8

137 13 0
                                    

Mengejutkan ketika
Apa yang tidak kita inginkan
Malah Terjadi

💮💮💮




Sesampainya dikamar, Dara mendapat pesan singkat dari Adri yang isinya menagih janji untuk jalan dengannya malam ini.

Dara terpaksa mengiyakan lalu ia bersiap memilih pakaian apa yang layak ia kenakan. Ia jatuh pada celana jeans putih dengan atasan kemeja yang senada. Rambutnya hanya digeraikan, karena Dara malas yang namanya dandan ia juga hanya memakai cram tipis dan lipsbalm.

Setelah jam menunjukan waktunya, Dara segera turun kebawah. Ufal masih ada disana dengan Adli ditambah beberapa anak osis lainnya yang tidak diketahui kapan datangnya.

"Wis bro adik lo cakep banget et dah!" Puji cowok di atas soffa yang berkacamata.

"Wah betah gue kalo gini gak jadi ngantuk!" timpal cowok berambut acak-acakan yang megang laptop.

"Awas inget tu iler kemana-mana!" Maki perempuan yang memegang kertas-kertas dan pena.

"Sirik aja lo!" Sindir cowok di soffa tadi.

"Eh pe'ak buruan kerjain jangan lihatin Dara mulu!" Teriak Ufal dengan melempar pena ke wajah cowok-cowok tadi.

"Mau kemana lo dek?" Tanya Adli setelah Dara sampai dibawah tangga. "Keluar sama Kak Adri!"

"Owh yaudah hati-hati!" Pesan Adli yang dijawab acungan jempol oleh Dara. "Dadah kakak-kakak!" Pamit Dara kesemua.

"Dadaaaah Daraaaa!" Jawab mereka serempak sambil beberapa dari mereka curi pandang.

"Jangan genit-genit woy!" Terik Adli ketika Dara beranjak pergi keluar.

Diluar sudah terparkir mobil ferary putih milik Adri. Si pemilik lalu keluar dan mendekat dan bertanya. "Rame banget rumah dek? Ade ada?"

"Ada temennya kak Adli, kak Ade gak ada, dia sering nginep ditempat latihan!" Jawab Dara.

"Yaudah jalan yuk,masuk!" Suruh Adri.

Dara mengira akan seperti didrama-drama ketika mereka kencan pasti dibukakan pintu mobil. Tapi ini bukan kencan. Kencan hanya berlaku untuk mereka yang sudah pacaran sedangkan Dara dan Adri tidak mungkin! Dara masih bocah kemarin sore.

Didalam mobil keheninganlah yang tercipta mereka asik dengan kegiatan masing-masing Adri fokus menyetir dan Dara asik dengan ponselnya. Akhirnya Adri lah yang memecahkan keheningannya dengan bertanya.

"Ra udah punya pacar?"tanyanya datar masih dengan mata lurus kedepan jalanan.

Dara hanya melongo dan akhirnya tertawa keras. "HAHAHAHA pa...pacar?" Tanya Dara dengan kekehan.

"Apaan sih ra garing banget!" Ucapan Adri masih Datar. "Belum emang kenapa?orang kak Ade aja kek gitu mana ada cowok yang berani deketin"

"Owh gitu terus kalo jalan gini pernah dong?" Tanya Adri lagi dengan sedikit memancing menggunakan nada yang lebih tenang.

"Sama cowok maksudnya?" tanya Dara polos. "Iya lah masak sama nenek-nenek!" Gerutu Adri yang membuat Dara menampilkan deretan giginya.

"Belum sih palingan janjian diluar gak pernah ada yang berani jemput! lagian izinnya gak main!" Jawab Dara.

"Kaya waktu lo keluar sama Wildan dong?" Tanya Adri menyindir. "Apaan sih!" Jawab Dara cemberut.

"Udah ah turun yuk udah sampai!" Ucap Adri yang membuat Dara melongo.

KENYAMANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang