chapter 7.3 [Room 2]

189 28 4
                                    

Setelah melewati lorong yang gelap, akhirnya mereka tiba di ruangan kedua permainan ini. Terlihat dua ruangan yang terpisah. Diruangan pertama tempat mereka berdiri ada empat buah tugu, dan ruang kedua ada enam buah tugu yang sama seperti ruangan pertama dan di ruangan ini ada beberapa papan aneh bertuliskan nama nama aneh.

"Baiklah, apa yang harus kita lakukan kali ini?" ucap Daniel sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan menyadari ada lorong lain diruangan tersebut

"Bisakah kau tinggal disini sebentar? Aku akan melihat ruang sebelah sana, sepertinya teka teki kali ini akan menyambung dengan ruangan itu. Kau bisa?"

Sebenarnya Marry sangat takut jika ditinggal sendirian, tapi ia mencoba untuk berani. Ia menganggukan kepalanya dibalas dengan senyuman

"Aku tak akan lama"

Marry tersenyum kecil. Aneh. Seperti ada yang menggelitik diperutnya, dan jantungnya kenapa seketika berdegup kencang?

"Aissh Marry apa yang kau pikirkan!" gerutunya, "Baiklah, apa yang aku bisa lakukan disini?" Marry mulai menelusuri tugu yang ada didepannya untuk menghilangkan rasa takutnya. Ia meraba tugu tersebut tapi tidak ada yang aneh, tapu tunggu? Di atas tugu tersebut terdapat sebuah lubang kecil, sama seperti ketiga tugu lainnya.

"Apa yang harus kulakukan pada lubang lubang ini?"



DOR!!!



"Kyaaa!!" Marry refleks jatuh terjongkok sambil menutup mata dan kuping nya. Lagi lagi sound effect yang sangat keras mengagetkannya

Mendengar teriakan Marry,  Daniel langsung berlari ke sumber suara dan melihat seorang gadis yang terduduk dipojok ruangan sambil menutup mata dan kuping nya. Daniel menghampiri Marry dan menarik Marry kedalam dekapannya

"Sshh~ sudah sudah... Tenang aku disini" Daniel menepuk nepuk punggung Marry menenangkan.

Merasa baikan, Marry melepaskan pelukannya dari Daniel dan menatapnya "Kenapa lama sekali"

"Mianhae. Ada beberapa hal yang membuatku bingung dan berpikir cukup lama" ucap Daniel sambil tetap menepuk nepuk pelan punggung Marry.

Marry hanyak mengangguk. "Ah, aku menemukan sesuatu dari tugu ini" dibantu Daniel berdiri, Marry menunjukan lubang kecil yang ada di keempat tugu tersebut, "lihatlah, disetiap tugu ini ada lubang kecil, tapi aku tak tau apa yang harus kulakukan pada lubang ini"

"Hmm.. Coba aku lihat" Daniel meraba lubang itu, tapi tidak bereaksi apa apa. Ia melihat kedalam lubang itu dan tidak ada apa apa juga. Eo? Tunggu. Sepertinya ia mencium sesuatu

"Ng? Sepertinya aku mencium aroma bunga. Coba kau cium tugu lainnya"

Marry langsung mencium tugu sebelahnya, dan memang ia mencium aroma sesuatu.

"Ah, aku mengerti sekarang" Daniel menjentikkan jarinya, Marry hanya menatapnya bingung. "Di ruang sebelah ada beberapa tugu persis seperti ini dan di tugu itu ada tulisan nama nama bunga, mungkin kita harus menyocokan aroma ini dengan tugu disana. Ayo" Daniel menuntun Marry keruang sebelahnya dan terlihat ada beberapa papan aneh bertuliskan nama nama orang

 Ayo" Daniel menuntun Marry keruang sebelahnya dan terlihat ada beberapa papan aneh bertuliskan nama nama orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kira kira seperti itu papan yang diliat Marry)

"Rose, grape, lily" gumam Marry "Ah aku mengerti sekarang. Aroma tugu itu harus kita sesuaikan dengan daftar yang ada disini. Dan tugu disini itu adalah sampel"

Daniel mengangguk mengerti dan mereka mencium satu persatu tugu yang ada diruangan itu.

"Marry ssi, aku yakin jawabannya yang ini" Daniel menunjuk salah satu papan 'Micel'

"Aku pikir juga yang itu. Lalu apa yang harus kita lakukan?" Marry mencari apa yang aneh dari papan itu, ia menemukan tombol aneh berada di tengah papan tersebut "Mungkinkah...." Marry menekan tombol itu dan tidak ada yang terjadi. Tapi setelah lima detik, 

DOR!! KRETEK!! BOOMM! *maafakan sound effect*

"EOMMA!!" Marry berteriak histeris dan memeluk Daniel sangat erat.

Daniel tersentak dan merasakan degup jantungnya yang mulai berdegup kencang

Ya! Kenapa jantungku berdegup kencang?!, gumam Daniel. Ia melihat Marry menangis dipelukannya. Entah apa yang sedang dipikirkan Daniel, ia membalas pelukan itu agar Marry dapat berhenti menangis


Deg



Marry juga merasakan hal yang sama. Gugup? Mungkin. Siswi mana yang tidak gugup dipeluk oleh sang superstar?

"Sudah sudah.. Jangan menangis hm?" Daniel mengelus elus rambut Marry

Marry mengangguk sambil terisak, melepaskan pelukannya

"Apa yang sebenarnya guru bodoh itu lakukan!" gerutu Marry sambil menghapus sisa air matanya

Daniel yang melihat gerutuan Marry hanya tersenyum kecil. Baginya pemandangannya kali ini sangatlah lucu. Seorang gadis yang sedang menghapus air matanya sambil menggerutu. Seperti anak kecil saja.

"Lihat, ada lorong lagi. Ayo kita masuk dan selesaikan permainan yang guru bodoh itu buat" gurau Daniel

Marry tertawa kecil mendengar ucapan Daniel sambil memgangguk. Daniel merangkul Marry agar mereka tak terpisah dan mulai berjalan melewati lorong yang gelap itu.

Dan siapa sangka, dalam lorong yang gelap ini mereka saling menyembunyikan perasaan gugup yang saat ini mereka rasakan.









Halo chingudeulll~
Maaf baru bisa update setelah sekian lama ga update karena ada sesuatu.. Mianhae chingu
Nanti bakal sering update deh. Sekarang authr lg proses pembuatan story ini yaa, ditunggu ya chingu...

Kritik dan saran diperlukan :)

Gomawo! :)

Why you? [Produce 101 Fanfiction] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang