Sudah sepuluh menit sejak kedatangan perempuan itu, hujan masih belum reda. Mereka hanya terpaku di posisi mereka masing-masing, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Hampir empat puluh menit Amri berteduh di depan ruko itu, hujan masih turun dengan derasnya. Kemudian Amri memberanikan diri untuk mengajak perempuan itu ngobrol.
"Dari mana mau kemana?" tanya Amri membuka pembicaraan, beranjak dari posisinya dan mendekati perempuan itu. Sekarang mereka berdiri bersebelahan, tidak ada jarak lagi.
"Dari rumah mau ke toko buku," jawabnya sambil mengusap-usap lengan kirinya dengan telapak tangan kanannya.
"Kenapa turun angkotnya disini? Kenapa gak langsung turun di depan toko bukunya aja?"
"Emang turun disini. Nanti naik angkot yang lain lagi, soalnya angkot yang tadi gak ngarah ke toko buku," jelas perempuan itu, "Tapi dari tadi angkotnya kok gak ada yang lewat ya?" sambungnya.
"Mungkin karna ujan makanya gak ada yang lewat,"
"Mungkin," balas perempuan itu.
Amri tidak menanyakan apa pun lagi ke perempuan itu. Karena ia merasa sangat canggung dengan perempuan itu. Dari pada disangka sok akrab, mending diam aja, pikir Amri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Berkesan
Short Story[8/8] Karena banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita. Oleh karena itu, cerita ini aku tuliskan. ©2017