BAB 4

66 17 24
                                    

BAB 4: SEKIAN KALI

Karena masa lalu yang membuat kita berada di masa depan. Dan masa lalu juga yang akhirnya mempertemukan kita

(Kenangan dan Kebahagiaan)

🌸

Pagi itu, Clara terbangun dari tidurnya dengan mata yang sangat berat.

Hari ini dia tau bahwa libur sekolah. Jadi, dia kembali tertidur dengan memeluk bantal guling kesayangannya.

Di sisi lain, Kak Andra tengah sibuk bermain game setelah sholat subuh.

Dia heboh sendiri karena dari tadi bermain selalu tidak lolos. Akhirnya, dia memutuskan ke bawah untuk membuat teh.

Saat dia ke bawah, dia menemui Ayahnya --Arka. Arka sedang duduk di sofa dan menonton berita pagi di TV.

Dia langsung melangkah ke dapur dan menemui Ibunya --Intan yang tengah memanaskan makanan.

🌸

Andra POV

"Eh, Abang. Udah bangun?" Tanya Mama kepadaku saat mengetahui keberadaanku.

Aku hanya tersenyum dan menjawab singkat. "Iya Ma. Mau buat teh dulu. Nanti baru ke atas lagi." Kataku sambil mengambil peralatan satu-satu.

"Clara udah bangun belum Bang?" Tanya Mama saat aku hampir menyelesaikan pekerjaanku.

Aku menoleh ke arah Mama dan berpikir sejenak. "Hmm, kayaknya belum deh. Kalo udah bangun juga pasti keluar kamar terus tidur-tiduran di sofa depan."

Aku mengaduk gelas yang berisi teh lalu melangkah pergi meninggalkan Mama.

"Bang." Aku menengok perlahan menuju suara itu terdengar.

"Iya. Kenapa, Pa?" Tanyaku singkat.

"Clara udah bangun belum, Bang?" Lagi-lagi pertanyaan itu, jawabku dalam hati.

"Belum kayaknya, Pa," jawabku singkat.

"Kalo belum, bangunin ya Bang." Kata Papa kepadaku.

"Iya." Lalu aku kembali berjalan menyusuri tangga ke lantai dua.

Saat aku ingin membuka pintu kamar, aku melihat Clara tengah asik dengan tontonannya.

"Eh, abang. Sini bang nonton." Clara menengok dan mengetahui keberadaanku.

Mendengar ajakan itu, aku pun duduk di sampingnya dan meletakkan segelas teh di meja.

Lalu, Clara membenarkan posisi duduknya. "Bang, Kevin itu siapa nya Abang sih?" Aku pun menoleh dan mengerutkan dahi.

"Oh, Kevin. Adek kelas Abang. Kenapa emang? Tumben-tumben amat nanyain orang ke Abang."

Clara langsung tersenyum kecil dan mengangguk-ngangguk.

"Oh.. kiranya siapa. Lagian Abang juga nggak pernah bawa dia ke rumah 'kan?"

Album and Camera [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang