Sedari tadi aku hanya menahan sakit yang kurasakan. Aku merintih dalam diam. Ini begitu sakit, tapi aku harus menahannya. Demi bertemu dia, gadisku.
"Wendy" panggilku ketika melihat dia sedang duduk didepan piano. Dia segera berdiri setelah mendengar namaku. Aku berjalan kearahnya dan memeluknya.
Sangat hangat, sangat nyaman itu yang kurasakan.
"Dari mana saja kamu..? Kamu tak apa - apa..? Apa mereka menyakitimu .?" tanyanya bertubi tubi. Aku terkekeh mendengar kekhawatirannya padaku
"Tidak, aku tak apa. Apa kau ada yang sakit..?" tanyaku
"Tidak, aku baik - baik saja"
»»» GONE «««
Kini kami berdua duduk di taman belakang. Aku menyuapinya permen jelly yang ia sukai.
"Enak..?" tanyaku, dia tersenyum.
"Enak, kau tidak mau mencobanya..?" tanyanya, aku menggeleng
"Tidak, cukup melihatmu tersenyum saja sudah membuatku kenyang" jawabku , ia nampak kaget. Wajahnya bersemu merah. Aku tak tahan untuk mencubit pipinya
"Lucu" ucapku sembari mencubit pelan pipinya, pipinya makin memerah
"Ihh" keluhnya tapi tetap terlihat lucu.
Namun kegembiraan itu tak bertahan lama. Tiba - tiba kepalaku pusing dan hidung ku mengeluarkan darah segar. Aku terdiam beberapa saat sembari menenangkan rasa pusing dikepalaku
"Hei, kau tak apa..?" tanyanya tiba - tiba. Aku tak menjawab, melainkan mengambil tangannya dan mengalihkannya ke dadaku
"Jantungku berdetak kencang setiap berada didekatmu" ucapku, dia terdiam
"Berjanjilah padaku untuk tidak menjadi lemah, berjanjilah padaku untuk menjadi wanita tegar" ucapku
"Kenapa kau bicara seperti itu..?"
Aku tersenyum, yang kupastikan ia tak dapat melihat senyuman kesakitanku saat ini
"Yakinlah, suatu saat kau akan dapat melihat indahnya dunia ini. Dan kau akan dapat melihatku. Yakinlah, saat - saat itu pasti akan datang. Namun sayang mungkin aku sudah tak disisimu lagi"
"Kau bicara apa..? Kau mau pergi..?"
"Kau wanita pertama yang membuatku mengerti apa arti cinta sebenarnya. Melihatmu bahagia membuatku juga bahagia. Berjanjilah padaku satu hal lagi. Apapun yang terjadi tersenyumlah"
" Yoongi"
Aku tersenyum menatapnya. Perlahan aku mendekat ke arah wajahnya
^Cup
Bibirku menempel di bibirnya. Hanya sebuah kecupan yang mampu membuatku candu ingin merasakan lagi lagi dan lagi. Tapi sayangnya tuhan berkehendak lain. Belum sempat aku merasakan sensasi lebih, tubuhku tiba - tiba melemah dan pandanganku kabur

KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Fanfiction"Kau wanita pertama yang membuatku mengerti apa arti cinta sebenarnya. Melihatmu bahagia membuatku juga bahagia. Berjanjilah padaku satu hal lagi. Apapun yang terjadi tersenyumlah"