Alga mencampakkan tubuhnya ke atas kasur, melepas semua penat dan bebannya akhir-akhir ini. Papa yang selama ini ia sayangi, pergi begitu saja meninggalkannya.
"Cihh, Orang tua macam apa seperti itu. Lebih mementingkan kakak tertua daripada anak terkecil yang sudah ditelantar kannya."
Alga mengambil topi dan jaketnya berwarna hitam itu dan segera pergi.
"Eh, aden mau kemana? Tuan nitip pesan, menyuruh aden untuk tidak keluar hari ini." Ucap Bi Rani.
Alga menghentikan langkahnya.
"Cih, apa pedulinya?." Ucap Alga segera menghidupkan mobil nya dan pergi meninggalkan rumah.
🍥🍥🍥🍥🍥
"Ma, Liana pergi sebentar ya." Ucap Liana berpamitan kepada mamanya sebelum beranjak pergi.
"Iya, hati-hati sayang. "
Liana menghembuskan nafasnya perlahan. Berharap agar ia bisa mencari ketenangan di luar sana dan segera melupakan cowok brengsek itu.
Liana menumpangi sebuah taksi yang ada di perempatann tadi dan berhenti di sebuah toko kue yang selama ini ia kunjungi disaat ia sedang marah, sedih maupun senang.
Liana menemui seorang wanita cantik yang menjadi kasir sekaligus melayani orang yang memesan.
"Hy Na!. " Panggilnya.
Liana tersenyum kecil menghampiri sosok wanita cantik itu.
"Hy Bel." Liana memeluk hangat sahabatnya itu. Bella, sahabatnya semenjak duduk di bangku SMP itu selain Allya, Fara, dan Angel.
Namun, Bella terpaksa berhenti sekolah dan bekerja di toko kue setiap harinya karena ibu nya yang selalu sakit-sakitan dan memerlukan biaya perawatan yang besar di rumah sakit.
"Gimana keadaan lo ama teman-teman yang lain? ." Tanya Bella."Em gue dan teman-teman yang lain baik aja kok. Lo sendiri gimana Bel?. "
"Gue juga baik aja kok."
"Em baguslah. Ini ada sedikit bantuan dari gue dan teman-teman untuk biaya ibu lo, yah walau gak banyak semoga dapat membantu. " Ucap Liana menyerahkan sebuah amplop putih kepada Bella.
"Lah, gak usah Na. Gue dapat bantu dari doa kalian aja udah senang, gak usah repot-repot Na. " Ucap Bella menolak dengan halusnya.
"Gak apa Bel, anggap ini sebagai tanda persahabatan gue,elo,Allya,Fara dan Angel. " Liana menyelipkan amplop itu ke dalam genggaman Bella
Bella tersenyum manis memeluk Liana sekali lagi."Makasih Na. " Ucap Bella
"Sama-sama."
"Lo mau pesan apa?." Tanya Bella.
"Kayak biasa aja. Pancakenya 15, cupcake 20, cheese cake 10, rainbowcake 15 dan emm gue mau 2 kue yang besar itu aja. " Tunjuk Liana ke arah freezer yang ada disana.
"Oke, kayaknya lo lagi stres ya Na?." Tanya Bella.
"Em, yah bisa dibilang begitu. " Ucapnya.
Liana mengangguk pelan, itu adalah kebiasaan Liana dari kecil. Kue sudah menjadi bagian besar dari hidupnya. Liana akan menumpahkan segala sakit dan dendamnya dengan kue.
Liana bisa saja menghabiskan 12 porsi kue dalam jumlah yang besar selama 1 hari. Itu lah penyakit yang ada di dalam tubuhnya selama ini.
Liana memainkan handphonenya dengan jemari yang lentik dan lincah itu. Kini, Liana tau perubahan yang ada di dalam dirinya berubah drastis 180°. Liana ingin sekali merubah dirinya kembali ke posisi awal.

KAMU SEDANG MEMBACA
I CHOOSE YOU
Fiksi Remaja[[ Slow Update]] Sukanya mengikuti kegiatan bela diri dan basket daripada mengurus hal-hal membosankan di sekolahnya. Alga Agadhira, lelaki berwajah tampan yang memiliki kepribadian keras dan kasar. Namun, siapa sangka lelaki kasar ini memili...