20

110 10 0
                                    

Tidak masalah
dianggap gila
Asal membuatmu
bahagia

💮💮💮

Sesuai dengan pesan semalam. Pagi ini Ufal berangkat pagi untuk menjemput sahabat yang menganggapnya kakak yaitu Aulia..

"Pagi tante!" Sapa Ufal kepada mamanya Aulia yang ada di dapur.

"Eh Pagi Ufal, sini nak, sarapan dulu Aulianya baru beres-beres!" Ujarnya

"Terimakasih tante, Ufal sudah sarapan tadi!"

"Owh yasudah duduk dulu, tante panggilkan Aulianya dulu."

"Iya tante!" Mama Aulia langsung pergi lalu Beberapa detikpun Aulia datang.

"Maaf fal gue ngrepotin lo!" Pinta Aulia yang membuat Ufal bangkit. "Santai kali, udah siap?"

"Udah!"

Setelah mereka pamit kepada mamanya Aulia, mereka langsung berangkat. Sesampainya di sekolahan banyak pasang mata yang jengah dengan sikap Aulia pasalnya dia selalu gontai ganti boncengan.

Apa lagi bagi kaum hawa mereka pernah melabrak Aulia tapi Aulia malah jawab kalau laki-laki yang dekat dengannya adalah kakaknya itu pun kalau dia sudah resmi memiliki kekasih.

Sesampainya di depan kelas Aulia, mereka berdua berbincang-bincang.

"Oh ya fal, makasih ya udah jemput gue!"

"Iya lia!"

"Gue ada sesuatu buat lo!" kata Aulia sambil mengeluarkan sebuah kotak dan diterima Ufal lalu dibuka kotak tersebut isinya coklat. Ufal menatap Aulia dengan mengangkat kedua alisnya, seakan bertanya apa maksudnya.

"Gue gak tahu kenapa beli itu coklat buat lo, tapi gue harap lo makan ya, jangan dibuang atau dikasih orang, gue masuk kekelas dulu!" Lalu Aulia melangkah masuk namun sebelum masuk lengan Aulia ditahan oleh Ufal.

"Makasih lia tapi, please anggep gue kakak lo ya! Jangan lebih, gue pergi!"
Ujar Ufal dan beranjak pergi.

Aulia kaget dengan ucapa Ufal, padahal Aulia mulai memendam rasa pada sahabatnya itu.

"Gue ternyata kalah sama ucapan gue dulu fal, gue mau buktiin kalau persahabatan lawan jenis pasti berakhir bahagia tapi ternyata sama sekali tidak beda jauh dengan Realita" Ucapnya dalan hati.

Di jauh sana sebelum ada adegan pegang tangan Ada sepasang mata yang jijik menyaksikannya yaitu Dara.

Dara hanya mampu menimbang-nimbang kalau hatinya baru saja terluka, tak mudah untuk dirinya mempercayai cinta kembali.

Sesampainya Ufal dikelas, ia langsung melemparkan coklat bermerk tersebut kearah meja Adli dan dibalas cengiran ejeknya.

"Fans yang mana lagi nih, mahal kelihatannya!" Ejek Adli sambil melihat-lihat kotak coklatnya.

"Dari temen gue si Aulia! Kelas sebelah!" Jawab Ufal malas sambil menyenderkan punggungnya yang dijawab anggukan oleh Adli.

"Lo nanti ngajarin Dara lagi?" Tanyanya.

"Iya lah, orang gue udah bilang anaknya!"

"Dara kayaknya gak mau bahas tentang cowok dulu deh!" terang Adli sambil memakan coklat dengan lahapnya.

"Tahu dari mana lo?"

"Kelihatan kali, tapi lo harus sering sering deket sama dia, siapa tahu dia bisa lupa sama wildan karena deket lo"

KENYAMANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang