Warning: Islam!AU, slight Indonesia (Minangkabau), martial arts, bahasa gaul dan tidak sopan kelewatan
[ Akashi Shiori ]
"Dalam tradisi orang Minang. Suatu saat lelaki akan meninggalkan tanah kelahirannya, disebut sebagai merantau. Dimana bertujuan untuk mencari pengalaman dan pekerjaan demi kehidupan mereka...... mulai ini, inilah kisah perjuangan anakku dalam mengorbankan jiwa dan raganya di luar kota......"
Akashi sedang berlatih seni bela diri yang ia kuasai, silat Minang dengan memegang sebuah karambit di tangan kanannya. Ia sambil memfokuskan pikiran dan memulai aksinya.
Pose menendang dan memukul seolah-olah ia mempunyai musuh khayalan sebagai objek latihannya. Mengeluarkan keringat berbekas membasahi kaos putihnya tanpa alas kaki menginjak tanah rumput yang ia pijak. Mengakhiri aksinya dengan tatapan crimson yang tajam penuh semangat......
Namanya adalah Akashi Seijuurou, merupakan ahli silat Minang aliran harimau. Ya, silat sebagai bagian setiap anak dari keluarga Akashi harus mahir dalam seni bela diri dengan bertujuan melindungi diri dari marabahaya. Ayahnya, Akashi Masaomi merupakan orang Jepang, sementara ibunya, Akashi Shiori merupakan orang Indonesia (Minang).
Time Skip
Akashi sekarang sedang beristirahat di rumahnya yang terletak di Kyoto, acara untuk tidur siang terganggu sesaat ibunya mengetuk kamarnya.
"Seijuurou, bolehkah ibu masuk?" tanya Shiori dari luar
"Boleh," ucap Akashi dari dalam
Seorang wanita berambut merah panjang, ya, ini ibunya, Akashi Shiori yang sangat ramah terutama pada putranya yang sekarang mencapai umur 23 tahun ini. Shiori duduk di samping tempat tidur Akashi seraya membelai rambut putranya.
"Nak, apakah kau sudah mempersiapkan barang-barang untuk ke perantauan nanti?" tanya Shiori dengan lembut
"Hampir, bu" jawab Akashi
Shiori terdiam sejenak dan berkata, "Nak, merantaulah demi mencari pengalaman kalau bisa cari kerja. Ini tradisi kita yang dilakukan oleh suku Minang secara turun-menurun agar bisa menimba ilmu. Ayah dan ibu menyuruhmu melakukan hal ini bukan hal yang buruk, melainkan kami menyayangimu,"
"Apa yang orang lain katakan belum tentu benar. Seijuurou, kalau sudah mencapai batasmu, kembalilah, kapanpun kau siap" Shiori mengakhiri perkataannya
Akashi mengangguk mengerti, "Baiklah, malam ini aku ingin berlatih silat bersama ayah. Agar bisa melengkapi persiapan akhir besok"
Time Skip
Malam harinya Akashi yang sekarang berbalut dalam pakaian silat Minang bersama dengan ayahnya, Masaomi yang sekarang menjadi lawannya.
"Apakah kau siap, Seijuurou?" tanya Masaomi
"Siap, ayah" jawab Akashi
Sebelum memulai latihannya, Akashi bersalaman dulu dengan ayahnya sebagai tanda hormat dalam silat Minang. Akashi dan Masaomi memulai ancang-ancang seperti harimau yang memiliki target.
Terjadilah pertarungan kecil dan setelah itu Akashi dengan pose harimau. Masaomi menyentil jarinya ke dahi Akashi untuk memulai lagi stance pertarungan.
Tak lama kemudian, Akashi mengalahkan ayahnya. Lalu Akashi bersalaman lagi.
"Seijuurou, kurasa kau akan baik-baik saja di dalam situasi apapun" ucap ayahnya lagi, Akashi mengangguk, "Ayah benar, aku pasti akan baik-baik saja selama di perantauan"
Malam itu Akashi pergunakan waktunya untuk sholat dan membaca Al-Qur'an. Tak lupa berdoa kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan.
The next day, 00:07 a.m
Teman-teman Akashi yaitu, Mibuchi, Mayuzumi, Hayama, Nebuya serta Kuroko berkumpul di depan rumah Akashi untuk mengucapkan selamat tinggal sebelum merantau. Akashi keluar dari rumah dengan pakaian yang sederhana, kaus kotak-kotak dengan kerah serta tas selempang mencakupi semua pakaiannya juga barang-barangnya.
"Seijuurou, hati-hati ya, ibu akan selalu merindukanmu" ucap Shiori sebelum meninggalkan putranya pergi. Lalu ia mengecup dahi Akashi dengan penuh kasih sayang, serta ayahnya mendekapnya
"Akashi-kun, selamat berada di perantauan ya" ucap Kuroko
"Sei-chan, hati-hati ya!" seru Mibuchi
"Akashi! Bye!" seru Hayama, Mayuzumi dan Nebuya hanya melambaikan tangan sesaat Akashi berada di bis jurusan Kyoto-Tokyo
Bis tersebut meninggalkan rumah kediaman Akashi, Akashi duduk di tempat duduk di bagian tengah dekat jendela, sembari memakai headphone miliknya untuk mendengarkan musik melihat pemandangan. Tanpa ia sadari, seorang pria berambut hitam yang duduk di kursi bagian paling depan melihatnya sambil tersenyum.
Perjalanan dari Kyoto menuju Tokyo lumayan membutuhkan waktu yang cukup lama, Akashi berpikir jika ia memakai shinkansen ke ibukota utama tersebut akan menjadi cepat, namun ia tidak mau karena ia ingin merasakan seperti orang Minang yang bersahaja, dan hemat makanya ia menaiki bis.
Ketika semua penumpang tertidur karena lelah, sang pria berambut hitam tersebut bertanya kepada Akashi, "Permisi, bolehkah saya duduk di sebelah anda?" tanyanya dengan sopan
Akashi yang mendengar itu langsung melepaskan headphone, "A-Ah, silahkan!" ucapnya mempersilakan pria itu duduk di sebelahnya
Mereka berkenalan satu sama lain, "Namaku Izuki Shun, kalau anda?" tanya lelaki berambut hitam bernama Izuki itu sambil tersenyum, lalu Akashi menjawab, "Nama saya Akashi Seijuurou, saya menuju ke Tokyo agar merantau"
"Merantau? Oh, jadi kau setengah Minang 'ya?" tanya Izuki, Akashi mengangguk, "Ya, ayahku orang Jepang, sementara ibuku orang Indonesia berasal dari suku Minangkabau"
Izuki hanya ber 'O' mendengar jawaban Akashi. "Jadi, apa tujuanmu ke Tokyo?" tanya Izuki lagi
"Tujuanku ke Tokyo agar bisa membagi ilmu tentang silat Minang kepada anak-anak di sana, mereka pasti belum mengenal tentang seni bela diri Indonesia yang ditularkan oleh ibuku sesaat aku masih kecil kepada ayahku. Jika aku ke Tokyo tanpa tujuan, lalu apa yang akan kulakukan disana? Aku pasti ke sana dengan tangan kosong" jawab Akashi dengan optimis, mendengar itu, Izuki menyipitkan kedua matanya dengan waspada
Akashi melihat tatapan Izuki waspada, "Hm? Ada apa?"
"A-Ah tidak ada, yang penting, semoga sukses di perantauan ya" ucap Izuki sedikit tergagap, Akashi mengangguk setuju, "Oh ya, hanya sekedar memberitahu, kota ini sangat berbeda dari yang kau tinggal" Izuki dengan nada terkesan gelap
Akashi langsung membelalakkan mata bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KnB] Tokyo [Akashi Seijuurou fanfic]
FanfictionAkashi Seijuurou, seorang pria berumur 23 tahun yang merupakan setengah Jepang-Minang. Sebagai bagian dari keluarga Akashi, ia mendalami Silat Minang aliran Harimau dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya...