◾One➡ Semesta

133 12 2
                                    

Mulmed: Febryandika Fasha Repalita

Happy Reading..

Fasha. Seorang pria tampan yang dikagumi oleh para siswi di sekolah ini. Ia mempunyai kekasih bernama Sheila Az-Zarra.

Fasha kini sedang berjalan menuju kelas kekasihnya yang berada di lantai dua dibawah kelasnya. Fasha dan Zarra hanya selisih 1 tahun, Fasha adalah kakak kelas Zarra.

"Hey lo, bisa tolong penggilin Zarra." ucap Fasha pada salah satu siswa yang baru keluar dari kelas Zarra, mungkin teman satu kelas Zarra.

"Zarra, ada yang nyariin lo nih.."

Zarra keluar dari kelasnya dengan wajah bingung. "Kak? Kamu ngapain di sini?" tanya Zarra.

"Kok kamu malah nanya, aku ke sini mau ajak kamu ke kantin lah. Kan sekarang udah jam istirahat. Ayo cepet, nanti keburu abis waktu istirahatnya." Fasha menarik tangan Zarra.

"Bentar kak. Aku belum ambil uangnya"

"Udah, biar aku aja yang bayar. Ayo." Fasha menarik kembali tangan Zarra.

Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Banyak siswi yang menatap mereka dengan tatapan iri. Mereka berdua terkenal sebagai sepasang kekasih yang romantis.

Fasha menggenggam tangan Zarra dengan erat, seakan Zarra bisa saja hilang jika tidak ia genggam tangannya.

Mereka berdua sudah sampai di pintu kantin. Fasha mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang kosong untuk dirinya dan Zarra.

Fasha melangkahkan kakinya menuju tempat duduk yang kosong dekat warung nasi.

"Kamu mau pesen apa?" tanya Fasha saat mereka berdua sudah duduk.

"Aku mau siomay aja sama jus alpukat." Fasha hanya mengacungkan ibu jarinya. Ia memanggil mang Asep, ia menyebutkan pesanannya.

"Itu aja?" tanya mang Asep. Mereka hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan mang Asep. Mang Asep meniggalkan Zarra dan Fasha, dan berjalan menuju warungnya.

Suasana kantin sangat ramai. Dipenuhi oleh para siswa siswi yang menikmati waktu istirahat.

Tidak lama, akhirnya pesanan mereka berdua datang.

"Makasih mang." Mang Asep hanya mengangguk sebagai jawaban.

Zarra memakan siomay dengan lahap.

"Kamu kalo makan kayak anak kecil. Sampe belepotan kaya gini." Fasha mengambil tisu dan me-lap bumbu yang ada di ujung bibir Zarra.

"Ihh.. Kakak, malu tau diliatin tuh."

"Biarin aja. Mereka tuh iri liatin kita lagi pacaran." Zarra memukul pundak Fasha.

"Hahaha.." bukan nya meringis, Fasha malah tertawa.

Kebahagiaan mereka sangat sederhana. Walau hanya gurauan kecil saja bisa kita mereka bahagia.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak 8 menit yang lalu. Zarra kini sedang merapikan buku bukunya.

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang