Part 2: Ember

61 7 2
                                    

Kata orang benci dan cinta itu berbeda tipis

🍫🍫🍫

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu

Tapi gadis itu belum beranjak dari kursinya ia merenungi semua musibah yang menimpanya hari ini "sial amat sih idup gue" batinnya.

Kemudian dia melihat sekeliling dan ternyata kelasnya sudah sepi membuat bulukuduknya berdiri.

Ia bergegas membereskan buku yang ada dimeja dan memasukan kedalam tas favoritenya, setelah selesai kemudian Aulia berjalan tergesa-gesa.

Sama dengan kelasnya tadi ternyata sekolahnyapun sudah sepi mungkin karena hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru sehingga siswa-siswi lebih ingin segera cepat pulang kerumah masing-masing.

Karena kelasnya berada paling belakang menyebabkan Aulia harus melewati beberapa kelas dan lorong.

Ditengah perjalanan Aulia mendengar sebuah ember jatuh, saking ketakutannya Auliapun lari dan berteriak "AMPUN MBAHH AULIA GAK GANGGU".

Membuat orang yang tidak jauh dari tempat Aulia berada terkekeh geli.

Setelah sampai digerbang sekolah Aulia merasa sesak nafas karena lari tungang langang "KAMPRET!!" gerutunya sambil ngos-ngosan.

"Kenapa lo?" tanya seseorang dari belakang membuat Aulia tersentak kaget kemudian menengok ke sumber suara.

Matanya membulat kemudian kembali memandang cowok itu dengan sengit.

Sial kenapa dia belum pulang tanyanya dalam hati "Kenapa lo belum pulang ?" menyuarakan pertanyaannya dengan kasar.

Yang ditanya hanya mendengus kemudian bersuara "Etdah gak sopan banget lo jadi cewek, gue kan barusan nanya malah balik tanya".

"Gue gakpapa kalo lo masi kepo dan jawab pertanyaan gue!" tanya Aulia tidak sabaran

Cowok itu menjawab sambil menahan tawa "Gue belum pulang karena tadi kebelet boker dan gak sengaja nyenggol ember yang lo kira mbah-mbah itu" tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya mengingat kejadian tadi.

Aulia ingin sekali tanah yang dipijaknya retak dan menenggelamkan dirinya, sial dia malu sekali.

Kemudian Aulia meninggalkan cowok yang masih tertawa itu lalu masuk ke angkutan umum yang berhenti tidak jauh dari mereka.

Melihat itu, cowok itupun berteriak "EH GAK SOPAN KITA BELUM KENALAN WOYY, NAMA GUE RAFA", "RAFA PRATAMA LENGKAPNYA" sambung Rafa lagi

Aulia yang mendengar hanya diam cuek-cuek bebek "Mang Asep cepetan jalan mang ada orang gila noh" ujar Aulia tak sabaran sambil menepuk-nepuk punggung supir itu dan kemudian mobil melaju.

Gadis itu memang setiap hari pergi dan pulang sekolah menaiki angkutan umum karena tidak ada yang bisa mengantar Aulia

Aulia anak pertama dari dua bersaudara itulah yang membuatnya harus mandiri

Aulia kemudian menghembuskan nafas kasar sambil merenggangkan kakinya yang lelah karena berlarian tadi.

"Bego kenapa jadi parno'an gini sih" umpatnya kemudian memejamkan mata "Ini semua gara-gara kutu kupret itu tuh kenapa juga gue tadi malah teriak-teriak gak jelas" ocehnya dalam hati.

Selama perjalanan gadis itu hanya memasang muka masam dan sesekali mengoceh tidak jelas

Orang-orang yang ada didalam angkutan itu hanya geleng-geleng melihat tingkah Aulia

Supir angkut yang melihat Aulia begitu kemudian bertanya "Kenapa sih neng mukanya ditekuk-tekuk gitu ?"

