Part 13*

57 6 0
                                    

(tadi ada kesalahan teknis, aku update lagi sekarang, semoga udah bener)
AUTHOR COME BACK!!😂
AH KANGEN LAPAK INI POKONYA😂
Selamat membaca readers keceee😘
--------------------------------------------------

Setelah Ara, Gadis dan Sasa selesai melaksanakan sholat zhuhur berjama'ah mereka pergi ke kantin untuk membeli makan siang. Seperti para bidadari turun dari surga, semua murid yang berada di kantin langsung melihat ke arah mereka bertiga. Tiga perempuan cantik yang sangat populer lebih dari siswi kelas mana pun.

Beberapa laki-laki selalu membicarakan mereka bertiga dan merasa sangat kecewa setelah menyadari bahwa Gadis dan Sasa sudah ada yang memiliki. Kevin dan Riko pun bukan dua orang yang bisa begitu saja dikalahkan. Mereka punya kekuatan tersendiri untuk bisa menjaga hubungannya. Terlebih lagi Kevin dan Riko yang sangat ahli dalam hal bertarung dan menguasai berbagai macam jurus atau teknik bela diri.

Satu bidadari lagi yang menjadi harapan para semua siswa. Ara, anak baru yang sangat cantik dan kabar kepintarannya sudah tersebar di seluruh angkatan. Senyumnya yang manis dilemparkan begitu saja kepada seluruh murid yang baik terhadapnya.

Tidak ada yang tahu bahwa dia sudah menjadi milik seorang Faro, sehingga semua siswa pun masih saja mencari perhatian Ara. Dari mulai memberi tawaran untuk duduk di meja sekumpulan laki-laki, sampai ada yang merelakan uang jajannya hanya untuk makan siang Ara.

Ia bukan perempuan yang butuh semua itu, karena baginya itu sama saja dengan mengemis dan mengambil hak sesama murid yang hanya bisa jajan memakai uang orang tuanya.

Teriakan dari berbagai sudut kantin untuk mengajaknya pun sama sekali tidak dia respon. Ara tetap pada langkahnya mencari kursi serta meja kosong yang hanya bisa ditempatinya dengan nyaman. Mereka bertiga membeli semangkok bakso yang sudah menjadi menu andalan.

Setelah menemukan tempat kosong, mereka langsung duduk dan menyantap makan siangnya itu. Faro, Gio dan Rio yang sejak tadi sudah berada di kantin menyaksikan pemandangan yang setiap hari terjadi. Ketiga perempuan cantik yang populer dengan segala sambutan teriakan dari setiap sudut kantin.

Kevin dan Riko pun datang dengan gaya penuh karismanya. Seketika kantin sunyi dengan semua suara teriakan laki-laki. Tapi tak sampai satu detik, suara teriakan itu berganti dengan suara teriakan perempuan yang berkali-kali lipat melebihi suara bel nyaring sekolah.

Semua siswi memuji ketampanan dua pangeran penuh karisma itu. Otot yang jelas terlihat dari masing-masing lengannya membuat ketampanan mereka bertambah berkali-kali lipat.

Ara, Gadis dan Saza yang sudah menghabiskan makan siangnya itu langsung melihat ke sumber perhatian. Senyum dari bibir Gadis dan Sasa mengembang secara bergantian. Ara ikut tersenyum saat melihat kedua temannya tersenyum. Kevin dan Riko langsung menghampiri meja mereka.

"Hai Yang" ucap mereka bersamaan kepada Gadis dan Sasa, dan mereka pun hanya membalas dengan senyuman.

"Hmm.. Ra maaf ganggu, kita pinjem mereka ya?" tanya Kevin mewakili Riko dan melirik ke arah Gadis dan Sasa.

"Eh silahkan... Emm aku pergi kalau gitu" jawab Ara sambil hendak berdiri.

"Gausah Ra, lo di sini aja. Gue sama Kevin mau ngajak mereka pergi" ucap Riko sambil mengulurkan tangannya ke arah Sasa.

"Oh oke"

"Bye Ara" kata Gadis sambil tersenyum.

"Maaf ya udah ninggalin lo sendiri" kata Sasa sambil melambaikan tangannya ke arah Ara. Ara hanya membalas dengan anggukan dan menyandarkan punggungnya ke kursi sambil memainkan ponsel miliknya.

Ara duduk sendiri dan tidak menyadari banyak pasang mata laki-laki yang menatapnya. Mereka semua tak ingin melewati kesempatan emas itu. Tiga kursi kosong di meja Ara membuat para laki-laki hendak mengisinya. Faro yang menyadari itu langsung membuat rencana. Meja yang Ia dan sahabatnya tempati tidak jauh dari meja Ara.

Gank Dimas pun tak mau kalah, mereka juga menyusun rencana. Tidak hanya itu kelas 1 dan 2 juga mulai memberanikan dirinya. Dimas dan semua ketua gank mulai berjalan ke arah Ara. Tapi dengan secepat kilat dan hanya tinggal beberapa langkah lagi Dimas serta yang lainnya sampai ke meja Ara, Faro dan sahabat kembarnya sudah mengisi tiga kursi kosong itu.

Ara yang terkejut meja yang Ia tempati bergoyang langsung menatap Faro, Rio dan Gio secara bergantian. Faro mengelus dadanya sambil tersenyum penuh kemenangan.

Langkah kaki Dimas dan yang lainnya terhenti. Mereka langsung balik badan kembali ke tempatnya masing-masing menyadari kekalahannya. Seketika kantin pun kembali menjadi sangat gaduh karena ketidak berhasilan para ketua gank.

"Gagal lo Dim!"

"Kalah cepet gue! Lawan tiga sahabat itu mana gue bisa! Otak gue kalah telak"

"Coba lagi bos lain kali"

"Jangan menyerah bos!"

Kepintaran Faro, Gio dan Rio lebih dari siapa pun, terkecuali jika ada Damar di tempat. Seketika semua para pejuang cinta itu langsung pesimis ketika mengingat Ara pasti lebih memilih mereka yang pintar dibanding mereka yang hanya mengandalkan kekayaan, ketampanan atau ketenaran.

"Why Ro?" tanya Ara dengan wajah yang sangat terkejut.

"Lain kali jangan sendirian lagi ya Ra" ucap Faro sambil tersenyum hangat.

"Ehh---" Ara langsung meletakkan ponselnya dan melihat ke sekeliling apa yang sudah terjadi.

"Saingan lo banyak banget ya Ro!" ucap Gio sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Untung otak lo pinter, jadi ga ada yang bisa nyaingin lo!" ucap Rio sambil tertawa.

"Alhamdulillah" ucap Faro sambil tersenyum penuh arti ke arah Ara.

"Kalian ngagetin" ucap Ara yang masih kebingungan.

"Gue sama Gio duluan ya, bye" ucap Rio melangkah pergi dengan penuh arti, memberi kesempatan kepada Faro untuk bisa mengobrol berdua dengan Ara.

"Lupain aja Ra, ga penting" ucap Faro menjawab kebingungan Ara sambil meyakinkannya.

Ara benar-benar tidak mengerti apa yang sudah terjadi. Tapi selama dia bisa berakhir damai pastinya dia tidak mau harus repot-repot bertanya lebih. Ara hanya tersenyum sambil membersihkan mangkok bekas makan dirinya serta Gadis dan Sasa, agar bisa lebih nyaman mengobrol dengan Faro yang notabanenya kekasihnya itu.

"Gausah dirapiin Ra, bentar lagi juga bel masuk pasti Pak Darman bakal beresin kantin ini juga"

"Eh iya ya, yaudah ditumpuk aja biar mudah Pa Darman beresinnya. By the way lo kenapa tiba-tiba ada di depan gue?" tanya Ara berusaha mencari kata yang cocok.

"Gue mau ngasih tau kalo lo itu cuma milik gue" ucap Faro sambil menatap tepat ke mata Ara.

"Ssstttt" ucap Ara sambil mengisyaratkan untuk mengecilkan suara Faro dengan jari telunjuk yang berada di bibirnya.

"Hehehe.. maaf Ra. Gini nih resiko cowo ganteng pacaran sama cewe cantik"

"Apaan sih Ro! Gio sama Rio jangan bilang udah lo kasih tau..?"

"Engga ko Ra, mereka belum tau"

"Ohh bagus deh"

Tanpa Faro dan Ara sadari, semua para siswi sedang membicarakan mereka berdua. Gosip tersebar di mana-mana bahwa Faro satu meja dengan Ara. Dan itu membuat para siswi kecewa bukan main karena lagi-lagi mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk bisa memiliki Faro. Gosip itu pun terdengar di telinga Sinta.

*****
luthfiyahzhr
24052017
Edit: 01052018

My Curse [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang