Lantai 4

20 4 1
                                    

"Abang beliin fitsa hats deh, makan ya? ya?" rayuan itu diselingi dengan cubitan di hidung Kyuhna yang jongkok.

"Bang, Kyuhna mau puasa 1 minggu penuh tanpa sahur tanpa buka. Kalo mau beliin fitsa hats atau apa, tunggu minggu depan aja!" dengan penuh rasa kesal, Jun menepuk jidatnya kesal.

Tetangganya yang satu ini memang sangat keras kepala, namun tau begitu si Jun tetap memberi Kyuhna perhatian.

"Anyu, capek gue kalo kayak gini terus." gumam Jun.

"Ngomong apa lu bang?" Jun yang kepergok tengah mengumpat langsung menggeleng,

"Enggak apa-apa kok na, udah mending tidur aja sono. Bang Jun mau keluar bentar." Kyuhna manggut-manggut, Jun berdiri dan keluar dari kontrakan Kyuhna.

Setelah punggung Jun menghilang dari balik pintunya, Kyuhna langsung naik ke sofa dan menyetel musik keras-keras.

"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO!" sambil joged gak jelas di atas sofa, mulutnya fasih mendendangkan lagu milik Ayu Petontong itu. Sekali-kali tubuhnya yang bisa disamakan dengan batang lidi itu melakukan goyang bor.

Namun apa daya, gak ada yang goyang.

*

"Akh, gue capek sumpah." setelah menyetel 23 full album dangdut, Kyuhna kelelahan dan merebahkan diri lagi di sofa. Tanpa diduga, perutnya yang nolpack itu mengeluarkan bunyi.

"Anj, gue laper.. makan gak ya?" tiba-tiba pandangan Kyuhna menangkap sebuah bunga yang ia petik pagi ini. Terbesit sebuah ide di kepalanya itu.

Ia lalu mengambil bunga berwarna putih itu dan meneliti jumlah kelopaknya.

"Makan .. enggak .. makan .. enggak ..," satu persatu kelopak bunga itu Kyuhna cabut, dan akhirnya hanya menyisakan satu kelopak.

"Fix, gue laper!"

*

"Eh, Ahra!" si gadis menoleh, melihat pria berwajah asia itu memanggilnya.

"Bang Jun, ada apa?" Ahra yang awalnya hendak turun membeli santan, akhirnya pergi menghampiri Jun.

"Ini, kasih ke Kyuhna ya, buat buka dia nanti." Jun menyerahkan sebuah pizza box berukuran large.

Ahra mangap melihatnya, "Baik bener lu bang, buat Ahra mana?"

"Bagi dua aja sama Kyuhna," ujar Jun enteng. Dalam hati Ahra manyun,

Anak kikir kayak Kyuhna disuruh buat berbagi, mending nunggu gajah terbang daripada nunggu anak itu ngasih bagian pizza.

"Ahra? Kok ngelamun?"

"Ah, gak papa kok bang. Ok ok, otw bang!" Ahra berputar dan berjalan menuju kontrakan Kyuhna yang terletak cukup dekat dari tempatnya berdiri saat ini.

Kontrakannya sepi banget, kayak gak ada penghuninya. Cuma ada motor yang nangkring manis di sana dan beberapa celana dalem yang digantung di spion motor.

"Ketok gak ya? Gausah deh, lagian jam segini si Kyuhna lagi molor." Ahra mengendikan bahunya, lalu membuka pintu kontrakan Kyuhna yang kebetulan gak dikunci itu.

Di ruang tamu sekaligus ruang tv itu gak keliatan batang hidungnya si rata, cuma ada TV nyala yang nayangin iklan panci. Tapi backsound iklan panci itu lagu korya, lumayan lah buat obat penenang karena gak bisa beli tiket mubank.

"Aih, apa dia loncat dari balkon ya? Kalo gitu alhamdulillah deh, berarti ini rejeki Ahra, si anak sholeh." Ahra baru saja hendak berbalik dan keluar dari kontrakan, sebelum sebuah suara datang dari dapur.

"Ngapain Kyuhna siang-siang di dapur?" karena penasaran, Ahra pergi ke dapur dan melongok kegiatan Kyuhna.

"Astaghfirullah," Ahra melihat Kyuhna tengah duduk di depan kulkas yang sengaja dibuka, Kyuhna sedang asyik memakan es krim yang di pegang tangan kanannya, dan meminum yoghurt dingin di tangan kirinya.

"Anyu ni orang, malah buka puasa." gumam Ahra sambil menyipitkan matanya.

"Woy, buka gak ngajak-ngajak!" Ahra keluar dari tempat mengintipnya dan menghampiri Kyuhna, gadis itu kaget melihat teman sepantarannya tiba-tiba datang. Mulutnya mangap dengan sendok es krim di sana.

"Sejak kapan lo di sana?" tanya Kyuhna yang kepergok.

"Gak penting sejak kapan, kok lo buka jam segini sih?" Ahra melirik jam dinding, dan melihat jarum jam bahkan belum menyentuh angka 12. Tandanya ini masih belum Dhuhur!

"Epek laper," ujar Kyuhna sambil merenges.

"Eh, lo bawa apaan tuh?" Kyuhna menunjuk kotak pizza yang di pegang Ahra.

"Ini, bang Jun beliin lo fitsa hats."

"WII, SINI-SINI, KEBETULAN GUE LAGI LAPER!" Kyuhna nampak bersinergi.

Ahra menyembunyikan kotak pizza itu di belakang tubuhnya, "Enak aja, liat dong, lu udah buka. Jun bilang pizza ini buat Kyuhna yang buka pas maghrib, lah lu .. adzan Dhuhur aja belum, udah buka duluan."

Kyuhna manyun mendengar jawaban Ahra.

"So, ini jadi hak gue. Emang rejeki anak sholeh! Babay Kyuhkyuh Nana!" Ahra pergi dari hadapan Kyuhna yang di sekililingnya banyak bungkus es krim dan camilan lain.

"AHRA LUCKNUT!"

"Masbod!" teriak Ahra dari luar kontrakan.

Yah, gak bisa makan fitsa hats-nya bang Jun dong. IH SEBEL, AHRA LUCKNUT VANGSADH!

Kyuhna menendang-nendang bungkus kosong itu, dan melorotkan bahunya. Dia gagal mendapat perhatian abang ganteng itu, padahal Kyuhna udah lama suka sama Jun.

Emang ya, Drama berujung Karma!

*

Di en egen.

Ada quotesnya loh;) Minat vomment?

JAR♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APARTEMENT GOKILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang