Berbelanja

1.3K 231 28
                                    

"Ash, kau lebih suka strawberry atau blackcurrent?"

Aku menoleh ke sumber suara, tepatnya, ke arah Zayn yang sedang memegang beberapa buah strawberry dan blackcurrent di tangannya.

"Keduanya enak," jawabku. Aku tersenyum simpul, lalu berjalan kearahnya. Oh, sekarang kami berada di supermarket. Aku dan Zayn sedang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari, dan, ya mungkin refreshing.

"Zayn, dirumah nanti aku akan membuatkan sup untukmu. Kau mau sup apa?" tanyaku.

Ia mengapit lenganku, "Aku mau sup ayam."

"Ayolah, Zayn. Hampir setiap hari kau memakan ayam," desisku.

"Uhm, sup krim dengan jagung?"

Aku menganggukkan kepalaku, lalu mengambil beberapa bahan untuk makan malam nanti.

"Ash, lihat!" seru Zayn. Ia mengambil tiga buah jeruk, lalu memainkannya seperti yang biasanya dilakukan di sirkus.

Aku tertawa melihatnya. Ia terlihat menggemaskan dengan senyum mengembang diwajahnya. Ia menaruh jeruk itu lagi, lalu berjalan kearahku. Baru saja kami akan melanjutkan jalan,

"Zayn?" aku dan Zayn menoleh ke sumber suara. Berdiri perempuan cantik dengan rambut pirang tersenyum kearah Zayn.

"Perrie?" kata Zayn. Perempuan berambut pirang, uh, Perrie maksudku, mendekati Zayn, lalu memeluknya.

Aku terkejut melihatnya. Siapa Perrie?

Perrie dan Zayn melepas pelukan mereka.

"Zayn, apa kabar? Kau terlihat semakin tampan," ujar Perrie. Oh, shit.

"Kabarku baik. Oh, ya? Terima kasih," jawab Zayn dengan senyum andalannya.

Oke, aku rasa, aku menjadi nyamuk disini. "Zayn, aku mencari bahan makanan, dulu."

Kulihat Zayn menganggukkan kepalanya, "Jangan jauh-jauh, Ashley."

Aku berjalan meninggalkan mereka.

"Siapa dia?" kudengar suara Perrie berbicara pada Zayn. Aku langsung buru-buru pergi, melihat-lihat bahan apa saja yang bisa kuolah menjadi makanan.

Ah, ada nori. Aku mengambil beberapa bungkus nori, lalu memasukannya kedalam keranjang belanjaanku.

Susu cokelat. Aku ingat, Zayn sangat suka susu cokelat. Aku mengambil beberapa kotak susu cokelat. Oh, iya. Telur! Aku mengambil satu lusin telur.

Apa, lagi, ya. Salmon, ayam, udang, cumi, telur, susu, buah-buahan, bumbu dapur, sosis, nori, teh, kopi, apa lagi, ya. Sepertinya sudah cukup banyak.

Oh, keripik. Zayn, kan suka mengemil. Bangun tidur yang ia cari pasti keripik. Sebelum tidur keripik. Aku tersenyum tipis mengingat kebiasaannya. Ku ambil beberapa bungkus keripik untuk persediannya.

Zayn mana, ya. Aku berjalan mencari Zayn. Ku kirim pesan singkat padanya. Aku meminta izin padanya untuk pulang ke flatnya duluan.

Aku membayar belanjaan, lalu mencari taksi untuk pulang. Aku mengecek ponselku, belum ada balasan dari Zayn. Hm, Zayn kemana, sih. Perrie, siapa perempuan itu. Aku bosan di taksi. Biasanya, kalau bersama Zayn, ia selalu saja punya lelucon untukku.

Perrie,

Perrie,

Perrie,

Siapa, perempuan itu?

"Maaf, nona. Kita sudah sampai," suara supir taksi membuyarkan lamunanku. Aku mengambil uang di dompetku, lalu memberinya pada supir taksi itu. Aku membuka pintu taksi, keluar dengan menenteng tas belanjaan.

Aku berjalan kearah pintu. Kuambil kuncinya di bawah pot bunga di dekat pintu, lalu membuka pintunya. Aku menaruh belanjaan tadi di meja makan.

Aku pergi ke kamar mandi, mencuci wajah, tangan, dan kakiku. Aku menata belanjaan tadi di tempatnya.

Sepertinya, aku masak sekarang saja. Jadi, saat Zayn datang, makan malam sudah siap.

Aku akan membuat sup krim dengan jagung, dan ayam goreng mentega.

Aku memasak dengan penuh semangat, aku membayangkan wajah bahagia Zayn saat melihat aku membuatkan ayam goreng mentega untuknya.

Makanan sudah siap. Ku tata semua makanan di piring, lalu menaruhnya di meja makan. Aku mengirimi pesan singkat untuk Zayn, agar ia cepat pulang. Sambil menunggunya pulang, aku menonton acara Phinease and Ferb di TV. Oh, jangan ledek aku. Tapi, aku masih suka menonton Disney. Menurutku Phinease dan Ferb sangat jenius. Jangan lupakan Perry dan Candice. Ugh, mengingat Perry si platypus, mengingatkanku pada Perrie. Nama mereka mirip. Tak sadar, aku tertawa kecil memikirkannya.

Sudah mulai bosan, aku mengecek ponselku. Zayn belum membalas pesanku. Uh, aku mengantuk. Pulang atau tetap disini, ya. Tapi, aku mengantuk. Kurasa makanannya juga sudah agak dingin. Aku beranjak ke pintu, menunggunya di kursi dekat pintu. Sudah jam sembilan malam, ia belum pulang. Aku benar-benar mengantuk. Tak sadar, aku tertidur dengan keadaan duduk di kursi dekat pintu.

***

Aku membuka mataku, mengerjapkannya, menyesuaikan penglihatanku dengan cahaya. Sudah pagi. Lho, kok aku ada di kasur. Bukannya kemarin malam aku sedang duduk di kursi dekat pintu. Aku merasakan ada tangan memelukku dari belakang. Aku menoleh kebelakang menemukan Zayn sudah membuka matanya. Aku tersenyum tipis padanya.

"Kau sudah makan?" tanyaku.

"Sudah. Aku makan sup dan ayam buatanmu semalam. Enak. Tapi, kau sudah tertidur jadi aku tidak bisa melihatmu di hadapanku saat aku makan," katanya.

"Kau berlebihan."

"Kenapa kemarin kau pulang duluan? Aku mencarimu, tahu. Ponselku mati jadi aku baru tahu semalam kau mengirimiku pesan saat aku mengisi baterai ponselku," jelasnya.

"Kupikir, kau sedang reuni dengan perempuan pirang itu, eh?"

"Perrie? Ia temanku dulu. Katanya, kau cantik. Ia bilang, kau terlihat keibuan dan cocok denganku."

Benarkah? Kukira Perrie tidak menyukaiku. Aku tersenyum simpul, menganggukan kepalaku.

"Dengar, kau akan selalu ada disni," kata Zayn. Ia mengambil tanganku, lalu meletakannya di hatinya, "Kau akan selalu berada disini."

Aku tersenyum, "Oh, ya? Kau harus tetap berada di dekatku. Aku tidak mau jauh darimu."

"Aku akan selalu ada di hatimu, dan kau akan selalu ada di hatiku," ujar Zayn. Ia mencium punggung tanganku lembut.

"Janji?"

"Janji."

"Aku akan ingat selalu janjimu itu, Zayn."

A/N

Hii, aku tau ini late update bgt. Oh iya, ff ini itu makin dikit peminatnya. Yang comment sama vote dikit banget. Banyak silent readersnya menurutku. Ayodong, pada vomments. Aku ga jahat kok hehe. Vomments, ya. Apa sih susahnya vote sama comment? Ga susah, kan?

Yaudah, vomment, ya. Makasih.

Little Things // z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang