"Sakura, jika saja nanti saat diperjalan kita bertemu sasuke bagaimana? Apa yang akan kau lakukan?"
".... mungkin... menghindarinya. Dan jangan sampai itu terjadi."
"Kenapa?"
"Sudahlah shizune-san ayo tidur sudah larut."Malam yang terasa begitu dingin lambat waktu berubah menjadi kehangatan dari sinar fajar pagi hari. Dua wanita yang tadinya masih tidur telah terbangun cukup lama sebelum matahari muncul. Tujuan mereka cuma satu yaitu agar cepat sampai ke kirigakure.
Pohon demi pohon mereka lewati. Sunyi. Memang itulah kata yang cocok untuk tempat yang mereka berdua tempati sekarang. Namun tak lama dari itu, hawa kesunyian menjadi sedikit berubah.
"Shizune-san, aku.. merasakan cakra lain disini."
"Aku juga. Waspada, sakura!"Tring!
Tring!
Tring!
Tiga shuriken melayang begitu saja dari balik pepohonan menuju kedua wanita muda itu. Namun dengan sigap mereka menghalaunya.
"Siapa kalian? Munculah. Jangan seenaknya kau melempar shuriken kepada kami. Dasar pengecut!!" Teriak sakura penuh amarah.
"Hmh.. pengecut katamu?"
Perlahan suara langkah kaki dari balik pepohonan semakin mendekat. Kedua wanita itupun bersiap dengan kuda-kudanya.
"Sekarang lihatlah siapa yang pengecut? Wah wah waaahh.. dua gadis cantik rupanya? Apa yang kalian lakukan dihutan ini, manis?" Kata seorang pria yang muncul dari balik pohon itu.
'Astaga, dia tampan juga' batin sakura yang mulai luluh akan ketampanan pemuda didepannya.
"Ada apa? Aku tahu kau sedang memuji ketampananku, nona..."
"Apa? TENTU SAJA TIDAK! SHANNAROO!! dan apa yang kami lakukan disini bukan urusanmu."
"Tentu saja urusanku. Kau! Melewati batas wilayahku."
"Hah.. kau seperti binatang yang sedang marah karena wilayahnya terganggu."
"Memang.."
"KAU!!..."sakurapun bersiap untuk serangannya dengan pukulan mautnya.
"Ap.. apa yang terjadi."
Namun, tiba badan mereka terasa mati rasa.
"Tak bisa bergerak"
"Ini seperti jurus rahasia clan nara." Jelas shizune. "Tapi ini menghisap cakra kita" lanjutnya."Hmhmhh.. itu akibatnya jika kau melewati wilayahku, nona pink."
Sakura merasa cakranya semakin lama semakin menipis dan merasa lemah.
"Shii.. shizune..san.. aku.. cakra..ku"
"Sa..ma.. saku..raa..cakra..ku..hilang"Pemuda yang tadinya berada jauh didepan sakura perlahan mendekati sakura. Tangannya terangkat menyentuh pipi halus sakura.
"Kau cantik nona"
Sakura yang tak bisa apa-apa hanya menutup matanya. Tangan pemuda itupun turun kerahang sakura lalu keleher jenjang sakura. Matanya melihat tonjolan didada sakura, lalu tersenyum senang. Tanya mulai meraba kerah baju sakura dan meraih resleting baju merah maroonnya menariknya turun hingga terlihat belah dada sakura.
"Waahh. Indah sekali."
Pemuda itupun melanjutkan kegiatannya. Namun..tiba-tiba asap hitam menyelimuti mereka bertiga. Dan pemuda itu terjerembap karena pukulan keras dari seseorang.
Sosok pemuda berjubah hitam dengan tatapan dingin khasnya muncul dari balik asap-asap kelabu. Sosok yang sangat ia rindukan selama 2 tahun ini. Tiba-tiba datang padanya saat ia dalam kesusahan."Sa.. sasuke.. kun"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOSSOM✔
Fanfic[Canon] bagaimana caranya sasuke menyatakan cintanya pada sakura?