30

128 9 0
                                    

Takdir telah berbicara bahwa akhir dalam sebuah cerita adalah
bahagia atau berderai air mata Tergantung bagaimana
cara kita menyikapinya

💮💮💮


"Fal please!! Percaya sama aku" Ucap Dara dengan suara bergetar.

"Hahahaha aku percaya kok! Percaya banget malahan kalau kamu belum bisa lupain dia!" Balas Ufal tanpa menoleh dengan tertawa hambar.

"Enggak fal! enggak! Semua itu gak bener!" kedua mata Dara sudah mengeluarkan air mata, kakinya lemas membuat kedua lututnya menyentuh lantai marmer.

"Kamu tahu? aku kira Aulia bohong bilang  kalau kamu lagi mesra-mesraan sama MANTAN kamu... ternyata BENER RA BENER! Kamu lagi mesra-mesraan" Ufal kelewat emosi sampai membentak Dara.

"Tapi fal Wildan cuma jelasin semuanya!"

"Stop!!! Makasih untuk tiga bulan berharga ini, gue bisa mikir kok. Dia udah Dateng dan Lo silahkan pergi! Tapi asal Lo tahu gue TULUS sama lo! Hahahaha percuma gue temui kakak Lo minta restu" Ufal mengatakannya dengan penuh penekanan dan melirik tajam kearah Dara.

"Please Fal percaya sama gue! Gue juga TULUS sama Lo.. TULUS BANGET.. Gue mohon jangan pergi!" Pekik Dara histeris.

Ufal baru saja Sadar, beberapa detik lalu Ufal seperti ada yang mengendalikan. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya keatas marmer ia memukul tubuhnya sendiri. Ia malu dan kecewa pada dirinya setelah sadar dari emosinya yang meluap, hanya karena rasa cemburunya ia akan kehilangan Dara.

"Bodoh aku bodoh Ra! Aku udah langgar janji aku untuk gak buat kamu nangis" pekik Ufal dengan kecewa.

"Fal cukup!" Dara langsung menghampirinya dan menahan tangannya.

"Gue udah bentak Lo Ra! Gue bentak Lo!"

"Berhenti Fal berhenti!" Dara langsung memeluk Ufal. Beberapa menit, cukup lama hingga keduanya tenang.

"Maaf gue kelepasan tadi ra" ucap Ufal, Dara langsung melepas pelukannya dan menatap dalam pada mata Ufal.

"Ufal percaya Dara kan?"

"Percaya! gue percaya lo"

"Jangan bilang pisah ataupun pergi beneran ya" pinta Dara dan Ufal kembali memeluk Dara.

"Gak akan! Dan ini pelukan bersihin noda mantan kamu tadi! Cuma Ufal yang boleh peluk Dara!"

Wildan dan Aulia, keduanya menatap dua sejoli yang labil itu dengan jengah dan tatapan marah.

"Apaan sih! mau juga putus kenapa gak jadi!" Gerutu Aulia

"Mereka bahagia" tanggapan Wildan dengan tenang.

"Lo harus rebut dia!! ayoh!!" Aulia langsung menarik Wildan dan menemui keduanya.

"Stop Fal! Dara itu milik Wildan" teriak Aulia ketika tiba dihadapan Ufal dan Dara, sontak membuat Ufal bangkit dan membantu Dara.

"Lo salah li" Balas Ufal singkat.

"Dhan jelasin dong! Kalian itu belum putus!" Ucap Aulia pada Wildan namun Wildan hanya Diam menatap Dara.

Dara pun angkat bicara. "Setelah Wildan pergi gue udah putusin buat gak mikirin Dia! Jadi kita udah putus" Terangnya.

"Gak bisa gitu dong! Jadian aja butuh dua orang dan putus pun harus berdua! Bukan cuma dari satu pihak" protes Aulia menggebu.

"Lo apaan sih Li! Wildan aja diem! Sekarang gimana sama Wildannya?" Tanya Ufal. Dara hanya menggigit bibirnya. Sedangkan Wildan Mengusap wajahnya dengan kasar.

KENYAMANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang