_delapan

1.9K 393 15
                                    

Hari ini sesuai janjinya pada Sam, Jimmy mengajak Senja untuk pergi ke pameran lukisan Sam yang diadakan di galeri paman Monthiwa.

Saat mereka sampai di galeri paman Monthiwa, sudah banyak sekali pengunjung yang datang yang ingin melihat pameran lukisan Sam.

Sam terlihat sedang menjelaskan cerita dibalik lukisannya pada para pengunjung.

Tidak lama kemudian terdengar suara riuh tepuk tangan para pengunjung tidak lupa juga Senja dan Jimmy memberi selamat pada Sam atas keberhasilan pameran lukisannya.

"Congratulation bro.." ucap Jimmy sambil menyalami Sam.

"Thanks bro..ini semua juga karena Senja, makasih banyak ya Senja..coba aja kamu nggak dateng ke sini, mungkin hidupku bakalan amburadul"

Senja tersenyum, "Ahh..nggak apa-apa kok, itu emang udah tugasku di sini"

Jimmy menatap wajah Senja penuh arti.

💙💚💛💜

Selesai mereka menghadiri pameran lukisan Sam, Jimmy mengajak Senja berjalan-jalan keliling kota Itali pada malam hari.

Senja sengaja mendekatkan tubuhnya pada Jimmy karena ia merasa kedinginan, sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya pada kedua lengannya. Jelas saja Senja merasa kedinginan, karena pakaian yang ia pakai terlalu tipis dan pendek.

Jimmy peka akan itu, ia lalu melepaskan jaket jeans nya dan menutupi tubuh Senja dengan jaket itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimmy peka akan itu, ia lalu melepaskan jaket jeans nya dan menutupi tubuh Senja dengan jaket itu. Senja otomatis menolehkan wajahnya pada Jimmy dan tersenyum. Jimmy pun membalas senyuman Senja. 

"Maaf ya roknya nggak bisa aku tutupin, kamu mau makan apa Senja?"

"Nggak papa Jim, nyemil aja ya? Aku males makan" ucap Senja sambil merapatkan jaket Jimmy pada tubuhnya.

"Yaudah yuk"

Mereka berdua membeli fish and chip satu porsi besar.

"Kok banyak banget?" tanya Senja.

"Nggak papa ntar aku yang abisin" 

Senja tersenyum, lalu mengikuti langkah Jimmy menuju pinggir sungai dengan pemandangan yang sangat indah jika malam hari.

Jimmy dan Senja duduk di kursi pinggir sungai sambil menikmati makanan mereka dan saling melempar candaan mereka.

Jimmy tidak menyangka ternyata Senja mempunyai selera humor yang sama dengannya.

Tidak jarang juga Senja tertawa sampai kedua matanya menghilang sambil memukul bahu Jimmy gemas. Jimmy pun juga begitu jika sedang tertawa, matanya juga menghilang.

 Jimmy pun juga begitu jika sedang tertawa, matanya juga menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((SOOOOO KYOOOOT))

Mereka larut dalam candaan mereka masing-masing.

Setelah lama berbicara satu sama lain, saling melempar candaan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Jimmy mengajak Senja untuk pulang.

"Senja, udah malem. Ayo pulang" ajak Jimmy sambil menggandeng tangan kiri Senja.

"Iyaa..nggak baik juga angin malem buat kita" jawab Senja sambil menunjukkan senyuman di wajahnya.

Sesampainya di rumah Jimmy, setelah ganti baju dan bersih-bersih Senja sudah berbaring di kasur mau tidur tapi Jimmy tidak juga lepas dari laptopnya.

Senja menghampiri Jimmy yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Jim, besok lagi ya kerjanya sekarang tidur. Udah malem Jim.." ucap Senja sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kalo kamu mau tidur duluan, tidur aja" jawab Jimmy tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Jim, ini tuh udah malem. Kerjanya besok pagi kan bisa, sekarang istirahat. Nggak baik ngelembur gitu"

"Nggak bisa Senja, aku kan udah bilang aku biasa kerja malem-malem gini. Kalo kamu ngantuk yaudah tidur aja, aku ke kamar mandi dulu" lalu Jimmy beranjak meninggalkan Senja.

Senja melirik sekilas ke arah laptop Jimmy dan berinisiatif untuk menghapus semua file Jimmy.

Sesaat Senja sudah menghapus file-file kerja Jimmy. Jimmy kembali dari kamar mandi dan melihat laptopnya yang sekarang sudah bersih tanpa file pekerjaannya lagi.

"Senja?! Kamu apain file-file aku hah?! Kamu tau itu semua file-file penting, pekerjaanku itu hidupku, Senja!" Jimmy mengacak kasar rambutnya. "Kamu tuh siapa sih ngatur-ngatur aku? Istri aku? Walopun istri juga, aku nggak mau di atur-atur sama kamu!" Ucap Jimmy dengan nada yang sedikit membentak.

"Kamu nggak tau rasanya ditinggal mati sama orang di cinta, Jim..aku sama Fajar masih butuh kamu! Seharusnya kamu bisa jaga diri kamu sendiri, kalo kamu emang nggak peduli sama hidup kamu sendiri mending nggak usah dateng ke kehidupan aku dan buat aku jadi terlalu cinta sama kamu!" Ucap Senja penuh emosi dan tidak dapat menahan air mata yang membendung di pelupuk matanya.

Seketika Jimmy terdiam mendengar semua perkataan Senja. Menatap sendu wajah Senja yang sudah penuh dengan air matanya.

Apa katanya? Aku? Mati?

"Senja.." Jimmy mencoba mendekati Senja dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

Tapi Senja malah menepis tangan Jimmy dengan kasar.

"Nggak usah dateng ke kehidupan aku, nggak usah cari aku, nggak usah ajak kenalan aku dan buat aku jatuh cinta sama kamu! Kalo toh akhirnya kamu bakal mati duluan, Jimmy!" Lalu Senja jatuh terduduk di lantai, hidungnya mengeluarkan darah lagi.

Cepat-cepat Jimmy menyangga tubuh Senja sebelum kepalanya jatuh ke lantai.

"Senja, aku bawa ke rumah sakit ya?" Ucap Jimmy khawatir.

"Ng..nggak usah Jim, nanti urusannya malah panjang. Aku nggak apa-apa kok"

"Nggak papa gimana? Hidung kamu berdarah lagi, kalo ada apa-apa sama kamu gimana?!"

Senja malah tersenyum mendengar Jimmy yang begitu mengkhawatirkannya.

"Kamu khawatir banget ya sama aku?"

"Yaiyalah Senja! Kamu tuh- arrgh! Kamu tuh sakit apa sih?!" Ucap Jimmy sambil terus mendekap kepala Senja di dadanya. Karena tubuh Senja semakin lemas.

"In-i sem-mua efek sam-pingnya Jim, kam-mu nggak us-sah khawatir ya" ucap Senja lemah dan terbata-bata. Setelah Senja menyelesaikan kata-katanya, ia langsung tak sadarkan diri.

"Senjaaa...!" Jimmy tidak kuat menahan air matanya lagi dan semakin mendekap tubuh Senja dalam pelukannya.

"Senja!! Kenapa malah kamu yang ninggalin aku??" Ucap Jimmy sambil menggoyang-goyangkan tubuh Senja yang sudah tidak sadarkan diri itu.

Bersambung..

Eaaa bersambung..penasaran enggak?? Hehe :v

SENJA | SEULMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang