bag. 1 seandainya?

404 49 1
                                    

Disclaimer: masashi kishimoto

Pair: sasufemnaru

Genre: hurt, family, romance, dll

Warning: typo bertebaran dimana-mana

Rate: T (berubah seiring berjalannya cerita)

'TOUCH'

ANn

Happy reading ^^

"Bahasa yang terucap dari bibirmu bisa saja berdusta tapi bahasa yang terucap dari tubuhmu mengungkapkan segalanya"

.

.

.

Memasuki kediaman mansion uzumaki, mobil yang membawa naruto berhenti tepat di depan pintu masuk.

Setelah membukakan pintu mobil belakang untuk sang nona muda uzumaki, iruka, sang pria paruh baya tersenyum kearah naruto dan mempersilahkannya keluar dengan tangan kiri yang disimpan di atas pintu mobil yang digunakan untuk menghalangi kepala sang nona agar tak terbentur.

"Sudah aku katakan tidak usah seperti ini paman, aku bisa sendiri." sambil keluar dari mobil naruto menegur perlakuan iruka dengan ekspresi  dingin tetapi terselip nada kesal di dalamnya.

"Tidak nona, sudah kewajiban saya menjaga anda bahkan dari benturan pintu mobil sekalipun" jawab iruka dengan santai nya sambil menutup pintu mobil dan memberikan kunci nya pada pelayan yang menyambut mereka.

"Haaah.. Tapi aku bukan anak kecil, dan berhenti memanggilku nona paman, kau tau aku tidak suka sebutan itu." sambil berjalan memasuki kediamannya naruto masih mengutarakan ketidaksukaan nya atas sebutan dan perlakuan pria paruh baya yang sudah ia anggap pamannya sendiri.

Iruka hanya tersenyum lembut mendengar protesan dari nona muda yang sangat ia sayangi ini, ia suka saat sang nona banyak berbicara padanya walau tidak sebanyak dulu saat dia masih ceria dan hyperaktif.

Tiba-tiba iruka tersenyum sendu, seandainya kejadian itu tidak menimpa nona mudanya, seandainya kejadian itu hanya mimpi buruk saat tidur, seandainya waktu bisa kembali di ulang, tapi semua itu hanya tinggal seandainya, hanya tinggal luka yang membekas yang tak kunjung sembuh walau sudah dimakan waktu.

"...an"

"..man"

"Paman"

"Paman iruka" naruto sedikit berteriak.

Iruka terkesiap, kembali kedunianya saat sang nona memanggil-manggil.

"Ya, ada apa nona?"

"Tidak" jawab naruto dengan masih menggunakan ekspresi dingin andalannya.

Naruto kembali melanjutkan perjalannya, ketika akan menaiki tangga menuju ke lantai dua tempat kamar tidurnya berada tiba-tiba seseorang memanggilnya dari arah ruang keluarga.

"Naru kau sudah pulang?, kemarilah sebentar ada yang mau baa-san bicarakan dengan mu."

Tanpa menjawab pertanyaan sang nenek naruto menghampiri neneknya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah hampir menginjak kepala enam, uzumaki mito wanita yang memiliki warna rambut semerah darah ini tersenyum melihat cucunya datang menghampiri.

TOUCH (Sasufemnaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang