Berhari hari aku memperhatikan gadis bernama Wendy ini. Ia suka sekali dibentak oleh guruku. Ck, jahat sekali.
Hari ini aku sengaja mengganti jadwalku hanya untuk melihat gadis ini saja. Aku akan belajar piano setelah dia. Tunggu, jangan beranggapan aku seperti lelaki diluaran sana. Bukan maksudku mencari kesempatan dalam kesempitan, hanya saja aku ingin melihat wajah wanita ini.
Bohong kalau aku tak tertarik dengan gadis ini. Dia cantik, sangat masuk tipeku, jadi aku ingin mengenalnya lebih dekat.
Kulihat dia sedang dibentak oleh guruku. Dia diam saja. Lalu tak lama guruku pergi, aku mendekatinya. Aku menatapnya dari dekat. Sungguh cantik.
"Guru..?" panggilnya
Aku tersentak. Namun sekelebat ide muncul. Aku mulai duduk di sampingnya. Aku memegang tangannya dan mengajarinya bermain piano.
Bukan maksudku kurang ajar, aku hanya tak ingin dia dimarahi lagi oleh guruku itu. Kulihat, wajahnya sangat ketakutan ketika dibentak oleh guruku. Jadi aku tak tega.
"Terima kasih bantuannya guru" ucapnya, aku tersenyum menatapnya, tiba - tiba kudengar derap kaki seseorang.
Buru - buru aku bersembunyi.Dan benar, guruku datang.
"Waktumu sudah selesai. Banyak belajar dirumah" ucapnya. Gadis ini berdiri sembari membungkuk. Guruku nampak pergi menuntun gadis ini keluar.
Buru - buru aku keluar dari persembunyian ku dan langsung duduk di tempat dudukku yang semula.
Aku tersenyum mengingat dia yang tersenyum padaku. Senyumannya sangat indah. Bahkan aku terus terbayang bayang akan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Fanfic"Kau wanita pertama yang membuatku mengerti apa arti cinta sebenarnya. Melihatmu bahagia membuatku juga bahagia. Berjanjilah padaku satu hal lagi. Apapun yang terjadi tersenyumlah"