Richard's Side Story: Amusement Park - Limited Edition

5.4K 125 17
                                    

Uhuk, abaikan dua kata terakhir di bagian judul, permisah. Selamat membaca, mohon maaf delay-nya lama bingitsz *alay* dan stay tune, buat hari spesial, edisi ultah Richard! ^0^ Komentar yang banyak jika kalian pengen tau apa yang terjadi di ultahnya Richard! 

Salam Hangat, Aningtyas_5

*

Sabtu, 31 Desember 2011

Rivenmolen Amusement Park

Duduk di salah satu bangku di taman bermain ini dengan memegang sebuah kotak yang berisi sebuah kejutan di dalamnya membuatku merasa sangat bodoh. Mungkin aku tak akan menjadi sebodoh ini jika aku tak melihat apa yang dilakukan oleh kekasihku.

Ralat, mantan kekasihku.

Sekitar sejam yang lalu aku melihatnya berjalan dengan orang lain dan dia tampak sangat bahagia. Aku sudah berjanji dengannya untuk bertemu di taman bermain ini tepat hari ini, di saat malam tahun baru untuk melihat kembang api bersama dan rencananya, aku akan memberikan benda ini padanya.

‘Drtt... drtt... drtt...’

Aku mengambil ponselku yang bergetar dan di layar mucul nama Harry. Segera kutekan tombol berwarna hijau dan mendekatkan benda kecil itu di telingaku.

“Rich? Di mana saja kau? Hari ini kau ada pertunjukan khusus malam tahun baru. Apa kau lupa? Jangan sampai telat, atau aku akan membunuhmu.” Aku melirik ke arah jam tanganku. Jam setegah enam sore, tapi kenapa nada Harry sangat horor? Lagipula jarak tempat yang dimaksud Harry dan taman bermain ini kira-kira bisa ditempuh dalam lima menit berkendara dan sepuluh menit berjalan kaki.

“Harry, bisakah kau biarkanku untuk tenang sejenak? Tenang, aku ada di tempat yang aman kok.”

“BAGAIMANA AKU BISA TENANG?! Kau ini memiliki jadwal yang padat. Apa kau tak memikirkan penggemarmu, hah?!” mana bisa aku memikirkan penggemar jika sedang patah hati?

“Aku akan datang sepuluh menit sebelum aku tampil. Bisa diterima, kan?”

“Tap—”

Pip.

Serius? Di tahun baruku ini tak terjadi sebuah keajaiban? Patah hati, jadwal untuk tampil di panggung memadat, dan kotak kecil yang ada di tanganku ini makin memperburuk keadaan. Tak ada cara lain, lebih baik kubuang saja kotak ini untuk menghilangkan satu bebanku. Berbahagialah siapapun yang mendapatkannya.

“Hei, kau menjatuhkan kotak milikmu.” Aku menoleh pada seorang gadis dengan rambut berwarna hitam kecokelatan yang panjangnya sepundak. Ia menyodorkan kotak yang baru saja kubuang.

“Aku membuangnya, bukan menjatuhkan kotak itu.”

Ia terdiam sejenak dan memandak kotak itu lekat-lekat. “Kenapa kau membuangnya?”

“Aku tak butuh itu.”

“Sebuah kotak kecil yang dihias dengan cantik tak mungkin tak dibutuhkan oleh seseorang.”

Baiklah, tambah satu lagi kesialanku di malam tahun baru. “Kenapa kau ingin tahu sekali, sih? Kalau mau ambil, ambil saja kotak itu.”

“Ini bukan milikku, lagipula, kenapa kau bertingkah sangat aneh? Dan kenapa kau menutupi seluruh wajahmu?”

Aku menarik tangan gadis itu sampai kebelakang sebuah pohon yang sekitarnya agak sepi. Lalu melepas topi dan kacamata hitam yang kugunakan untuk penyamaranku—sebagai penyanyi yang cukup terkenal aku harus menyamar. Dan mendorong tubuhnya ke pohon, kemudian mendekatkan wajahku ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang