_sebelas (Last chapter)

3.5K 417 30
                                    

"Kamu nggak lagi berusaha deketin aku kan? Aku tuh orangnya-" belum selesai Senja bicara, Jimmy sudah memotongnya.

"Pemilih!"

"Ih kamu siapa sih?"

"Aku? Aku suami kamu dari masa depan" ucap Jimmy santai.

Senja justru tertawa mendengar ucapan Jimmy yang menurutnya Jimmy hanyalah menggodanya.

"Hahaha apaan sih?"







💙💚💛💜







Dua tahun kemudian..

Senja dan Jimmy sedang menikmati waktu sore yang indah di sebuah cafe yang menjadi favorit mereka akhir-akhir ini.

Ya, mereka sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama dua tahun terakhir dan rencananya hari ini Jimmy akan melamar Senja.

Tapi setiap Jimmy akan melamarnya, adaaa saja yang membuatnya jadi enggan melamar Senja di hari itu.

Entah pekerjaan Senja, atau panggilan tiba-tiba dari mamanya Senja, atau seperti sekarang ini. Mood Senja yang sedang tidak dalam keadaan baik.

Senja sedang di curhati sahabatnya di telfon.

"Tapi kan nggak gitu dong caranya? Lo masih bisa urus suami lo kan walopun lo punya karir?" ucap Senja kesal dengan seseorang di seberang teleponnya.

"Kesempatan nggak dateng dua kali, Yer..lo bisa ngomong baik-baik kan sama suami lo? Masa sih dia nggak.mau ngertiin lo?"

Jimmy hanya menatap Senja sambil mengaduk-aduk gelas tehnya.

"Eh-kok mati sih?! Kan gue belom selesai ngomong" Senja meletakkan hapenya di atas meja dengan kasar.

Jimmy yang daritadi menggenggam erat kotak cincin yang tadinya mau ia berikan pada Senja hari ini juga tapi Jimmy mengurungkan niatnya lagi.

Dan memasukannya kembali ke dalam kantong celananya. Karena mood Senja sedang tidak bagus.

"Kenapa lagi sih sayang, si Yeri? Resign?" Tanya Jimmy berusaha menenangkan Senja.

"Papa dulu pernah bilang, jadi perempuan itu ga usah sekolah tinggi-tinggi, gausah punya cita-cita besar kalo udah nikah yaudah begini" Senja mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Jimmy menggenggam erat tangan Senja yang membuat Senja menatap Jimmy.

"Sebenernya sayang babget tau nggak sih? Bisa memperluas bisnisnya di Paris tuh udah cita-cita Yeri dari dulu, tapi gara-gara suaminya bilang 'nggak' dia jadi merasa nggak di support gitu?" Ucap Senja kesal.

"Mungkin bener kali ya kata papa? Perempuan itu emang nggak punya pilihan selain nuruuuuut aja sama suami" sambung Senja lagi.

"Itu namanya punya pilihan sayang, Yeri kan milih keluarganya daripada karirnya?" Jawab Jimmy yang daritadi diam.

"Nggak kebayang deh kalo harus jadi Yeri..kalo kamu gimana?" Senja menatap intens wajah Jimmy, ingin tau bagaimana jika Jimmy yang ada di posisi itu.

"Hm? Aku? Tiap orang kan beda-beda pemikirannya, tapi kalo aku lebih percaya kalo hidup itu lebih besar daripada kerjaan"

"Maksud kamu? Jadi aku nggak boleh punya mimpi yang besar gitu? Kejar cita-citaku?"

"Bukan gitu maksudnya, sayang.." Jimmy membuka tutup kotak cincin yang ia keluarkan lagi dari kantongnya. "Kalo kamu jadi Yeri gimana?"

"Yaa aku nggak mau nikah dulu lah daripada nantinya pernikahan malah menghambat cita-citaku"

Hati Jimmy mencelos mendengar jawaban Senja. Ia merasakan sesak di dadanya dan perih sekaligus saat mendengar ucapan Senja barusan.

SENJA | SEULMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang