04. Kelas Baru

67 6 1
                                    

PAGI-pagi sekali, Farrel telah sampai di depan pintu gerbang rumah Friska yang masih terkunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI-pagi sekali, Farrel telah sampai di depan pintu gerbang rumah Friska yang masih terkunci. Farrel mengetikkan pesan untuk memberitahu bahwa ia sudah sampai di rumah Friska.

Farrel Emrick
Woy ca, gue udah di depan rumah lo.

Tak lama kemudian, Friska membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Farrel masuk dan memarkirkan motornya.

"Lo udah sarapan?" tanya Friska. Farrel melepas helm-nya dan ia pun turun dari motor.

"Belum."

"Yaudah buruan kita sarapan dulu."

Mereka masuk ke dalam rumah Friska menuju ruang makan yang terletak di sebelah ruang keluarga. Di sana sudah ada Flora--mama Friska--yang sedang menyiapkan sarapan.

"Ma, kenalin ini Farrel teman sekelas Ica." ucap Friska memperkenalkan Farrel ke mamanya.

Flora tersenyum melihat Farrel. "Saya Flora. Yaudah kita sarapan dulu ya. Mari, Farrel."

Farrel mengangguk hormat, ia duduk di samping kiri Friska dan Flora duduk di hadapan Friska. Kemudian, mereka memakan sarapan masing-masing.

Friska mempunyai kakak laki-laki, Achazia Alexander, dia sudah berkuliah dan sudah dua hari dia menginap di rumah temannya--yang memang jaraknya dekat dengan kampus--karena dia sedang banyak tugas kuliah. Sedangkan Agam--ayah Friska--sedang mendapat tugas di luar kota selama satu bulan. Karena itu lah hanya ada Friska dan Flora di rumah ini.

Setelah sarapan selesai, kemudian Friska dan Farrel pamit untuk berangkat ke sekolah. "Ma, Ica berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Ica mengambil tangan kanan Flora untuk ia salami. Begitu juga dengan Farrel.

"Makasih ya tante. Saya pamit. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

MOTOR yang ditumpangi Farrel dan Friska telah sampai di tempat parkir sekolah. Di belakang mereka, terlihat Carel yang juga baru sampai di sekolah.

"Yaudah, yuk masuk," ucap Farrel. Tangannya merangkul bahu Friska. Friska sedikit risih sebenarnya, karena apa yang dilakukan Farrel membuat ritme jantungnya berdegup kencang. Mereka tidak sadar jika di belakang mereka terdapat Carel yang sedari tadi memperhatikan keakraban mereka. Entah kenapa, Carel merasakan panas pada hatinya.

Sampai di dalam kelas, ternyata baru beberapa siswa yang datang. Dengan santai, Friska berjalan ke meja di barisan kedua. Farrel mengikuti dari belakang. Saat Farrel akan duduk di samping Friska, Friska menghentikannya. "Eh.. lo ngapain duduk di sini?"

"Gue mau duduk, lah, sama lo."

"NGGAK! Lo cari tempat duduk lain sana! Gue mau duduk sama cewek."

"Udah lah, tinggal duduk sama gue aja napa."

"Nggak. Mau." Friska mengambil tas Farrel dan meletakkannya di meja belakang. "Mending lo duduk di sini."

Tanpa sengaja, mata Friska bertatapan dengan Carel yang sedari tadi berdiri di depan pintu. "Nah, kebetulan ada Carel. Rel, sini, sini, lo duduk sama Farrel ya." Carel masih terdiam. "Ish, Carel buruan sini. Pagi-pagi udah ngelamun aja lo. Kesambet baru tau rasa!"

Carel berdeham pelan, kemudian ia berjalan menuju meja di belakang Friska menuruti perintahnya tadi.

Tak lama kemudian, seorang gadis cantik datang melihat-lihat sekeliling dan ternyata semua kursi penuh. Hanya satu kursi yang tersedia di samping Frisma, lantas ia menghampirinya. "Uhm, sorry. Gue boleh duduk di sini?"

"Oh, iya boleh kok," ucap Friska tersenyum. "Nama gue, Friska Alexandria," lanjutnya memperkenalkan diri setelah gadis tadi duduk. "Gue Kelyn Alysa Dalila."

Friska mengangguk mengerti. Kemudian ia teringat akan dua temannya. Friska menoleh ke belakang, Kelyn pun mengikuti. "Dua orang ini teman gue. Yang ini Farrel, dan yang di sebelahnya Carel."

"Carel Frederick Edsel."

"Farrel Emrick."

🌿🌿🌿
11 Juli 2017
YourPluto

Vomment-nya ditunggu ya!🙏

It's about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang