" saya sudah lelah menghadapi kamu, amanda " Pak Surya memijit pelipisnya seraya menghela nafas. Amanda hanya memutar matanya jengah.
" dan kamu Vanessa, jaga ucapan kamu. Itu tidak sopan!"
" yaudah sih, sekarang bapak maunya gimana? Dari tadi ngomel mulu, cape dengernya tau!" Amanda mengatakan hal tersebut sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
" Vanessa , kamu boleh kembali ke kelas " Pak Surya mengelus kumisnya.
" Gak bisa gitu dong pak! Masa dia balik ke kelas tapi saya engga ?" Amanda protes tidak terima.
" Dia baru kali ini buat onar, sedangkan kamu ? sudah terlalu banyak"
Setelah itu, Vanessa memberi tatapan mengejek ke Amanda. Yang ditatap hanya membalas dengan mengacungkan jari tengahnya.
" Amanda saya ingin bertanya ke kamu. Ini sudah kali keberapa kamu masuk ke ruangan saya?"
" minggu ini baru 3 kali, gatau deh nanti nambah lagi atau enggak. Hehe "
Sebenarnya, Pak Surya sudah kehabisan ide harus menghukum Amanda seperti apa lagi. Mulai dari cuci toilet, nyapu kantor, nyalin tulisan, sampai skors . Hebatnya, Amanda tidak pernah kapok dengan itu semua.
" Gini saja, saya ingin kamu nyapu halaman dekat lapangan basket. Sampai bersih!"
" HAH ?! DEMI APA ?! BAPAK GIMA- " ucapan Amanda dipotong oleh Pak Surya. " BISA GAK KAMU NGOMONGNYA GAUSAH PAKAI URAT ?! SAKIT TELINGA SAYA !"
Amanda hanya menggerutu sebal. " jam berapa nyapunya ?" Pak Surya terlihat berpikir sebentar.
" nanti siang sebelum team basket latihan "Amanda melotot tidak terima. Pasalnya, team basket mulai latihan pukul 3. Itu artinya Amanda harus mulai menyapu pukul 2. Sedangkan di jam tersebut, matahari sedang bersinar terik-teriknya. Jadi dia mulai bernegosiasi dengan pak Surya.
" sore ?"
"Siang "
"Sore "
"Siang!"
" sore setelah latihan basket atau enggak sama sekali?!" Amanda mengeluarkan jurus andalannya, melotot. Bukannya seram, Amanda malah terlihat lucu dengan mata sayunya yang membulat.
" terserah " Pak Surya sudah lelah.
" gitu kek pak dari tadi. Ribet " Amanda menjentikkan jarinya kemudian melangkah keluar ruang BK dan menuju kelas. Pak Surya hanya geleng-geleng kepala heran.
***
Bel masuk sudah berbunyi dari tadi, jadi tak heran jika suasana koridor sudah sepi. Amanda melangkahkan kakinya menuju kelasnya IPA II yang berada dilantai 2. Saat akan naik tangga, jidat Amanda membentur sesuatu yang bidang sehingga menyebabkan dirinya jatuh dengan posisi bokong yang mendarat duluan. Amanda memekik kaget sekaligus kesakitan.
" jalan tuh liat-liat, bego " suara berat itu memasuki pendengaran Amanda. Menyadarkan dirinya dari kesakitan yang mendera bokongnya. Amanda mendongak melihat sosok yang berdiri didepannya.
' anjir, ganteng' itu reaksi pertama Amanda kepada laki-laki didepannya. Amanda langsung bangkit dari posisinya tersebut.
" lo kali yang jalan liat-liat! Ga nengok apa ada cewe cantik lagi mau naik tangga?!" Amanda melipat kedua tangannya didepan dada, pura-pura marah.
"Satu lagi! Gue gak bego ya" ucap Amanda sambil menunjuk laki-laki yang tidak ia ketahui namanya itu.
Veriano hanya mengerutkan dahinya, kemudian menepis jari teluntuk Amanda yang hanya berjarak kurang lebih satu jengkal dari wajahnya. " Terserah " kata Veriano kemudian melangkah menjauh menuju perpustakaan untuk mengambil barangnya yang tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Amour ( ON HOLD )
Teen Fiction" I always be there for you " Amanda Veryco Cewek cantik blesteran Prancis - Indonesia. Memiliki predikat cewek bar-bar dan nakal ,selalu membuat kekacauan di sekolah. Tidak peduli dengan hal-hal disekitar. Kalau ngomong suka main jeblak, ga lih...