"Ehh gakpapa mang cuma lagi kesel aja" jawabnya cengengesan

Kemudian kembali hening

Tidak terasa ia telah sampai di rumahnya dan memberikan uang lima ribu rupiah kesupir tersebut "Makasih ya mang Asep" ucapnya.

"Sama-sama neng" jawab mang Asep ramah.

Kemudian turun dan membuka pintu pagar.

Aulia membuka pintu rumah dan mengucap salam "Assalammualaikum"

Lalu Aulia bergegas masuk kedalam kamar tanpa memperdulikan salamnya dijawab atau tidak.

Setelah sampai didalam kamar gadis itu langsung membaringkan tubuhnya dikasur kesayangannya

Gadis itupun merasa matanya berat dan tertidur tanpa mengganti baju sekolahnya terlebih dahulu mungkin dia sangat lelah mengingat Aulia sekelas dengan orang yang dia benci, bisa-bisa masa depannya jadi suram.

🍫🍫🍫

KLUNGGG KLUNGGG

Handphone Aulia berbunyi sehingga membuat gadis itu terbangun dari tidurnya, sambil menahan kantuk iya mengecek handphonenya, mata Aulia sontak terbuka karena terkejut.

Rafa Pratama menambahkan anda sebagai teman

Aulia mengkerjapkan matanya berkali kali dan mengucek matanya hingga sakit "hehh gue gak mimpikan ?" batinnya menepuk-nepuk hidungnya "nahloh dia ngechat juga" panik sendiri.

"Kenapa gue jadi panik gini" ujarnya sambil menepuk jidat "bodo amat gak usah dibaca biar dia seneng" ucapnya sambil tertawa kemudian berlalu kekamar mandi ia baru ingat belum mengganti seragam sekolahnya.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian Aulia keluar kamar

Auliapun melihat jendelanya ternyata hari sudah mulai gelap dan perutnya sudah demo minta diisi.

Kemudian Aulia menuju ruang makan

"Kak makan kak dari tadi siang belum makan" suruh bunda pada Aulia

"Iya bun" jawab Aulia sopan

"Gimana kak tadi disekolah ?" tanya ayah

"Baik yah, seneng kakak dapet temen baru" jawab Aulia tersenyum kecut padahal dalam hati Aulia tidak bahagia sama sekali karena sekelas dengan musuhnya

"Sukurlah" kata ayah kemudian melanjutkan makannya

Lalu mereka sekeluarga makan dalam diam. Setelah selesai makan Aulia membantu bundanya membereskan meja makan

Aulia juga membantu bundanya mencuci piring yang kotor, setelah selesai mencuci piring Aulia kembali kedalam kamarnya

Karena tidak ada tugas sekolah gadis itu hanya berguling-guling dikasurnya, karena bosan Auliapun mengambil handphonenya.

Sambil mendengarkan lagu gadis itupun tak sengaja mengklik chat dari Rafa

"Mampus gue, keread" batinnya sambil menggigit kuku lalu cepat-cepat ia menaruh kembali handphone tersebut dan menutup dirinya dengan bantal

KLUNGGG KLUNGGG

Rafa Pratama

"Woyy chat gue bukan koran 18:30"

"Gue sumpahin lu di ganggu mbah-mbah penunggu sekolahan haha 18:38"

Aulia hanya membiarkan saja cowok itu mengechatnya tanpa berniat membalas

Setelah bunyi handphonenya reda Auliapun bergegas dan menonaktifkan handphonenya agar tidak digentayangi oleh chat Rafa.

"Ini curut kenapa juga sih chat-chat segala dapet darimana juga dia nomor gue ?" tanyanya dalam hati

"Aghhh bodo amat peduli setan" mengacak-ngacak rambut frustasi lalu membaringkan dirinya lagi kekasur

Mata Auliapun lama-lama memberat dan akhirnya ia jatuh tertidur

-------------------------------------------------------------

Maaf jika banyak terdapat typo😂

Jangan lupa tinggalkan jejak readers👣

Sebungkus CoklatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang