Hari ini Sasuke memutuskan untuk menghindari Naruto. Bagaimanapun juga, dia ingin hidupnya tenang walaupun hanya sehari.
Bukti pertama dia berhasil menghidar saat berangkat sekolah bersama. Naruto pasti akan selalu menjemputnya di rumah.
Untuk sekarang sebelum Naruto datang dan mengajak dia bercinta lagi, lebih baik Sasuke pergi lebih dulu.
"Cih, kenapa sih Teme itu meninggalkan aku?" umpat Naruto saat tahu Sasuke telah meninggalkannya.
"Sebaiknya aku segera berangkat."
Naruto berjalan menuju sekolah, biasanya dia bersama Sasuke. Tapi sekarang tidak lagi. "Apa sih maunya Pantat Ayam itu!" gerutu Naruto.
Naruto terus berjalan menuju sekolahnya. Dia terus menggerutu sepanjang jalan. Sangat kesal Naruto kesal. Bagaimana mungkin Sasuke tega meninggalkan dirinya.
Sepuluh menit berjalan menuju sekolah, akhirnya dia tiba. Ingin rasanya Naruto memarahi Sasuke saat tiba di kelas.
Tapi saat di kelas, Batang hidung pun tidak terlihat. "Kiba, kau lihat Sasuke?" tanya Naruto saat melihat Kiba.
"Tidak Naru, sepertinya dia ada di ruangan osis."
"Ck, menyebalkan." Naruto mengumpat tidak jelas.
"Sudahlah Naru, mungkin Sasuke sedang sibuk." jelas Kiba lagi.
"Kau benar, itu bisa saja.."
"Uzumaki Naruto," panggil seorang membuat omongannya dengan Kiba terpotong.
"Gaara-senpai." Naruto melihat siapa si pemanggil. Ternyata itu senpainya.
"Kau, memanggilku Gaara-senpai?"
"Tidak usah isi senpainya. Cukup Gaara saja." ucap Gaara.
"Iyya Gaara, ada apa?"
"Bisa bicara sebentar? Ada yang ingin aku sampaikan."
"Tentu, apa yang kau ingin sampaikan Gaara?"
"Tidak disini, bisa kau ikut denganku?"
Naruto menyeritkan alis heran. Tapi tetap saja dia mengikuti Gaara. "Gaara, mau mengajaku kemana iya?" gunanya dalam hati.
Naruto dan Gaara sampai di halaman belakang sekolah. "Jadi Gaara, apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Naruto.
"Begini, Naru. Jadi selama ini aku suka padamu, bukan suka tapi aku mencintaimu." jelas Gaara.
Naruto yang mendengar itu, tersentak kaget. Bagaimana mungkin Gaara yang ketua klub basket menyukainya.
"Tapi, apa aku tidak salah dengar?"
"Tidak, Naruto. Aku benar-benar mencintaimu."
"Aku mohon jadilah pacarku?"
"Tapi Gaara, kau tahu aku sudah.."
"Iya, aku tahu kau sudah punya Uchiha Sasuke sebagai kekasihmu."
"Aku hanya mau kau mencobanya, lagi pula Uchiha itu tidak terlalu peduli padamu." terang Gaara.
"Tidak mungkin aku nerimamu Gaara. Walaupun dia tidak peduli padaku. Tapi setidaknya aku tidak mau menyakiti dia." kata Naruto.
"Jika kau tidak mau, berikan aku kesempatan. Setidaknya aku akan membuat kau mencintaiku."
"Kita mulai, dari pertemanan. Bagaimana Naru, apa kau setuju?"
"Jika kau bilang, mulai berteman tentu aku akan menerimanya."
Tanpa sadar Gaara memeluk Naruto. Naruto sendiri kaget. Dengan tindakan dari Gaara.
"Gaara." panggil Naruto.
Gaara sadar tindakannya sudah memalukan karena tiba-tiba memeluk Naruto. Gaara sangat senang, mau bagaimana lagi.
"Maaf Naru, aku tidak sengaja?" ucap Gaara sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tidak apa-apa, Gaara. Kalau begitu, aku pergi dulu?"
Baiklah Naru, kalau begitu hati. Apa perlu aku antar?"
"Tidak usah. Aku pergi?"
"Hmm."
Setelah melihat bayangan Naruto menjauh, dia segera menolehkan kepalanya pada manusia yang dari tadi memperhatikan dirinya dan Naruto.
Gaara, menghampiri orang yang dari tadi melihatnya. Dengan senyum kemenangan di wajah putih Gaara.
"Kau tahu, Uchiha-san. Naruto akan menjadi milikku!" katanya pada manusia tersebut.
Uchiha Sasuke, manusia yang memperhatikan Naruto dan Gaara dengan tangan yang mengepal erat. Apalagi saat mendengar ucapan yang di katakan Gaara.
Itu membuat Sasuke makin mendidih. Sedangkan Gaara sudah pergi dengan seringai di wajahnya.
Kembali ke Naruto.
Naruto memasuki kelasnya, dia masih saja belum mendapatkan Sasuke. Dengan malas dia menuju bangkunya.
Setelah Naruto duduk, tidak selang beberapa lama. Kakashi sensei masuk dan memberikan pelajaran.
•••••••••••
Saat ini jam pelajaran sudah selesai, Naruto sudah bertekad akan mendapatkan Sasuke sekarang. "Teme, aku sangat kesal padamu. Kenapa kau menghindariku?" kata Naruto pada dirinya sendiri.
Bagaimana tidak kesal, saat Naruto mencari di ruang osis istirahat pertama tidak ada.
Saat istirahat kedua juga tidak di temukan. Saat berpapasan di jalan, Sasuke sengaja memutar arah.
Jadi saat pulang sekolah seperti sekarang ini, Naruto memutuskan untuk mendapatkan Sasuke bagaimana pun caranya.
Sekarang Naruto ada di depan ruang osis. Menunggu Sasuke yang tidak keluar dari satu setengah jam yang lalu.
Sedangkan di dalam ruangan, "Sepertinya Naruto sudah pulang. Kalau begitu aku juga akan pulang."
Klekk
Pintu ruangan osis terbuka, mendapatkan mahkluk Pantat Ayam yang di tunggu Naruto. Sedangkan Sasuke mengumpat dalam hati, dia merutuki kebodohannya.
"Teme, akhirnya kau keluar juga? Aku bosan menunggumu?" kata Naruto dengan mata yang berbinar-binar.
"Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku? Itu salahmu."
"Itu karena kau, menghidariku."
"Aku tidak menghindari mu, aku sedang sibuk. Kau pikir waktu ku hanya mengurusimu saja."
"Aku hanya rindu padamu, Suke." ucap Naruto dengan lirih.
"Rindu, kita bahkan bertemu tiap saat dan kau meminta sex setiap waktu!"
"Pernahkah kau berpikir, kau itu hanya parasit Naruto!"
"Aku cuman butuh waktu tanpamu walaupun sebentar. Aku hanya ingin bernafas darimu." ucap Sasuke mengeluarkan unek-uneknya.
Naruto menundukkan kepalanya, dia sakit hati mendengar ucapan orang yang dia cintai. "Apa aku selama ini menganggumu Sasuke?"
Sasuke yang kesal pada Naruto ditambah melihat kejadian tadi pagi menjadi lebih marah pada Naruto.
"Akhirnya kau sadar juga, sudahlah aku muak. Aku mau pulang, berhenti kekanak-kanakan Naruto!" ucap Sasuke enteng.
Dia tidak menyadari ucapanya sudah sangat menyakiti hati Naruto. "Hiks Teme hiks kenapa hiks?" kata Naruto di sela tangisnya.
Sasuke sudah pergi saat mengatakan bahwa dia muak pada Naruto. Meninggalkan Naruto yang menahan tangis.
Tapi Naruto tidak mampu untuk menahan tangisnya, isak kecil sampai isakan besar terdengar dari mulut Naruto. Air mata mengalir begitu saja.
"Sudah aku katakan, dia tidak pantas untukmu Naruto?" ucap seorang yang sudah ada di belakang Naruto.
Naruto membalikkan badannya dan segera menubruk orang yamg berbicara. "Gaara hiks kenapa hiks." Naruto terus terisak di pelukan Gaara.
Tbc...
😀😀😀😀😏😏😏😏😘😘😘😅😅😅😑😅😅😑😑😑😑

KAMU SEDANG MEMBACA
SASUNARU | END - M
ספרות חובביםcuman belajar bikin cerita rate m, maaf jika hancur.