Lantai 2

51 5 7
                                    

p/s : Jan salfok ato ngeres dulu yak ♡

*

"Ahh .. oppa,"

"Sedikit lagi oppa, ayo berjuang, AHHH!"

"Akhh ... gak jadi masuk,"

Tiba-tiba pintu didobrak masuk, memperlihatkan 3 orang pria dan 2 wanita di sana.

Minhye yang tengah asyik menonton pertandingan sepak bola Park Ji Sung pun cengo dengan kehadiran 5 orang itu.

"Bang Yuta? Bang Bambam? Bang Ten? Mba Lisa sama Mba Sejeong, ngapain ke sini?" Minhye tetap asyik memandangi mereka berlima sambil memakan sekantung keripik pedas di tangannya.

"Anjir ih, gue kira lo lagi gituan di sini." ujar Yuta, lalu masuk ke dalam. Diikuti keempat orang itu, yang juga mengambil tempat di sebelah Minhye.

"Lagi ngapain emangnya bang?" tanya Minhye.

"Nggak, gue kira .."

plak!

Dahi Yuta kena tampar oleh Sejeong, Yuta melotot.

"Apa-apaan sih lo Jeong? Napluk orang sembarangan, sakit tau." Yuta mengusap dahinya yang masih terasa cenat-cenut.

"Kagak, ada laler nemplok aja bang." ujar Sejeong.

"Keretelaluan kau Jeong, persis kayak abang lo."

"Keterlaluan bang." ujar Minhye datar.

"Eh, lagian .. abang gue ITU LO YUTA!" Sejeong mulai mencubit pinggang Yuta, membuat Yuta jumpalitan kayak cacing kepanasan.

"Eh, iya-iya ding. Gue lupa! Udahan napa?!" ujar Yuta sambil mengkerat-mengkerut nggak jelas.  Sejeong lalu melepaskan Yuta, Yuta yang masih ngos-ngosan akhirnya memilih tepar di atas karpet beludru merah milik Minhye.

Oh iya, Minhye melupakan Lisa, Bambam, dan Ten!

"Mba lalis ..." raut Minhye seketika datar mengetahui trio itu telah mengambil semua isi kulkas Minhye dan memakannya tanpa dosa di atas sofa.

"Minye, gue abisin aja sekalian ya? Lagian bentar lagi tanggal muda, lo bakal dikasih jatah gede kan tiap tanggal muda? Secara lo anaknya pengusaha, ya ya ya?" ucap Bambam sambil memakan cake kesukaan Minhye.

"Serah lu ae lah bang, yang penting jangan dihabisin semua. Entar gue puasa jadinya malam ini." ujar Minhye, lalu kembali fokus ke layar TV berukuran 42 in.

"Btw Nye, lo kok mau tinggal di rusun kek gini? Padahal lo bisa tinggal di villa." tanya Yuta dengan masih berbaring.

"He'em, bener tuh! Kenapa Nye?" tanya Ten. Lalu mendapat lemparan sandal rumah oleh Sejeong.

"Berisik ae lu tong, udah makan aja makan! Gue tau kok kalian bertiga kesini cuma mau cari makan gratis." ujar Sejeong, dan langsung mendapat cengiran dari ketiganya.

"Kok lo tau sih Jeong?" tanya Lisa.

"Tau lah, kalian itu muka gratisan semuanya." ujar Sejeong enteng.

"Vangsat." umpat Bambam.

"Minhye, lo belum jawab pertanyaan gue." Minhye menoleh ke arah Yuta, dia lupa karena terlalu asyik melihat pertengkaran Sejeong dengan ketiga kakak-adik itu.

"Eh? Oh itu .. sebenernya gue milih di sini karena gue mau cari temen bang, lagian apartemen (baca : rusun) ini juga deket sama sekolah bang."

"Eh, lo kelas berapa Nye? Setahu gue lo bareng juga kan sama beberapa anak di sini?" tanya Sejeong sambil memiringkan kepalanya.

"Kelas 11 mba, bareng sama si Jieun, Hara, Kyuhna sama Ahra. Juga sama beberapa cowok di sini, lupa deh siapa aja." ujar Minhye dan mendapat jawaban berupa 'O'.

"MINHYE, ABIS NIH, GIMANA DONG? MANA GUE MASIH LAPER LAGI!" Bambam merajuk melihat semua makanan sudah habis.

"Eh, kupret, dasar parasit lo, udah ngabisin minta tambah lagi!" ujar Lalis, Ten juga ikutan menoyor Bambam.

"MAKAN NIH BUNGKUS, MAKAN SAMPE ABIS!" Yuta menjejalkan bungkus-bungkus plastik ke dalam mulut Bambam. Bambam tak bisa mengelak karena tubuhnya dipegangi oleh kedua saudaranya.

Minhye hanya tertawa melihat kelucuan mereka semua, inilah yang membuat Minhye betah di apartement ketimbang di sebuah villa besar.

"Minhye," Minhye menoleh, melihat Sejeong memanggilnya.

"Apa mba?"

"Nanti malem lo makan di tempat kita aja, soalnya makanan lo semuanya udah diabisin kan sama si trio kutu kupret?" tawar Sejeong.

"Ok deh mba, nanti malem aku kesana."

"Gabung kuy,"

"Kemana mba?"

"Jailin si Bambam, seru tuh."

"Ayuk!"

"WOY, TULUNGIN GUE DARI ORANG-ORANG JAHANAM INI!"

*

Part 2 selesai,

Macem mane hah? Dah mulai asyik tak?

Gak maksa buat kasih jejak, yang berkenan aja :)

JAR ♡

APARTEMENT GOKILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang