Naruto saat ini masih berada di dalam pelukan Gaara. Melihat itu bagaimana Naruto menangis membuat perasaan Gaara menjadi sakit.
"Naru, mari kuantar pulang?!"
Naruto tidak menjawab dia hanya berjalan lebih dahulu setelah melepaskan pelukannya pada Gaara.
Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah, "Naru bagaimana tawaran ku tadi pagi?" tanya Gaara saat keheningan melanda keduanya.
"Maaf Gaara aku belum bisa menjawabnya sekarang." balas Naruto.
"Aku mengerti, tenang saja aku akan menunggu jawaban darimu." pungkas Gaara.
Hening begitulah keduanya sepanjang perjalanan menuju rumah Naruto. Tidak ada yang bebicara lagi. Gaara sadar dengan sikap Naruto.
'Mungkin dia butuh ketenangan,' batin Gaara.
Dua puluh menit berjalan akhirnya mereka berdua sampai di tempat tujuan, yaitu rumah Naruto. Gaara mengantar Naruto sampai di depan gerbang.
"Naru, aku pulang dulu?" kata Gaara.
"Iya, terimakasih telah mengantarku Gaara?!"
"Ahh, itu bukan masalah." senyum Gaara.
Gaara pun pergi setelah mengucapkan kalimat itu, dia hanya mau Naruto mendapatkan ketenangan."Gaara hati-hati di jalan!" teriak Naruto saat melihat Gaara agak jauh dari hadapannya.
Gaara membalikkan badannya melihat Naruto yang berteriak begitu. Dengan senyum di wajah yang biasanya datar itu Gaara melambaikan tangannya seolah-olah berkata iya.
Naruto memasuki kediaman rumah keluarga Uzumaki. "Aku pulang!!" teriaknya.
"Oh, kau sudah pulang Naru?" kata wanita cantik dengan rambut merah panjangnya.
"Iya Kaa-san." balas Naruto dan meninggalkan Kaa-sannya yang sedang nonton TV.
Kushina hanya menggeleng pelan melihat kelakuan anak tunggalnya itu. "Dasar anak itu." kesal Kushina.
"Ada apa dengan anak itu, seperti sedang ada masalah saja. Tidak biasanya dia begitu." beo Kushina.
"Aih, sudahlah." runtuk Kushina yang entah pada siapa.
Sedangkan Naruto sudah berada di kamarnya, dia hanya bisa menangis setelah mengunci pintu kamar milikya.
"Suke, kenapa hiks aku bahkan hiks sudah hiks memberikan hiks segalanya hiks padamu hiks." isak Naruto.
"Aku hiks lupa hiks, aku hiks yang hiks memberikan hiks dan hiks memaksamu hiks."
"Pantas saja kau tidak menanggap aku ada, ternyata selama ini aku hanya penganggu bagimu."
"Kau tidak tahu, bagaimana aku mencintaimu Suke." Naruto terus berbicara sambil menangis entah pada siapa.
Naruto terus menangis dan mengeluh sampai tidak sadar bahwa dia tertidur dengan mata yang sembab dan bengkak.
◆
◆
◆
◆
◆
◆
◆
◆
◆
Esok paginya di kediaman keluarga Uchiha, seekor Pantat Ayam yang ingin L bunuh dengan kekejamannya terhadap uke erotis dan seksi seperti Naru.
"Tumben Dobe itu tidak muncul?" katanya sambil membuka pagar rumah miliknya.
"Apa aku terlalu kasar kemarin?"
![](https://img.wattpad.com/cover/105059363-288-k822143.jpg)