"Part 19"

13.3K 578 17
                                    

{REVISI}

__•••__

Baiklah setelah membujuk Sakura dengan 'jurus' nya akhirnya Sakura mengijinkan Sarada libur satu hari demi menghabiskan waktu bersama Sasuke.

Mereka kini berada di tengah-tengah yang dulunya menjadi tempat pelatihan Team 7 yang tak lain Sasuke, Sakura, Naruto dan Kakashi.

Yang dimaksud mereka hanya Sasuke dan Sarada sedangkan Sakura masih harus memenuhi tanggung jawabnya di Rumah Sakit, itu pun tidak lama hanya sampai setengah hari karena dirinya masih perlu mengurus keluarga nya sendiri.

"Baiklah. Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Sarada penuh semangat.

"hm. Kita akan melatih Sharinggan mu terlebih dahulu. Kau sudah mulai bisa merasakan nya bukan?" Tanya balik Sasuke pada Sarada dengan meneliti sekeliling lingkungan yang mengingatkan nya pada kebersamaan team 7.

"Ya. Aku baru sadar ketika ada musuh menyerang dan Mama masuk Rumah Sakit." Jelas Sarada menatap langit seolah menerawang kejadian hari itu.

Seolah tahu apa yang dipikirkan putrinya.
"Sudahlah Mama baik-baik saja sekarang." Ucap Sasuke menenangkan Sarada.

"Tapi Pa, aku selalu menyesali saat dimana aku tidak bisa berbuat apa-apa. Maka dari itu sebelumnya, apa pendapat mu tentang 'Hokage' ?" Tanya Sarada. Sepertinya dirinya memulai membuka diri di depan Papa nya sendiri.

"Kau ingin menjadi seorang Hokage?" Binggo. Jawaban Sasuke membuat Sarada diam membungkam, itu berarti benar bukan?

"Tak apa. Mama mu pernah menceritakan keinginanmu menjadi seperti Naruto. Aku selalu mendukungmu. Buatlah nama Uchiha menjadi seorang pemimpin di hadapan dunia." Ujar Sasuke mengulas senyum di Bibirnya.

Sarada mendengarkan semua ucapan ayahnya baik-baik.

"Terima kasih Papa. Kau memang yang terbaik." Senyum Sarada terlihat semakin lebar.

"Tapi, tidak lebih baik dari paman Naruto." Tambah Sarada mengejek Papa nya sendiri.

Sasuke hanya mendengus  menanggapi.
Yah, dirinya memang tidak lebih baik dari Naruto yang mempunyai banyak kelebihan.

"Terserah kau saja. Bersiaplah kita mulai latihan." Perintah Sasuke tegas.

"Aku siap."

__•••__

"Huffh," lenguh Seorang dokter setelah melakukan operasi berat salah satu Shinobi. Di samping nya terdapat seorang asisten sekaligus anak didiknya yang mungkin bisa saja berkemungkinan menjadi dokter, karena kemampuannya cepat mempelajari.

"Apa kau lelah Sakura-senpai?" Tanya Moegi. Ya gadis yang satu-team dengan Konohamaru.

"Lumayan, tadi itu Operasi yang membutugkan jangka waktu yang lama." Jelas Sakura.

"Jadi, bisakah Sakura-senpai mengajariku lagi beberapa ramuan atau Nin-jutsu medis?" Tanya Moegi pelan. ia takut membuat guru sekaligus senpai nya ini repot.

Sakura tersenyum menanggapinya.
"tentu saja! Tapi, aku minta maaf tidak bisa mengajarkannya sekarang bagaimana jika besok?" Tawar Sakura.

Sakura memikirkan Sasuke dan Sarada yang sedang berlatih dan dia seharusnya sudah di sana untuk menemani mereka berlatih.

"Pastinya aku mau." Riang Moegi mendapati dirinya akan belajar hal yang baru besok.

"Ahhh. Tapi, bukankah besok Sakura-senpai memililiki hari yang penting? Apa tidak apa-apa terlalu lama di Rumah Sakit.?" tambah Moegi mengingat kemarin Sakura bercerita tentang acara penting tersebut.

 "End Of Waiting (Akhir Dari Penantian)"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang