Lita pov
Pagi ini aku terbangun jam 05.00. Setelah melakukan sholat subuh,aku segera menyambar handuk yang berada di depan kamar mandi. Setelah rapih dengan baju sekolah aku segera membereskan buku pelajaran hari ini dan memasukannya ke dalam tas sekolah ku. Setelah itu aku segera turun untuk sarapan pagi bersama keluarga.
"Pagi semua" ucap ku pada semua keluarga ku yang sedang duduk di kursi meja makan.
"Pagi Lit,tumben udah bangun?biasanya masih molor kamu" tanya kak Fira pada ku.
"Bangun pagi salah,bangun siang salah. Maunya apa sih" ucap ku sebal.
"Udah-udah masih pagi udah pada ribut,ga baik loh" jawab bunda pada aku dan kak Fira.
"Udah cepet makan. Lalu berangkat sekolah. Nanti kalian terlambat,papa ga mau dateng kesekolah loh" ucap papa pada kami bertiga.
"Iya papa bentar lagi aku selesai kok" jawab kak Laras pada papa.
Akhirnya kami makan dengan tenang dan menyelesaikanya. Lalu buru-buru berangakat untuk sekolah. Karena memang waktu sudah menujukan 05.30. Karena takut terjebak macet maka kami harus buru-buru.
Aku dan kak Laras di antar oleh kak Fira,karena satu arah dengan kampusnya dan dia menggunakan mobil untuk pergi ke kampus.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah aku dan kak Laras segera keluar dan mengucapkan terima kasih pada kak Fira.
"Kakak duluan ya ke kelas,belajar yang bener" ucap kak Laras pada ku. Setelah itu ia langsung berlalu pergi menuju kelasnya.
Ketika aku sedang berjalan menuju kelas tiba-tiba saja nama ku di panggil-panggil oleh seseorang. Saat aku menengokkan kepala kebelakang betapa terkejutnya aku,bahwa ternyata yang memanggil ku adalah kak Mirza.
"Ngapain dia pagi-pagi nyariin gue?" batin ku dalam hati.
"Ada apa?" tanya ku to the poin.
"Jangan lupaya nanti,di taman belakang" ucapnya pada ku.
Aku hanya mengerutkan dahi.
"Ngapain kesana?" tanya ku.
"Lah kok lupa sih,kan tadi malam udah gue kasih tau di line. Masa lo lupa juga sih?" ucapnya sebal.
"Oh jadi dia beneran ngechat Lilita. Gue bilang iya aja kali ya. Biar dia ga curiga" batin ku dalam hati.
"Loh kok bengong sih" tanya bingung.
"Eh iya. Saya ga akan lupa kok ke taman" ucap ku menahan tawa.
"Oke deh sip. Gue tunggu ya" ucapnya langsung pergi dengan senyum mengembang.
Setelah itu aku segera melanjutkan jalan ku yang tertunda akibat kak Mirza. Sesampai ku di kelas,aku segera menjatuhkan bokong ku di kursi dan mencari posisi enak untuk duduk.
"Kenapa muka lo Lit. Senyam-senyum sendiri. Jadi ngeri" tanya Syifa yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Eh apaan sih Syif ngagetin aja deh. Lagian siapa yang senyam- senyum ga jelas. Orang gue senyumnya jelas" jawab ku sambil membayangkan jika kak Mirza tau jika yang ia temui bukalah aku,tetapi Lilita.
"Cerita dong?Kayanya ada sesuatu yang gue lewatin nih" tanya Syifa curiga sambil menyipitkan mata.
"Ada. Ada banget. Jadi gini.." aku pun mulai menceritakan segalanya dari awal. Dari aku di antar pulang hingga kak Mirza meminta Id line ku.
"HA serius lo?! Ih gila lo parah banget ya. Masa kak Mirza di kerjain" ucapnya dengan lantang dan membuat aku dan Syifa menjadi pusat perhatiaan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Did
Fiksi RemajaBagaimana perasaan seorang player wanita tiba-tiba ditolak oleh seseorang. Begitu lah perasaan Mirza saat dia hanya ingin mendekati adik kelasnya karena sebuah tantang dari sabahat-sahabatnya. Malah dia sendiri terasa tertantang. "Bukan Mirza nama...