◾Two➡Rumah Pohon

79 10 4
                                    

Pireding lah..

Zarra kini sedang di kantin bersama kedua sahabatnya, sedang menikmati waktu istirahat. Mereka sangat asik mengobrol bersama. Zarra memiliki dua sahabat, mereka bertiga sudah bersahabat sejak masuk SMA.

"Ra, lo tau kapten basket sekolah kita gak?"tanya Lea. Zarra meminum minumannya sebelum ia menjawab pertanyaan Lea.

"Oh, iya tau. Emang kenapa"

"Dia ganteng ya, cool,apa lagi waktu badannya keringetan, duhh.. Gak kuat dede" Lea meletakan tangannya di bawah dagu matanya menatap lurus kedepan, sedang membayangkan kapten basket sekolah yang bernama Rafly sedang latihan bersama timnya. Dengan badan yang berkeringat menambah kesan Hot..

Zarra menepuk pundak Lea dan membuat Lea tersadar dari lamunannya.

"Kumat lagi deh, lo suka sama kak Rafly? Tapi, kalau kata gue Kak Rafly gak terlalu ganteng deh, biasa aja. Gantengan juga pacar gue Kak Aca." Zarra kembali menyeruput jus alpukatnya.

"Yee.. Itu mah pacar lo. Kalo kata gue lebih gantengan kak Rafly dari pada pacar lo." ucap Lea.

Gita tidak mau ikut campur obrolan kedua sahabatnya yang sedang membicarakan siapa yang paling ganteng. Gita hanya sibuk menata bedak di mukanya.

"Gak pokoknya, pacar gue yang paling ganteng."

"Kak Rafly"

"Pacar gue"

"Kak Rafly"

"Pac--" ucapan Zarra terhenti karena teriakan dan gebrakan yang disebabkan oleh Gita.

"LO BERDUA PADA BISA DIEM GAK SIH??" teriak Gita. Ia sudah kesal mendengarkan kedua sahabatnya bertengkar memperebutkan hal yang tidak berfaedah.

Semua penghuni kantin menatap kearah meja Zarra. Gita yang menyadari semua mata tertuju padanya dan sahabatnya hanya menyengir dan meminta maaf atas kesalahannya.

"Lo teriak teriak mulu yang lain pada liatin kita tuh.." ucap Lea.

"Kalian yang buat gue jadi teriak teriak. Kalian udah ganggu gue tau gak. Make up gue jadi rusak lagi kan. Kalian berdua ribut cuma rebutin siapa yang paling ganteng doang. Heeuhh.. Sungguh tak berguna.." ketus Gita.

Lea dan Zarra saling pandang saat Gita terus nyerocos. Gita yang melihat itu tambah di buat kesal.

"Kalian dengerin gue gak sih?! Gue tuh butuh di perhatiin tau gak. Ditambah Gio yang gak pernah perhatian sama gue. Kalian juga lagi, gue tuh butuh perhatian. Tambah kesel deh gue."

Zarra dan Lea hanya tertawa saat mendengarkan cerocosan Gita lagi.

"Iihh..kalian nyebelin tau gak?" Gita menhentak hentakan kakinya. Ia bangun dan meninggalkan Zarra dan Lea yang masih asik tertawa.

***

Bel pulang sudah berbunyi. Zarra memasukkan semua peralatan belajar nya.

Zarra akan menunggu Fasha didepan pintu kelasnya. Cuaca siang ini sangat cerah. Sepertinya sebelum pulang Zarra akan menyuruh Fasha untuk mengantarkannya ke kedai es krim langganannya dan juga Fasha.

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang