stranger #5

18 7 0
                                    

"mom" lirih keyla

###author_pov

Gedung apartemen di bagian tengah sudah hancur melebur, pilar-pilar yang tadinya berdiri kokoh kini menjadi puing-puing bangunan. Walaupun ledakannya tidak terlalu besar, namun ledakan itu mampu membuat orang jatuh pingsan mendadak jika melihat kejadiaanya langsung.

Disuatu tempat yang berbeda
Di sebuah kamar yang sangat elegant dengan dinding bercat cream metalic ini. Terbaringlah sesosok gadis dengan perawakan tubuh langsing,rambut coklat ke emasan yang sedikit kusut, dan luka lebam di daerah dahinya. Telah memejamkan matanya kurang dari 4 jam, dan keadaanya sangat memerhatinkan. Biasanya gadis itu tangguh dan sangat mudah menghadapi situasi seperti itu, sekarang dia hanya pasrah ketika bom meledak di depannya. Sungguh tidak waras batin jack saat ini. Jika dia tidak melihat perempuan di depannya yang sedang kritis maka dia tidak segan-segan memarahinya. Dan jack tidak habis fikir kemana perginya keyla yang pemberani dulu, kenapa perempuan itu selalu rapuh jika berurusan dengan cinta. Untung jack menyuruh suruhannya untuk mengurus misinya yang tertunda karena kecerobohan keyla. Namun alih-alih ingin memarahinya, keyla sudah seperti keluarga baginya atau bisa di bilang seperti adiknya sendiri. Susah mau senang keyla lah yang selalu bersamanya. Jack menatap nanar perempuan di depan nya ini dengan raut wajah yang penuh duka.

"bos apa tidak sebaiknya kita bawa saja keyla di rumah sakit.?" tanya anak buahnya yang tak jauh di dekatnya.

" aku tidak bodoh jika harus membawa dia ke rumah sakit. Apa kau mau identitas kita akan di ketahui? Aku bahkan tidak tahu pelaku yang ingin melenyapkan dia di lift tadi. Kau tahu jika dia di bawa di rumah sakit kemungkinan musuh kita akan langsung mengetahui. Bahkan tidak usah repot-repot ke rumah sakit karena aku sudah mempunyai dokter pribadi yang dapat di andalkan" jawab jack dengan pandangan lurus tertuju pada perempuan di hadapanya itu.

" tapi bos jika sa_"

" jangan menentangku nando jika kau bicara sekali lagi akan ku hunuskan pedangku tepat di jantungmu sekarang juga!! Jadi tutup mulut sok tahu mu itu" jawab jack dengan nada sedingin es. Bahkan anak buahnya nando langsung gemetar di saat itu juga.

Setelah cukup memandangi perempuan di depan nya ini. Jack segera beranjak menuju balkon di ujung sudut kamar itu. Sambil mengeluarkan ponselnya dan meletakannya tepat pada telinganya. Jack tengah menelfon seseorang di seberang sana. Dengan posisi tegap sambil duduk di pembatas balkon seperti tidak punya rasa takut akan jatuh dengan santainya duduk disana sambil sesekali mencuri pandang ke arah perempuan yang terbaring lemah di ranjangnya.

"bagaimana?" tanyanya dengan orang di telfonnya itu. Raut wajahnya tidak mudah di tebak, namun sesekali dia mengeraskan rahangnya sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat sehingga kuku tangannya memutih.

" apakah kau yakin dia palakunya hah? Jika benar aku sendiri yang akan segera melenyapkan nanti" katanya mantap

" tidak-tidak kau hanya perlu menyiapkan peralatannya. Nanti pukul 1 pagi aku akan ke tempatmu, tunjukan saja arahnya" lagi-lagi jack menghela nafas kasar memikirkan siapa pelaku di balik ini semua.

Detik-detik jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Dan keyla pingsan selama 7 jam. Bahkan kata dokter pribadi jack kondisi keyla sempat membaik dan dapat di pastikan bahwa dia akan cepat segera bangun dari pingsan nya. Namun sudah lebih dari 3 jam semenjak dokter itu mengatakan masih belum ada tanda-tanda penggerakan dari keyla. Ini semakin membuat jack frustasi dan menahan untuk tidak membunuh dirinya sendiri yang gagal menjaganya. Bukan jack saja yang merasa takut jika terjadi apa-apa dengan keyla, namun di tempat lain seorang pemuda yang lumayan tampan dan tegas dengan mata biru lautnya yang sangat indah juga merasa ketakutan setengah mati saat dirinya tadi melihat seorang gadis yang selalu menghantui fikiranya akhir-akhir ini. Di temukan pingsan dengan tubuh yang banyak luka atas insiden pengeboman di apartement milik teman nya itu. Ia ingin sekali menolongnya dan membawanya ke rumah sakit namun sebelum dia hendak menolong malah dia melihat seorang laki-laki yang menurutnya usianya 27 tahunan membopongnya dengan raut wajah yang kentara sangat khwatir tercetak jelas di wajahnya. Dia beramsumsi bahwa laki-laki tersebut mungkin kakaknya atau saudaranya. Yang lebih membuat dia seperti kesetanan saat ini adalah bahwa dia tidak bisa melihat kondisi wanita itu saat ini. Dia takut jikalau terjadi sesuatu yang buruk. Dan terkutuklah seseorang yang mengebom apartement itu . Dan tanpa banyak bicara pemuda itu menghubungi semua koneksinya untuk melacak peneror pengeboman waktu itu. Dia bahkan tidak tahu kenapa harus sampai melakukan ini hanya untuk gadis arogant itu. Namun hati kecilnya cukup mengatakan bahwa dia harus melakukannya.

she's jerk strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang