4- Sekolah Baru

63 11 1
                                    

    Hari ini hari pertama Kevan sekolah di sekolah barunya, iya sekolah baru. Ayah nya mendaftarkan Kevan ke SMA Pelita Harapan. Sekolah yang cukup terkenal di Jakarta. Hari ini hari senin jadi sekolah baru Kevan sedang mengadakan kegiatan rutin anak sekolah yaitu, upacara bendera.

     Kevan anak baru jadi ia belum mengetahui dimana lapangan sekolahnya dan kelasnya. Jadi ia lebih memilih diam didepan gerbang sekolah seperti ayam kehilangan induknya. Tiba-tiba ada cewek dengan rambut sebahu. Cewek itu datang dengan tergesa-gesa dan panik dan sudah pasti cewek itu telat karena jam sudah menunjukan pukul 08.00 yang artinya bel sudah berbunyi. Kevan langsung menghampiri cewek itu.

   Kevan menepuk bahunya, " Telat ya? " Cewek itu langsung mengalihkan wajahnya ke belakang. Kevan terkejut setah melihat wajahnya perempuan itu.

Ini dia, iya dia. Gresta, pacar gue. Gumam Kevan dalam hati.

    Ternyata benar, takdir mempertemukan mereka berdua begitu cepat, tanpa perlu Kevan mencari ia sudah menemukan Gresta, perempuan yang sangat ia sayangi. gue ketemu sama Gresta lagi.

    "Tata?" kata Kevan, dengan raut wajah bingung bercampur dengan tidak menyangka.

Iya itu Gresta gue yakin banget. Batin Kevan.

    Perempuan dengan rambut sebahu dan datang terlambat itu adalah Gresta Tri Aprilia, kekasih Kevan. Perempuan yang ia cari selama ini.

    "Eh elo kan yang pegang-pegang tangan gue waktu dirumah sakit! lo ngapain disini? jangan-jangan lo stalker gue ya! ngaku deh. " Masih tetap sama, Gresta masih saja belum mengenali Kevan sama seperti kejadian dirumah sakit waktu itu.

    "Ini aku Kevan Ta, pacar kamu." Kevan berusaha membuat Gresta ingat dengannya, sudah cukup lama Kevan memendam rindu dengan Gresta.

    "Eh apa-apaan lo ngaku ngaku pacar gue! lo bukan level gue!"
    "Dan jangan panggil gue Tata! gue gak suka!"
    "By the way, lo sekolah disini? yaelah mimpi apa gue semalem bisa satu sekolah sama lo!" ucap Gresta bertubi-tubi.

Kata nyokap nya Tata gue gak bisa maksain Tata biar dia inget sama gue, mungkin ini yang terbaik. Gue bisa deketin Tata dan mungkin gue bisa anggap gue gak kenal dia. Batin Kevan.

    "Segitu benci nya lo sama gue?" Kevan langsung merubah gaya bicaranya, yang tadinya menggunakan aku-kamu sekarang kembali menjadi lo-gue.

    "Iya gue benci banget sama lo, lo tu cowok kurang ajar. Sok kenal juga lagi!" Lagi-lagi masih sama seperti kejadian dirumah sakit waktu itu, Gresta masih tetap meneriaki Kevan.

    Kevan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Gresta. Kevan memutuskan untuk memulai semuanya dari awal, berkenalan ulang, membiasakan diri ulang, dan mendekati Gresta ulang. Itu sangat melukai hati Kevan rasanya. Melihat perempuan yang Kevan sayang, berubah menjadi membencinya.

   "Kenalin, gue Kevan. Kevan Dwi Aprilio. Panggilan gue Lio." kata Kevan lengkap.

   "Gue gak mau tau nama lo!! " cetus Gresta.

Semuanya jadi lucu ya Ta, kamu gak kenal aku. Dan sekarang kita harus kenalan yang padahal aku udah kenal kamu, bahkan aku udah kenal kamu lebih jauh. kata Kevan miris dalam hati.

   "By the way, gue minta maaf soal dirumah sakit waktu itu." kata Kevan minta maaf yang padahal Kevan sama sekali tidak salah.

    "Ada syaratnya!" cetus Gresta.

    "Lah maafin orang kok ada syaratnya," protes Kevan.

I Hate U But I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang