Setelah melewati hari yang panjang dan penuh kesialan, akhirnya Gresta bisa bersantai-santai dikamarnya yang bernuansa pink dan biru pastel. Setelah makan makanannya yang dikasih oleh Kevan tadi Gresta merasa tubuhnya membaik. Dia sekarang memakai sweater biru pastel dan celana pendek putih dengan rambut dikepang dua. Dengan penampilan seperti itu membuat dia terlihat semakin manis.
Setelah beberapa menit dia bersantai-santai, Gresta ingat bahwa ada PR untuk besok. Dia lalu berjalan ke meja belajarnya yang terletak didekat jendela kamarnya. Kamar Gresta ada di lantai 2. Gresta lalu membuka buku Kimianya.
Gresta mengerjakan soal Kimia itu dengan lancar seakan-akan semuanya sudah ada diluar otak Gresta. Setelah selesai mengerjakan PR Gresta tidak langsung meninggalkan meja belajarnya, dia berniat untuk diam duduk dan sembari melihat pemandangan lewat jendela kamarnya.
Gresta sedang melihat ke arah jendela rumah sebelahnya, tak lama kemudian ada sesosok laki-laki muncul dari jendela itu dan membuka jendela kamarnya lalu duduk di meja belajarnya, persis seperti apa yang Gresta lakukan sekarang. Gresta terus melihat pria itu lekat-lekat. Dia seperti mengenali sosok pria itu.
Kayanya gue kenal sama tu cowok. fikirnya.
Siapa ya? Gresta bertanya-tanya.
Lah? itu bukannya Kevan?! Gresta kaget.
Ah gak mungkin itu Kevan, halu kali ya gue.Gresta langsung menepis fikirannya bahwa cowok itu adalah Kevan.
----///----
Jam menunjukkan pukul 06.30 yang berarti mengharuskan Kevan untuk segera berangkat ke sekolah. Tapi sebelum berangkat Kevan tidak lupa meminum susuk cokelat kesukaannya dan pamit pada kedua orang tuanya.
" Mi, Pi Lio berangkat ya. " pamitnya dan langsung mencium tangan kedua orang tuanya.
" Hati-hati, jangan nabrak. Kasihan 'Blacky' nya. " kata ayahnya Kevan.
Lio langsung memelas " Lah, kok kasiannya sama 'Blacky' si bukan Lio. "
" Hahaha... udah berangkat sana. "
" Oke, assalamuallaikum "
Kevan sudah berada didalam mobilnya dan dia langsung tancap gas menuju sekolahnya.
Saat dalam perjalanan, Kevan melihat Gresta sedang mengayuh sepedanya santai tapi pasti. Dia aneh kenapa Gresta lewat sini.
Gresta kok lewat sini, apa jangan-jangan rumah Gresta didaerah sini!?
Apa jangan-jangan bener rumah yang disebelah gue itu rumah Gresta? fikir Kevan.Kevan tak ingin ambil pusing, jadi dia menghilangkan semua fikirannya itu. Dia lalu lanjut mengendarai mobilnya. Dan tepat pukul 06.45 Kevan sampai disekolah. Lalu dia memarkirkan 'Blacky' nya diparkiran biasa. Lalu turun dari mobil, dan dia melihat Gresta sedang memasuki gerbang dengan mengayuh sepedanya.
" Woi! ngeliatin apa lo? " tiba-tiba Fero datang dan langsung heboh.
" Gak liat apa-apa! " jawab Kevan.
" Yaudah, masuk yuk. " ajak Fero.
" By the way, lo udah ngerjain PR Kimia belum? " tanya Fero." Udah. " jawab Kevan cuek.
" Gue tau lo pasti mau nyalin kan, nah bawain tas gue ke kelas nanti dikelas ambil aja bukunya dalam tas gue. " kata Kevan, langsung melempar tasnya ke Fero dan berlalu pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/110411447-288-k50007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate U But I Love U
Teen FictionKedatangan Kevan di kehidupan Gresta seakan malapetaka baginya, karena dimana ada Gresta disitu ada Kevan yang menurut Gresta itu suatu gangguan. Tapi dibalik rasa bencinya, ada segelintir hal yang seakan familiar atas semua yang dilakukan oleh Kev...