Keesokan harinya Akashi, Momoi dan Sakurai menuju ke tempat kos dimana Momoi dan Sakurai tinggal, menurut Akashi, Nash ternyata lebih licik yang ia kira. Banyak para bawahan yang menjaga disana.
"Bos mereka ternyata sangat licik....." gumam Akashi
"Ya, namanya Nash Gold Jr dia merupakan pemimpin organisasi human trafficking" ucap Momoi yakin, "Benar-benar melanggar HAM! Tunggu sebentar, rasanya aku pernah mendengar nama itu..... Nash Gold Jr...... tetapi dimana aku mengenalnya?" gumam Akashi
"Eh?"
"Ok, back to the point. Dimana kau menyimpan uangnya?" tanya Akashi langsung ke intinya
"Di bawah karpet, kau pasti tahu itu" jawab Momoi, "Aku hanya bisa memberikan petunjuk" jawabnya lagi
"Aku mengerti, Sakurai, Momoi, tolong sembunyi disini sampai aku kembali dan titip tasku. Aku akan mengambil uangnya" titah Akashi, lalu ia memberikan tas selempang miliknya kepada Sakurai
Bagaikan agen rahasia, ia dengan hati-hati menjalankan aksi menuju rumah Momoi dan Sakurai untuk mengambil uang. Ia memasuki rumah tersebut dan melihat sebuah karpet dan membuka bagian bawah.
Sebuah kotak yang ia tahu merupakan isi uang milik Momoi dan Sakurai.
Akashi ingin kembali namun ketahuan oleh salah satu mucikari Nash! "Hey! Hey!"
Akashi menendang mucikari satu lagi ke jendela membuat jendela tersebut pecah dan Akashi melompat keluar. Di sisi lain, Momoi dan Sakurai juga ketahuan! Momoi dan Sakurai lari untuk menghindari kejaran para mucikari tersebut. Akashi juga nampaknya juga merasakan hal yang sama, ia dengan sigap menaiki tangga ke atap gedung.
Momoi akhirnya menemukan tempat untuk Sakurai bersembunyi.
"Ryo-kun, kau harus bersembunyi disini!" ucap Momoi
"Tapi ini 'kan cuma buat satu orang!" balas Sakurai panik
"Jangan banyak ngomong, sembunyi!" bentak Momoi
"Tetapi aku tidak mau kehilangan kakak!!!" bentak Sakurai, lalu Momoi berkata, "Nggak bakalan! Aku berjanji akan kembali. Kau diam saja disini!"
Sakurai hanya bisa mengangguk lemas, lalu Momoi pergi meninggalkan Sakurai. Sebelum ia melarikan diri, Momoi dibius dan dibawa oleh mereka, membuat Sakurai meneteskan air mata.
Sementara itu Akashi berada di atap gedung terlibat kejar-kejaran para mucikari yang berada di atas dan bawah. Ia tidak peduli banyak jemuran baju yang menghalanginya yang penting bisa lolos.
Mencapai jalan buntu, Akashi tanpa ragu meloncati gedung seberang. Ia mengambil kayu jemuran dan membuat salah satu mucikari tersebut K.O dan jatuh ke tanah.
'Huh, rasakan itu!' batin Akashi, namun tampaknya mucikari yang satu lagi berhasil menyebrangi gedung, "Uh oh...." gumam Akashi dan langsung lari
Akashi mengalahkan mucikari tersebut sehingga jatuh ke tanah. Ia dengan hati-hati turun ke bawah melalui bambu.
Tampaknya ia disambut kembali oleh para mucikari yang selalu setia menunggunya. Akashi melawan banyak mucikari dan menghindari banyak tendangan dan serangan senjata. Ia berhasil mencekik mucikari dengan jarinya.
Ia telah mengalahkan banyak mucikari, ia ingin keluar dari tempat pembangunan itu dan munculah seorang pengendara motor liar. Ia dikejar-kejar tanpa henti di sepanjang jalan kumuh itu.
Akashi melihat seorang lelaki dengan sebuah syal di pundak kirinya. "Maaf, permisi!!" teriak Akashi dan menarik syal tersebut, pemilik syal tersebut berusaha ingin mengambilnya lagi dan seketika pengendara motor tersebut terjatuh!
Akashi dengan kasarnya menarik kerah pengendara motor tersebut dan membantingnya. Setelah itu, ia kembali ke lokasi dimana Momoi dan Sakurai berada dan memanggil-manggil nama mereka.
"Momoi-san! Sakurai-kun!"
Ia berjalan mencari mereka dan melihat Sakurai bersembunyi ketakutan di lorong yang gelap, "Sakurai-kun! Kau masih baik-baik saja!" ucap Akashi dengan senang
"Sakurai-kun, dimana Momoi-san?" tanya Akashi
Sakurai air matanya berlinang, "T-Tadi Momoi-neesan dibawa dan dibius. Akashi-san, jangan tinggalkan aku sendiri!" pinta Sakurai
"Sakurai-kun, jangan! Di sana terlalu berbahaya! Aku pasti akan membawa Momoi-san kembali" ucap Akashi memperingatkan Sakurai dan ia berjanji akan membawa Momoi kembali
"Tetapi....!"
"Sakurai-kun, jadilah anak yang pemberani, aku berjanji akan mengajarimu silat, oke?" balas Akashi lalu membelai rambut Sakurai, lalu ia dan Sakurai yubikiri
Akashi meninggalkan Sakurai dan ia yakin akan menjadi anak pemberani. Ia akan membalaskan dendam kepada Kise dan sekalian bertanya dimana Momoi berada.
Beralih ke klub malam, Kise sedang bersantai di meja kantornya. Ia tidak menyangka bahwa bisnis yang dijalankan olehnya merupakan haram berjalan lancar, klub tersebut masih belum jam buka.
Akashi tanpa takut langsung mendobrak pintu dan masuk ke area klub malam. Ia bertemu lagi dengan tukang pukul Kise dan mengambil salah satu kursi dan memukulnya ke arah kepala tukang pukul tersebut.
Ia bertarung melawan beberapa tukang pukul, ia dengan lincah meloncat ke meja Kise untuk membalaskan dendam, namun salah satu tukang pukul menghampirinya lagi membuat meja Kise terjatuh dan dokumen berserakan.
Kise yang ingin menyerang Akashi malah dicekik lehernya, "Tampaknya bisnismu yang haram telah berakhir, Kise. Jawablah dengan jujur, dimana Momoi-san?!" tanya Akashi dengan kasar
Kise mengerang kesakitan, "Di apartemen nggak jauh dari sini, akh!"
"Bagus, kalau begitu terima kasih" ucap Akashi dengan santainya melepaskan Kise yang sekarang merasa kesakitan
KAMU SEDANG MEMBACA
[KnB] Tokyo [Akashi Seijuurou fanfic]
Fiksi PenggemarAkashi Seijuurou, seorang pria berumur 23 tahun yang merupakan setengah Jepang-Minang. Sebagai bagian dari keluarga Akashi, ia mendalami Silat Minang aliran Harimau dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya...