• sebersih putih

579 14 0
                                    

Satu dari ratusan

Aku tertatih-tatih menggelindingkan batu besar yang rapat menutup pintu hati. Hendak memasukkan namamu lantas menutupnya kembali.

Satu dari puluhan

Temaram lampu jalanan berpendar-pendar seiring dengan debar. Deru kendaraan bagai menyerukan nama kita. Bintang-bintang pun melambai pada kita. Aroma kebahagiaan menguar ke sekeliling.

Satu dari belasan

Mudah. Dengan sengaja memahat luka. Pelan tapi pasti. Kamu bukan seniman tuan, tak perlu gores-gores hatiku. Tak perlu melukis wajahku dengan air mata.

Jangan salahkan aku jika menyimpulkan kamu tidak dididik untuk pamit sebelum pergi, karena bukankah itu yang kamu lakukan kepadaku?.

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang