03. Friska, Farrel, Carel

53 7 1
                                    

CAREL FredKalian dapat kelas apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAREL Fred
Kalian dapat kelas apa?

Suara notifikasi Line menyadarkan Friska dari fokusnya menonton film Harry Potter and the Camber of Secrets. Tangan Friska bergerak mencari ponselnya di atas nakas samping ranjangnya. Friska mengetikkan password ponselnya dan membuka aplikasi Line. Ternyata notifikasi dari grup yang ia buat, di dalamnya ada Farrel dan Carel.

Friska mengetikkan balasan.

Friska
Gue sih, tetap di MIPA 3. Kalo lo sendiri gimana?

Carel Fred
Wah, gue juga dapat kelas MIPA 3.

Farrel Emrick
Alhamdulillah, doa Carel terkabul. Terimakasih Ya Allah telah mengabulkan doa Carel. Aamiin.

Carel Fred
Iya, alhamdulillah:)

Friska
Kok gue geli ya?

Carel Fred
Geli? Geli kenapa?

Farrel Emrick
Lebay lo! Gitu aja geli, padahal gue kagak ngelitikin lo.

Friska
Oh, gitu ya. Daripada gue bacain chat kalian, mendingan gue lanjut liat film dah. Bye! Jangan kangen sama princess!

Farrel Emrick
Carel, sebenernya yang salah di sini siapa, sih? Sedih gue salah mulu. Adek nggak bisa diginiin bang:'(

Carel Fred
Kayaknya lo yang salah wkwk

Farrel Emrick
Yang ganteng ngalah😎

Friska
Najis amat gue punya temen kayak lo!

Farrel Emrick
Berikan kesabaran untuk hamba-Mu yang ganteng ini Ya Allah:')

Carel Fred
wkwk

Setelah mengetikkan balasan, Friska mengunci layar ponselnya dan meletakkan kembali ke atas nakas. Ia tidak mempedulikan balasan dari Farrel yang menurutnya sangat menggelikan itu. Friska tidak habis pikir akan mendapatkan teman yang humoris seperti Farrel, dan pendiam seperti Carel. Dua kepribadian yang berbeda namun membuat dirinya selalu tertawa. Semoga saja.

Friska kembali fokus menonton film. Diambilnya sebungkus snack yang sedari tadi belum ia sentuh, kemudian ia membukanya. Sesuap demi suap snack ia makan, menemaninya selama menonton film. Sesekali ia meminum jus melon yang dia bawa dari dapur.

Layar di hadapannya menampilkan tulisan 'The End', artinya film Harry Potter and the Camber of Secrets telah selesai. Begitupula dengan snack dan jus melon pun ikut habis dimakannya. Friska pun bangkit dari posisinya, menutup layar laptop dan mengambil bungkus snack untuk dibuang ke tempat sampah dan menaruh gelas di dapur. Setelah itu, ia kembali ke kamarnya.

Friska berjalan menghampiri meja belajar, tangannya yang menggenggam ponsel itu kemudian menaruh ponsel di meja belajar. Diambilnya beberapa buku tulis untuk mata pelajaran besok, kemudian memasukkannya ke dalan tas sekolahnya.

'Drt.. drt..'

Getaran ponsel yang ada di atas meja belajar menampilkan nama Farrel di layar ponsel itu.

"Halo," ucap Friska, ia duduk di tepi ranjang.

"Halo, Ca. Hehe gue kira lo udah tidur."

"Kalo gue udah tidur, nggak mungkin gue angkat telepon dari lo." Friska memutar bola matanya sebal.

Di seberang sana, Farrel terkekeh. "Lo bener juga."

"Ada apa lo nelpon gue?" tanya Friska dengan nada menyelidik.

"Yaelah, santai aja mbak. Gue cuma pengen nelepon lo, kok. Emang nggak boleh ya?"

"Ck, nggak, nggak boleh."

"Yaudah gue tutup deh, teleponnya." Lirih Farrel terdengar kecewa.

Friska menghela napas. "Astaga, baperan amat lo. Gue cuma bercanda tadi, jangan dibawa serius."

"Hmm.. Sebenarnya, gue cuma mau bilang besok gue jemput lo. Kita ke sekolah bareng."

Friska tersenyum samar. "Oh, jadi gitu, yaudah besok jangan telat dateng ke rumah gue. Oke?"

"Siap princess. Kalau gitu udah dulu ya. Good night."

"Ya, Night too." Friska memutuskan sambungan.

Ponsel di tangan Friska kembali bergetar lagi. Nama Carel terpampang di sana.

"Halo, Friska maaf ya kalau gue ganggu lo malem-malem," ucap Carel memulai pembicaraan di telepon. Friska menggelengkan kepalanya sambil terkekeh.

"Iya, nggak ganggu sama sekali Rel. Ada apa?"

"Ng-- gue mau nyanyi, boleh? Barusan gue belajar kunci gitar beberapa lagu dan gue mau tunjukkin ke seseorang. Seketika gue inget lo, jadi gue telepon lo, deh," ucap Carel. Carel menunggu jawaban Friska beberapa detik. Tak kunjung mendapat jawaban ia pun berkata, "Friska? Lo udah tidur ya?"

"Sorry tadi gue ngelamun. Boleh, kok, lo nyanyi aja nanti gue dengerin. Yang penting lo nggak bikin telinga gue sakit pas dengar suara lo," jawab Friska sambil tertawa.

"Setidaknya suara gue masih enak didengar." Kemudian suara petikan gitar terdengar, dan suara Carel mengalun lembut bersama alunan gitarnya membuat mata Friska terpejam menikmati lagu yang dinyanyikan Carel.

"Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja, kan ku balas seisi jiwa
Tiada lagi, tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan, sungguh aku sayang kamu.."

Suara merdu Carel berhenti, begitu pula dengan petikan gitarnya. "Suara lo bagus banget, Rel. Kayaknya gue bakalan sering minta lo nyanyi." Carel tersenyum.

"Makasih. Uhm.. lo nggak tidur?"

"Habis ini tidur, kok."

"Sekarang aja, gue tutup teleponnya ya biar lo tidur."

"Iya, iya. Good night, Rel. Makasih lagunya."

"Iya sama-sama. Night too, mimpi indah ya."

🌿🌿🌿
06 Juli 2017
YourPluto

It's about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang