi entah kenapa Marry merasa cocok dengan Jihoon, yakin bahwa ia akan menjadi teman yang baik.

"baiklah.. "

Jihoon tersenyum lebar hingga memperlihatkan eye smile nya "gomawo"

Marry menanggapinya dengan senyuman, "baiklah ayo kita pergi dari sini, aku ada kelas lagi"

"ah ya, ini untukmu" Jihoon menyodorkan bibimbapnya "kelihatannya kau lelah sekali, makanlah"

"Tapi itu punyamu. Nanti kalau kau tidak makan bagaimana?"

"tenang.. Aku beli dua bibimbap hehe"

Akhirnya Marry menerima bibimbap dari Jihoon, "gomawo"
Dia baik sekali. Batinnya.


--tbc--

Haloo aku balik lagi..
Voment juseyo :)
Kritik dan saran sangat diperlukan.. Gomawo^^

Why you? [Produce 101 Fanfiction] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang