Cola cila

36 6 0
                                    

Liana menutup pintunya, menghela
napas perlahan. Menatap langit-langit diatas kamarnya, mencoba melupakan semua kenangannya bersama Miko dulu.

'Gue harap gue bisa lupain lo Mik.' Batin Liana seraya memejamkan kedua matanya itu. Ia tak ingin lagi menangis untuk cowok brengsek bernama Miko itu.

                   🍥🍥🍥🍥🍥

Alga duduk dengan santainya menghabiskan beberapa minuman kaleng kesukaannya. Menatap langit malam dari atas balkon kamarnya itu.

Drrtt! Drrtt!
Alga merasakan sebuah benda bergetar di sakunya, dengan cepat Alga mengambil benda tersebut menatap layar monitor handphonenya. Seseorang menelpon Alga.

'Dessy. ' Batinnya seraya menghela napas sebelum mengangkat panggilan itu.

"Ya?. "

"Halo Alga, gue punya kejutan buat lo Ga. "

"Em apa?. "

"Gue akan pindah ke Jakarta dan gue juga bakal satu sekolah dengan lo. Secepatnya papa gue akan urus kepindahan gue ke jakarta. " Ujar gadis itu senang.

"Apa?. " Alga sedikit menaikkan nada bicaranya, terkejut dengan apa yang diucapkan gadis yang menelponnya itu.

"Lo gak senang gue ke Jakarta? Gue kan pacar lo Ga. Gue gak mau pacaran LDR mulu, gue kangen lo Ga. "

"Des, udah berapa kali gue bilang ama lo. Gue bukan pacar lo, walaupun gue ama elo udah berkawan sejak kecil dan kedua orangtua kita berada dalam urusan bisnis yang sama, bukan berarti lo anggap gue sebagai pacar lo."

"Apapun itu yang penting gue bakal buat lo suka dan nerima gue sebagai pacar lo, dan gue akan ngusik semua cewek yang ada di dekat lo siapapun itu. "

"Lo des gak ber---. "

"Ssstt, udah malam. Besok lo sekolah, kalau gitu gue tutup ya. Bye ga, Love Ga. "

Panggilan terputus, Alga membanting handphonenya ke kasur mengacak-acak rambutnya.

'Argghhh, kenapa hidup gue gak bisa tenang!!.'

                       🍥🍥🍥🍥🍥

"Anggaaaaaa!!. "

"Balein buku guee. " Teriak Liana saat buku tulisnya diambil paksa dengan Angga.

"Gak mau, kalo bisa rebut dari gue. Weekkkk. " Ejek Angga membawa lari buku tulis Liana.

"Lo jangan buat gue marah, gue lagi ngerjain tugas, Angga! Cepetan bawa sini. " Ucap Liana yang sedang menahan amarahnya dengan cowok yang selalu usi dan jahil di dalam kelas nya itu.

Setiap hari, cowok berambut agak pirang itu selalu mengganggu hidupnya. Tak terkecuali saat ujian, Liana akan habis dibuat naik tensi darahnya setiap hari.

"ANGGAAA!!!. " Liana berlari mengejar gerakan Angga yang cepat mengelilingi kelasnya itu.

Sebagian murid menutup telinganya, itulah yang menjadi kebiasaan dan musuh terberat mereka sehari-hari. Rasanya bumi saat itu ingin pecah dan terbelah dua jika sudah terjadi peperangan diantara mereka berdua.

Angga yang tidak mau mengalah sama sekali dan Liana yang tidak tanggung-tanggungnya mengeluarkan suara emasnya atau yang sering disebut dengan teman sekelas yaitu suaranya yang cempreng sekaligus bisa memekakan telinga siapapun yang mendengarnya.

"AAAAAAAA, tolong gue. " Ucap Angga berlari kesana kemari.

"Angga gue belum siap tugas gue, jadi please balein buku gue sekarang. Jangan buat gue terpaksa ngeluarin senjata gue. " Ucap Liana yang tak sanggup menahan napasnya itu. Angga tetap mengejeknya menjulurkan lidahnya kepada Liana yang sedari tadi mulai berubah.

I CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang