Pukul 14.05 WIB
Amri mempercepat laju motornya, saat matanya melihat gumpalan awan hitam di langit. Ia harus secepat mungkin sampai ke tempat yang ingin ia tuju sebelum hujan turun. Namun, hujan lebih dulu turun dengan deras sebelum Amri sampai ke tempat tujuannya. Mau 'tak mau Amri harus berteduh, kalau tidak mau basah kuyup.
Ia memberhentikan laju motornya di depan ruko yang tutup, kemudian ia turun dari motornya dan berteduh di depan ruko tersebut.
"Ujannya deras amat. Malah gue gak bawa mantel lagi," batinnya.
Sudah sepuluh menit ia berteduh. Jaket hoodie berwarna merah maroon yang dikenakannya sudah terasa lembab, dan celana jeans panjangnya sudah mulai basah terkena percikan air hujan.
Dua puluh menit berlalu, hujan pun 'tak kunjung reda. Namun, tiba-tiba ada angkot berwarna merah yang berhenti di depan ruko tempat Amri herteduh dan seorang perempuan turun dari angkot tersebut, kemudian berlari ke arah Amri.
Sekarang Amri berteduh berdua dengan perempuan itu. Mereka berdiri bersebelahan, namun ada jarak sekitar dua meter di antara mereka. Amri sesekali mencuri pandang ke perempuan itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Berkesan
Short Story[8/8] Karena banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita. Oleh karena itu, cerita ini aku tuliskan. ©2017