24

109 8 0
                                    

Alasan kuingin genggam tanganmu adalah untuk menuntunmu kejalan yang terang dan memberi
Sebuah kata NYAMAN

-NAUFAL-

💮💮💮


Hari ini Dara dirumah hanya berdua dengan Adli. Orang tuanya pergi menuntut pekerjaan dan Ade jarang pulang kerumahnya, biasanya ia akan pulang jika benar-benar tidak sibuk dengan tempat latihannya.

Dara dan Adli berada ditempat Dara biasa melukis. Dara sedang mengambil barang-barang yang ingin ia gunakan untuk melukis yang tepatnya saat ini berserakan di lantai dan Adli hanya memainkan ponsel.

"Ufal mau kesini!" Ucap Adli tiba-tiba yang membuat Dara bertanya tanpa menoleh. "Ngapain?"

"Main!"

"Ck! kaya gak ada tempat lain aja!" Sindir Dara dengan memutar bola matanya malas.

Pimm! pimmm!

"Udah Dateng tu orang!! gue Panggil kesini dulu!" Lalu Adli turun dan kembali masuk bersama Ufal dibelakngnya.

Dara tidak memperdulikan dan tetap fokus menata kanvasnya untuk mulai ia goresan dengan kuasnya. Adli merasa ia harus pergi. "Gue ambilin minum dulu bro!" Ucapnya sembari menepuk bahu Ufal lalu pergi.

"Gak usah bro!" Tolak Ufal ketika Adli mulai berjalan pergi.

"Gak masalah, air doang elah!" Balas Adli sembari berjalan hingga tak terlihat tertutup dibalik pintu.

Dara dan Ufal hanya diselimuti keheningan tidak ada suara selain suara goresan kuas dengan kanvas. Ufal larut dalam mentap Dara, ia mengamati betapa cantiknya Dara ketika sedang serius. Ufal juga melirik lukisan milik Dara. Sangat indah seindah yang membuatnya.

"Gak usah lama-lama natap guenya kali!" Ucap Dara sembari berdiri lalu meletakkan kuasnya diatas meja dan mengelap tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak usah lama-lama natap guenya kali!" Ucap Dara sembari berdiri lalu meletakkan kuasnya diatas meja dan mengelap tangannya. Fokus matanya masih meneliti lukisan dibawahnya.

"Hahaha apa an sih Ra, GR banget! gue liat lukisan lo kali!" Dara tak menggubrisnya lalu ia kembali memperbaiki lukisannya.

"Lo gak berubah Ra! Dan suka gue juga gak berubah ke lo!"

"Receh fal!"

"Serah Ra serah!.... emmm btw nanti main yuk berdua?" Ajaknya dengan sedikit gugup.

"Ogah!" jawab Dara tetap berusaha fokus pada lukisannya padahal jantungnya bergetar begitu hebat.

"Sekali-kali ayolah, jalan ketaman doang juga gapapa, gue traktir deh. Lo mau apa?"

"Okey gue siap-siap dulu. Sambil gue fikirin apa mau gue!" Balas Dara tiba-tiba yang membuat Ufal tak percaya.

"Yesss, okok silahkan!" Dara langsung bersiap setelah siap ia keluar dan menemukan Ufal diruang keluarga.

"Kak Adli mana?" Tanya Dara sembari mengamati ruang keluarga.

KENYAMANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang