Prolog

170 17 4
                                    

Pagi itu Gresta berangkat kesekolah seperti hari-hari biasanya yaitu lebih cepat dari teman-teman yang lainnya. Itu salah satu kebiasaan Gresta. Dia berangkat dengan sepeda kesayangannya, Gresta bukannya tidak punya mobil ataupun motor untuk mengantarkannya dia hanya ingin menikmati udara pagi yang segar dengan mengendarai sepeda kesayangannya yang dia beri nama "Pinky" sesuai namanya, sepeda Gresta bernuansa pink.

" Mama, Gres berangkat dulu ya. " dia lalu mencium tangan mamanya. Kenapa Gresta hanya mencium tangan Mamanya? kenapa Papanya tidak? Ya, Ayah Gresta sudah lama pergi ke surga. Saat Gresta berumur 10 tahun. Oke lanjut ke Gresta.

Gresta langsung mengayuh sepedanya dengan santai sambil menikmati udara segar Bandung dipagi hari. Iya, Gresta dan keluarganya tinggal di Bandung.

Tapi sial, tiba-tiba saat Gresta ingin menyebrang ia di tabrak oleh mobil mewah putih dan Gresta terlempar jauh hingga kepalanya membentur batu besar yang ada disekitar tempat dimana dia terlempar. Semua orang berlarian ketempat kejadian itu. Gresta terus merintih kesakitan hingga dia tidak kuat menahan sakitnya dan langsung tidak sadarkan diri. Semuanya langsung membawa Gresta ke rumah sakit terdekat.

Ibu Gresta dan teman-teman Gresta mendapat kabar dan langsung bergegas ke rumah sakit dimana Gresta di selamatkan. Termasuk cowok yang paling disayang dan paling spesial untuk Gresta.

Mereka menunggu dokter yang menangani Gresta keluar, dan beberapa saat kemudian dokter tersebut keluar.

" Dok, gimana keadaan anak saya Gresta? " Ibu Gresta sangat panik sekarang.

" Alhamdulillah anak ibu tidak apa-apa, tetapi anak ibu belum sadarkan diri, mungkin anak ibu akan mengalami trauma dan beberapa cedera ditubuhnya. " jelas dokter tersebut.

" Alhamdulillah, apa saya boleh masuk dok? "

" Gresta akan kami pindahkan terlebih dahulu ke ruang rawat dan hanya boleh dua orang yang masuk. " jelas dokter.

" Tante, apa saya boleh masuk ikut tante? " tanya cowo yang disayangi oleh Gresta.

" Baiklah. " jawab Fera ibu Gresta.

Setelah Gresta dipindahkan keruang rawat mereka berdua masuk keruang dimana Gresta dirawat.

" Gresta... bangun sayang " Fera berusaha membangunkan Gresta.
" Gresta, bangun.. " Fera tetap berusaha membangunkan Gresta dia panik, takut anaknya kenapa-kenapa.

" Tante? mendingan tante duduk dulu disitu, tante sudah capek. Daritadi tante nangis terus dan panik. Sekarang tante istirahat dulu ya biar saya yang jagain Gresta. " kata cowok itu. Fera menurut dan langsung duduk dikursi Sofa.

Cowok itu menggenggam tangan Gresta erat dan terus mengelus lembut kepala Gresta.

" Gres, bangun dong. Aku takut kamu ninggalin aku. " cowok itu terus menggenggam tangan Gresta.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Gresta bangun dia menggerakkan tangannya dan perlahan membuka matanya. Dia kaget karena ada yang menggenggam tangannya.

" Kamu siapa? ngapain kamu pegang-pegang tangan aku? " Gresta langsung melepas tangannya dari tangan cowok itu.

" Gresta ini aku, ini aku Kevan. Masa kamu gak inget aku? " Iya, nama cowok itu Kevan. Kekasih Gresta.

" Kevan? aku gak kenal kamu. Dan aku benci kamu. Kamu ngapain pegang-pegang tangan aku. " Gresta mendengus sebal.

Iya, Gresta mengalami benturan yang cukup kuat sehingga dia di nyatakan amnesia bahkan dia tidak mengenali ibunya, tapi Fera ibu nya Gresta terus meyakini bahwa dia adalah ibu dari Gresta dan lambat laun Gresta menerima bahwa Fera adalah ibunya. Tapi beda dengan Kevan, Gresta tetap tidak mengingat dia dan tetap benci dengan Kevan.

Dan Gresta menjalankan kehidupan barunya ditempat barunya. Gresta dan ibunya harus pindah ke Jakarta, Karena pekerjaan ibu nya yang mengharuskan mereka pindah ke Jakarta. Dan tentunya Kevan lebih merasa kehilangan Gresta, setelah Gresta tidak mengingatnya dan sekarang Gresta harus pindah.

Mereka berdua menjalani kehidupan yang benar-benar baru untuk mereka.

I Hate U But I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang