"ABANG HUNHUUUN!" dengan tergopoh, Ilhoon datang dengan sekeranjang pakaian di tangannya.
"Paan sih dek? Budek kuping gue tau gak?" cerocos Ilhoon, Hara manyun.
"Bang, lo gak lupa kan sama janji lo pas kalah game kemarin?" Ilhoon mencebik, ia memutar memorinya saat kemarin kalah bertanding game.
Flashback.
"Anjay, gue kalah! Demi sempak nyai, kenapa gue bisa kalah?! Dikalahin sama si tengil lagi! Dosa apa hambamu ini ya allah!" Ilhoon tak berhenti-henti bermunajat, eh, mengeluarkan keluh kesahnya ke sang pencipta.
"En a es i be, nasib bang, NASIB! Udah deh, terima aja keleus, pake kebanyakan ngeles! Kek anak kost belum bayaran aja." ucapan Hara membuat lirikan Ilhoon mencuat, Hara memeletkan lidahnya, lalu meletakkan stik ps di sofa.
"Gue menang nih bang, sekarang lo harus dihukum." ujar Hara senang.
"Iye iye, apa hukumannya? Eits, asal jangan suruh nembak mantan ya? Bapereu sekaliee .." Ilhoon pura-pura bersedih, pake adegan mengusap air mata segala.
"Alay lu bang, kagak kok, hukumannya imut kok, kek adek abang ini." cengir Hara, Ilhoon mendadak pasang tampang ingin muntah.
"Untung adek, kalo orang lain, gue lempar lo lewat balkon."
"Bodo amat," Hara kembali memeletkan lidahnya, ia memasang earphone di telinganya.
"Hukumannya apaan elah? Malah dengerin musik, udah budek tambah budek deh." nyinyir Ilhoon.
"Enak aja, serah gue dong bang. Hukumannya .."
"Apaan? Lelet banget elah."
"Jadi pembantu gue selama seharian, deal, gak terima complain, thanks, bye." Hara langsung memejamkan mata ketika Ilhoon baru saja mangap. Ia mengeraskan volume hp-nya hingga hampir full, samar-samar ia mendengar lengkingan setan, eh, maksudnya lengkingan kakaknya yang kayak setan.
'Mamam tuh hukuman' batin Hara.
"HARAAAAA!!"
Flashback off.
*
"Iya Hara-kuu, abang gantengmu ini inget kok."
"Najiseu ganteng, beliin seblak rasa stoberi dong bang!" titah Hara.
"Eh setan, mana ada seblak rasa stoberi? Mau ngerjain gue ya?" Ilhoon memasang tampang garang.
"Abang .. lu kan pembantu gue, dan bos selalu benar. Jadi .. CEPET CARIIN SEBLAK RASA STOBERI ELAAH, LELET AMAT JADI PEMBANTU!" Hara duduk dengan congkak, satu kaki-nya diangkat ke atas dan tangannya mengorek kuping.
"Bos setan, dasar dukun santeett!" Ilhoon melempar salah satu sepatu sport kesayangan Hara, dan mengenai muka-nya.
Alhasil, Hara langsung terjatuh dalam keterjengkangannya. Dia mengambil sepatu hitam itu dan bergidik marah, Ilhoon yang tau adiknya hendak meledak bak elpiji itu langsung kabur keluar. Keranjang isi pakaian kering itu diletakkan sembarang, yang Ilhoon tau saat ini adalah,
Ia harus selamat!
"BANG ILHOON JAHANNAM! WOY KAMVRET TAYTAY MIPER! DASAR TUNANGAN ABADINYA DIJAH YELLOW! KAMVRET LU BANG! INI SEPATU KESAYANGAN GUE OGEEB!"
Bla de bla de bla, sekitar setengah jam Hara berteriak seperti itu. Ya, kita mengheningkan cipta saja untuk suara Hara yang akan hilang karena insiden itu.
*
"Hoh .. hoh .." Jun menoleh, melihat salah satu kawannya itu terengah-engah.
"Kenapa lo hun?" tanya Jun.
"G-gue .. habis dikutuk sama adek gue .." Ilhoon kelelahan dan terkapar di lantai. Dia tiduran di lantai 4, di depan kontrakannya Jun.
"Hah? Adek lo tukang santet?" Jun melongo tak percaya.
"Bukan, tapi mak lemper!"
"Gimana ceritanya?" Jun rada kasihan melihat temannya itu terkapar tak berdaya.
"Gitu lah, intinya .. dia minta seblak rasa stoberi masa? Mau bikin gue keliling kota? Ogah!"
"Lah? Itu sih mending, daripada si Kyuhna." ujar Jun.
"Emang si Kyuhna kenapa?"
"Ya gitu, dia bilang dia gak mau makan sampe dia itu kurus. Ya dikira-kira kali, badan udah mirip tusuk gigi gitu mau dikurusin lagi? Gak habis pikir gue." curhat Jun.
"Lah? Kenapa bisa gitu coba?" Ilhoon beranjak duduk, dan nampak penasaran.
"Ceritanya tuh gini, .."
*
Di en.
See ya on next chap:*
KAMU SEDANG MEMBACA
APARTEMENT GOKIL
FanfictionCuma FF gaje, yang menceritakan kehidupan di sebuah apartement 100 kamar ini. Ada juga 5 jomblo belatungan /eh/ karatan yang betah banget di sini, yaiyalah, orang isi apartemen cogan sama cecan. Kelima OC : -Jung Hara -Jung Ahra -Kim Jieun -Choi Min...