Prolog
Bagian 1
“Aktifkan <<Spell Magic>> <Teleport>”
Ditengah tengah sebuah linkaran api yang membakar sekeliling nya seorang wanita berjubah kumuh penuh dengan lubang lubang yang di akibatkan bermacam macam hal.
Tangan yang penuh darah sedang menulis diatas tanah yang hangus diasedang membuat sebuah tulisan yang membentuk sebuah pola lingkaran.
“dunia ini tidak lah aman bagi mu dimana mana orang seperti kita tidak akan mendapat kan kedamaian di sini ,malah sebalik nya kita akan di bunuh di buru disiksa di jadikan percobaan karena itu......”
Sementara tangan kanan nya sedang berusaha menyelesaikan apa yang sedang di kerjakan nya air mata menetes keluar dari mata nya.
“carilah kedamaian mu sendiri di sana maaf kan aku yang tidak bisa ikut menemani mu , tapi.... jauh dalam hati ku aku ingin kau selalu mengingat ku meski begitu karena situasi ini aku ingin kau melupakan segalahal yang berkaitan tentang dunia ini”
Air mata nya tidak berhenti bahkan saat dia berbicara beberapa tetes air mata masuk ke mulut nya, rasa asin di mulut rasa panas di sekeliling tubuh tidak menghentikan tangan wanita itu
“selesai....”
Setelah mengatakan itu wanita itu kembali berdiri dan memandangi tiap bagian lingkaran itu terutama seorang anak kecil yang tertidur pulas di tengah tengah nya
“kurasa inilah saat terakhir kali kita bertemu ...... tapi sungguh aku sangat bersyukur kau hadir dalam hidup ku aku bersyukur bahwa kau adalah bagian dari diri ku karena itu , terimakasih........”
Waktu terasa melambat bersamaan dengan mata anak kecil itu terbuka secara perlahan.
Perasaan nya bercampur aduk ketika melihat wanita yang berada di depan nya menangis, ‘aku ingin memeluk nya’ ‘aku ingin menghentikan tangisan nya’ ‘aku ingin menghibur nya’ itu lah yang ada di pikiran anak kecil itu namun waktu kembali normal bersamaan dengan sebuah dinding cahaya yang berangsur ansur menutupi tiap bagian lingkaran itu
“terimakasih waktu yang kuhabiskan bersama mu sangat menyenangkan,....... anak ku haruto”
“ibu? .... kenapa?”
Anak kecil itu berdiri dan lekas berlari ke arah sosok wanita yang di sebut sebagai ibu nya , namun langkah kaki nya terhenti karena dinding cahaya yang lama kelamaan berubah menjadi transparan.
Air mata membanjiri pipi anak kecil itu berbagai emosi bersatu dalam tubuh nya, sedih marah benci gugup takut semua nya bersatu menjadi sebuah emosi yang tidak pasti begitu pula dengan wanita itu
“ini lah perpisahan kita, sampai...jum..”
seperti suara dua besi yang berbenturan baru saja sebuah panah menembus dada wanita itu dan terpental saat berbenturan dengan pilar transparan yang melindungi anak kecil itu
Darah keluar dengan deras dari bagian dada wanita itu jika di perkirakan mungkin tepat menembus jantung nya, teriakan yang tidak terdengar dari luar pilar transparan membuat anak itu berteriak sekencang kencang nya.
Sambil berharap teriakan itu terdengar di telinga wanita yang sedang tergeletak di tanah namun lama kelamaan sosok wanita itu mulai berubah menjadi bunga bunga api.
Tidak perumpamaan itu terlalu indah bagi seorang wanita yang juga seorang ibu yang ingin menyelamatkan anak nya
Suara percikan api terdengar nyaring dari luar lingkaran , namun anak itu tidak bisa mendengar nya namun dia masih bisa melihat di mana sosok sang ibu secara perlahan terbakar yang di awali dari ujung kaki nya , bersamaan dengan proses pembakaran itu lingkaran yang membentuk pilar transparant lama kelamaan mengeluarkan semacam api putih yang mengelilingi dan menyelimuti pilar itu
“tidak tidak tidak .... tunggu dulu ibu masih ada di luar sana... ibu ibu ibu.......... kenapa kenapa kenapa hanya aku , ibu aku tahu itu cuman sebuah trik yang sam seperti yang ibu tunjukkan dulu kan....... “
Rengekan anak itu terasa menyakitkan jika terdengar namun dia berada di dalam sebuah pilar yang membuat nya tidak bisa mendengar apa yang ada di balik pilar itu dan sebalik nya
“bangun ibu bangun.... ib.......”
Dia tersadar akan sesuatu yang membuat nya menghentikan kalimat nya mata anak itu melebar melihat sosok manusia yang entah dia pria atau wanita yang jelas sekujur tubuh nya dilapisi zirah ksatria berwarna putih keperak kan dengan sedikit motif bunga di bagian zirah bada bagian kanan nya
“dia dia dia dia dia dia dia dia dia dia lah yang melakukan nya dia lah yang emmabunuh ibu!!!!”
Semua emosi yang tadi bercampur akhir nya membentuk sesuatu yang pasti ‘dendam’ dia mendendam pada sosok berzirah itu ,di saat itu bersamaan dengan pilar transparan yang sudah diselimuti api putih seluruh nya anak laki laki itu membulatkan tekad agar bisa membunuh orang yang telah membunuh ibu nya, tak lama sinar cahaya muncul dari bawah kaki anak itu dan mengisi seluru pilar dan menembus langit malam yang gelap itu
Bagian 2
Suara langkah kaki yang dengan keras menghantam lantai sedang menuju sebuah ruangan
“HA RU KUNNN....!!!!!”
teriakan nya terdengar tidak jelas karena berbarengan dengan suara bantingan pintu sampai sampai membuat dinding ruangan itu bergetar tidak, mungkin lebih tepat bila dinding rumah nya lah yang bergetar“haru kun cepat bangun haru kun haru kun.....”
Teriak nya sambil menarik narik segumpal selimut yang berada di atas tempat tidur, teriakan imut nya membuat suasana pagi semakin indah tapi pemikiran itu sudah di buang jauh oleh sosok yang ada di balik selimut itu
“mouuu haru kun pemalas !”
Gerutu nya sambil membengkokkan bagian tengah bibir nya ke atas
“haru kunnnn...... HARUTOOOOO CEPAT BANGUN !! INI HARI PERTAMA MU DI SEKOLAH SIHIR LHOOO!!!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Saikyou no magi!!shikashi, maho o shiyou koto ga dekimasen
Teen Fictionsouma haruto seorang anak yang di anggap sebagai seorang penyihir terakhir yang bisa mengancam ke hancuran kerajaan ksatria di dunia nya di anggap sebagai ancaman dan diburu. saat desa nya di bakar dan souma haruto akan di bunuh dia di pindahkan ke...