Chapter 11

8.2K 710 10
                                    

Hai...

Maaf ya aq lama up karena aku cari imajinasi dan ini spesial buat kalian.

Oh ya...

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin ya..

Maaf telat

※※※

Kai saat ini berada di balkon kamarnya dan Sehun, walaupun ia dan Sehun belum menikah tetapi ia sudah melakukannya bahkan ia hamil anak Sehun sekarang. Ia memikirkan sebuah hal yang mengganggu pikirannya.

"Hahhh~" Kai menghembuskan nafas nya berat, ia tidak tau apa yang mengganggu pikirannya, tetapi rasanya aneh, tadi ia memeluk Sehun, dan sekarang ia ingin berdua dengan Sehun.

"Apa aku ngidam ya?" gumam Kai entah kepada siapa.

"Kai!?" Sehun menghampiri Kai yang berada di balkon kamar mereka. Sehun memeluk Kai dari belakang, dan sang empu yang dipeluk terlonjak kaget. Sehun tersenyum tipis lalu berkata yang membuat Kai merona.

"Biarkan begini, sayang. Aku hanya ingin dirimu, entah mengapa rasanya aku ingin sekali bersama mu, hanya kita berdua" ucap Sehun.

"Ss-Sehun aku juga merasa begitu" kata Kai, dan membalikkan tubuhnya menghadap Sehun. Pandangan mereka bertemu, mereka saling memandangi dan enggan untuk memalingkan pandangan mereka.

"Kai, ajari aku untuk mencintai mu!" Sehun mendekatkan kening nya dengan kening Kai.

"Hm, dan begitupun sebaliknya. Ajari aku untuk mencintai mu, hun! Dan untuk bayi kita!" Kai mengelus perutnya dengan lembut takut jika ia merusak sesuatu di dalam sana.

Sepertinya mereka sudah siap untuk mencintai satu sama lain, dan juga demi bayi mereka. Mungkin mereka akan mengadakan pernikahan secepatnya.

※※※

Beda halnya dengan Sehun dan Kai, pasangan Lumin saat ini sangat bahagia bagaimana tidak mereka diberi restu oleh kedua orang tua Luhan, dan juga kedua orang tua Xiumin.

Mereka berencana untuk segera menikah, tetapi Luhan juga harus mengalah kepada Sehun, karena Sehun dan Kai sudah pasti akan menikah terlebih dahulu sebelum perut Kai membuncit.

Untung saja Xiumin mengerti, jadi ia tak perlu repot repot dengan adanya acara marah marahan. Dan juga beruntung nya pasangan HunKai itu, Kai tak perlu repot repot mencari dokter kandungan yang terpercaya kemana mana, cukup dengan Xiumin.

Yang terpenting mereka direstui untuk menjalin hubungan lebih ke inti.

※※※

Pagi ini di Mansion, sangat ribut bagaimana tidak ribut jika Kai yang ingin membuat makanan untuk penghuni Mansion, tetapi tidak disetujui oleh Sehun. Dan pertengkaran kecil mulai terjadi disini.

"Ayolah, Hun!" mohon Kai kepada Sehun yang berada di depannya.

"Tidak, sekali aku bilang tidak ya tidak! Aku takut sesuatu terjadi kepada bayi kita, Kai!" Sehun tetap kekeuh dengan keinginannya.

"Arghhh" Kai berteriak frustasi, dan membuat nafsu makannya hilang seketika, dan mood nya sangat sangat rendah.

Kai meninggalkan Sehun yang masih berada di dapur. Sehun yang melihat Kai yang sepertinya ngambek, langsung menghentikan langkah Kai dan membalikkan tubuh Kai menghadap nya.

"Kai, maafkan aku" Sehun memohon kepada Kai, Kai memalingkan mukanya pertanda jika ia masih marah pada Sehun.

"Hah~ baby lihatlah eomma mu ini, mengapa ia sangat sensitif padahal eomma mu dulu sangat keren, bad boy, dan semua perkataannya adalah mutlak. Tetapi apa, ia sekarang malah sangat sensitif, appa baru mengetahui sifat asli eomma mu. Appa harap saat kau lahir ke dunia, kau tidak seperti eomma mu, tetapi harus mirip dengan appa mu ini ya!" ucap Sehun kepada bayinya yang berada di dalam perut Kai. Kai yang mendengar perkataan Sehun, menatap tak suka.

Sehun berdiri dari berlutut nya di depan perut Kai.

Chup

Sehun mencium mulut Kai, saat Kai bersiap untuk protes. Sehun melumat mulut tebal Kai, Kai membelalakkan matanya, tetapi semakin lama ciuman tersebut berganti lumatan panas. Kai yang awalnya tidak ingin berciuman dengan Sehun, lama lama ia mulai menikmati bibir dan lidah Sehun yang berada di dalam mulutnya dan mulai membalas lumatan tersebut.

Sehun tersenyum di sela sela lumatannya.

"Yak, kalian berdua jika ingin bermesraan jangan disini, dalam kamar sana!" sebuah suara membuat lumatan Sehun dan Kai terpaksa terlepas dengan benang saliva yang berada di mulut Sehun dan Kai.

Kai merona, ia sangat malu ketahuan berciuman dengan Sehun, apalagi seseorang tersebut adalah kakak Sehun sendiri, Luhan. Kai masih belum terlalu dekat dan akrab dengan Luhan, maka dari itu ia sangat malu.

Sehun menatap tajam kearah Luhan yang berada di anak tangga yang menuju kearah dapur. Luhan melewati mereka seperti tak memiliki dosa.

"Bilang saja kau iri" ucap Sehun yang menarik pergelangan tangan Kai dan berlari menuju kamar mereka.

※※

Tokk tokk

"Sehun, Kai, cepat turun eomma ingin bicara sesuatu kepada kalian!"

Ceklek

"Bicara apa eomma? Sekarang Sehun tidur" ucap Kai keluar dari kamarnya.

"Ini tentang pernikahan kalian, eomma mengundang keluarga mu untuk datang ke Mansion. Jadi eomma butuh sekali persetujuan kalian berdua!?"

"Baiklah eomma, aku akan membangunkan Sehun dulu" ucap Kai. Seohyun mengangguk.

"Kalo begitu eomma ke bawah dulu ya" Seohyun segera pergi menuju lantai dasar Mansion.

Kai berjalan menuju ranjang king size yang sekarang digunakan Sehun untuk tidur. Kai membangunkan Sehun yang masih terlelap tidur.

"Hun, cepat bangun!"

"Aku masih mengantuk, Kai"

"Iya aku tau, tapi ini penting, hun. Jika kau tak bangun aku akan pergi dan menggugurkan bayi ini" ujar Kai yang membuat Sehun membuka kedua matanya dan segera berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar tersebut. Kai terkekeh melihat Sehun yang antusias dan semangat.

"Baby, lihatlah appa mu itu, ia sangat senang saat eomma mengijinkan mu hidup di perut eomma dan membiarkan mu berkembang disana." Kai mengelus perutnya. Ia membayangkan bayinya lahir dan Sehun yang akan menjadi ayah yang sangat protektif.

Lama lama Kai senyum senyum sendiri ngebayangin nya. Cepat lahir ya baby.

※※※

"Sebenarnya eomma ingin bicara apa sih?" tanya Sehun tak sabaran.

"Begini kan Kai hamil, jadi eomma ingin kalian cepat married" kata Seohyun. Sehun ngangguk ngangguk aja.

"Jadi eomma butuh persetujuan kalian berdua" ucap Seohyun yang menunjuk Sehun dan Kai.

"Kalo kita sih, setuju setuju aja, kalo bisa minggu depan aja nikahnya" kata Sehun ngasal. Seohyun tersenyum.

"Yang penting kalian setuju, baru kita bicarakan masalah pernikahan seperti jadwal, tempat dan lainnya"

Sehun dan Kai ngangguk aja.

※※※

TBC

Terima kasih reader... atas vote dan komen kalian...

Dan BYE...BYE...

Really [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang