Lita pov
Ini adalah hari ketiga ku di sekolah. Selama itu juga aku selalu melihat kakel famous itu dan disaat itu juga dia selalu terlihat bersama cewek yang berbeda.
"Dia benar-benar player handal" gumam ku dalam hati.
"Kenapa Lit. Kok bengong,mikirin sesuatu?" tanya Syifa pada ku.
"Ga cuma lagi mikirin,kayanya dia player" ucap ku.
"Dia siapa?kakak cogan itu?ah gue tau lo cemburukan?Ngaku lo" ejek Syifa pada ku.
Ah malas rasanya menjawab pertaanyaan Syifa yang selalu sama saat aku berbicara tentang dia.
"Gue tau namanya dong. Kalo ga salah Mirza Akbar"
"Bodo ga duli" sambil menjulurkan lidah ku.
"Ah masa. Nanti juga perduli" yang dijawab dengak kekehan.
Tiba-tiba saja nama gue di panggil oleh bu asri. Salah satu guru kiler di sekolah ini dan mengajar mata pelajaran matematika.
"Lita kamu itu dari tadi ibu liatin!ibu itu sedang menjelaskan!memangnya kamu sudah pintar?kalau sudah, silahkan keluar dari kelas saya" tanya bu asri dengan kesal.
"Maaf bu"
"Tidak ada kata tapi-tapian. Sekarang juga kamu keluar dari kelas saya!mengertikan Lita!"
"Mengerti bu" jawab ku sambil menunduk malu.
Ku lirik Syifa dengan raut wajah menyesal. Ku tanggapi dengan senyum simpul dan langsung pergi menuju keluar kelas.
"Dari pada bengang bengong gini mending ke kantin aja kali ya,laper ini".
Sesampai ku di kantin aku langsung memesan makan dan membawanya kemeja kantin. Kebetulan kantin sangat sepi karena memang belum memasuki jam istirahat. Kulirik samping kanan dan kiri ku sambil melahap makan yang aku beli tadi.
Tiba-tiba geng kakak Mirza yang aku ketahui tadi namanya datang memasuki kawasan kantin.
"Gue makan aja lah. Semoga mereka ga ganggu gue makan" batin ku.
Outdor pov
"Eh ada cewek tuh,mau deketin ga Za" tanya leo pada Mirza.
"Ga ah. Dia biasa aja. Ga tertarik" jawab Mirza dengan datar.
"Yah gaya dah loh. Awas lo nanti di tolak aja baru tau rasa" ucap bagas.
"Ga lah bercanda. Cuma lagi ga mood aja buat godain cewek. Lagian siapa sih yang bakalan nolak pesona seorang Mirza" jawab Mirza dengan sombong.
"Ya udah buktin kalo memang ga ada yang nolak lo. Coba godain dia sampai dia mau dia ajak pulang bareng lo" tantang Leo.
"Ah bocah kaya dia mah di kedipin dikit aja langsung pingsan kali iya ga Za".
"Tapi kalo gue bisa kalian harus beliin apapum yang gue mau,dil ga" tanya Mirza pada teman-temanya dan di jawab dengan anggukan kepala.
Dengan langkah cool Mirza mendekati meja di mana anak perempuan itu duduk sambil melahap makanya.
"Hay boleh duduk sini ga" tanya Mirza.
"Silahkan,ga ada yang ngelarang kan" jawab Lita datar.
"Cuwek banget,tapi ga papa gue malah tertantang" batin Mirza.
"Kenalin gue Mirza" dengan juluran tangan,tetapi tidak di tanggapi oleh Lita.
"Lita!" jawab Lita ketus.karena Lita sudah tidak tahan di tatap terang-terangan oleh Mirza. Akhirnya Lita putuskan untuk berdiri dan ingin pergi. Tetapi di tahan oleh Mirza.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Did
Teen FictionBagaimana perasaan seorang player wanita tiba-tiba ditolak oleh seseorang. Begitu lah perasaan Mirza saat dia hanya ingin mendekati adik kelasnya karena sebuah tantang dari sabahat-sahabatnya. Malah dia sendiri terasa tertantang. "Bukan Mirza nama...