Rambut Biru

2.9K 361 26
                                    

"Zayn, kau masih ingat saat aku mengecat rambutku menjadi warna biru dan kau tidak menyukainya?"

"Biar kuceritakan ulang,"


"Zayn." aku meneriaki Zayn dari luar flatnya.

"Ya, ada ap- Ashley? Apa yang kau lakukan pada rambutmu?" ujar Zayn yang tiba-tiba keluar dengan raut wajah terkejut. Kedua alis tebalnya membentuk lekukan miring, menatapku aneh.

Aku tersenyum lebar, mendekati flatnya. "Apa? Rambutku? Aku mengecatnya kemarin sore. Bagus, 'kan?"

Tanpa menjawab Zayn menarikku masuk kedalam flatnya, menyuruhku untuk duduk di sofa krem beludrunya. "Tunggu disini."

Aku duduk manis disofa menunggu Zayn sambil membaca majalah yang berada tepat di sebelahku.

"Ashley, ayo ke kamar mandi," ujarnya seraya tergesa-tergesa menarikku menuju kamar mandi.

Saat itu aku mulai panik. Aku berhenti melangkahkan kakiku, "Zayn, kau mau apa?!"

"Mengecat rambutmu menjadi warna aslinya."

Aku mengkerutkan dahiku, "Maksudmu apa? Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk ini, dan kau mau mengecatnya menjadi warna rambut brunetteku kembali?

Kau tahu? Aku datang kesini untuk memberi tahumu kalau aku mengecat rambutku, bukan untuk mengubahnya ke warna semula. Kau tidak menghargaiku, Zayn." aku membuang muka dari Zayn. Kenapa? Maksudnya apa mau mengecat rambutku kewarna yang semula?

Tangan besar milik Zayn menangkup wajahku, "Dengarkan aku, Ashley. Kau memang cantik dengan rambut birumu ini. Tetapi, jika kau mengecat rambut brunettemu menjadi seperti ini, sama saja kau tidak menghargai pemberian Tuhan."

Zayn menghela nafas panjang, "Maafkan aku. Tetapi, ini untukmu juga, Ashley. Aku mencintaimu apa adanya. You're perfect to me. Jangan rusak dirimu sendiri, okay?"

Kami terdiam beberapa saat. Aku mencerna apa yang baru saja Zayn katakan padaku.

Zayn benar, bukan dia yang tidak menghargaiku, tapi akulah yang tidak menghargai pemberian Tuhan, "Kau benar, Zayn." aku memeluk erat Zayn. "Maafkan aku."

"Semua orang pasti punya salah. Sekarang tidurlah didekapanku. Aku akan menyanyikan lagu untukmu." ujar Zayn seraya mengelus-elus rambutku.

Hangat kurasakan saat berada di dekapan Zayn. Ya Tuhan, terima kasih sudah mengirimkan Zayn untukku.

"Aku baru sadar, pelajaran yang kuambil di hari itu; Hargailah apapun yang diberikan orang lain."

"Terima kasih, Zayn."

***

Hii, aku mau ngasih tau. Yang hurufnya italic diatas itu berarti dia(Ashley) lagi ceritain gitu ya. Jadi kalo tulisannya ga italic itu bukan yg lagi dia ceritain, tp itu asli dunia nyata gitu. Ngerti ga? Kalo gangerti bilang. Okayy, vomment ya! Makasihh.

Little Things // z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang