Chapter 4

1.2K 67 3
                                    


“itu tak mungkin dia,” ucap Qirani dalam batin dengan tatapan tajamnya.

“aku memang bukan dia, tuan putri” ucap Raja kegelapan itu yang membuat Qirani terkejut.

“kau pasti bertanya-tanya kenapa aku bilang begitu,kan?” tanya Sang Raja Kegelapan.

“tidak, tidak sama sekali” ucap Qirani dengan nada tinggi.

“kau pasti bertanya-tanya putri. Bagaimana aku mirip sekali dengannya, wajah maupun senyum yang aku lontarkan padamu” ucap sang Raja membuat jenggkel Qirani.

“aku memang bukan dia. Aku adalah aku dan dia adalah dia. Namun hatinya milikku,” pernyataan itu membuat Qirani semakin dilanda pertanyaan.

Qirani hanya tertegun, berusaha mencerna ucapan Sang Raja Kegelapan itu.
Sang Raja berjalan menuju ke arah Qirani. Qirani tak bergeming dari tempatnya dan terus memegang pedang itu dengan erat.

“berhenti, atau KAU AKAN AKU BUNUH!,” gertak Sang Putri.

Namun sang Raja kegelapan tak menghiraukan ucapan sang putri dan terus mendekatinya.

“kalau begitu kau tak usah repot-repot mendekatiku, karena aku akan BUNUH DIRI DIDEPANMU!,” ucap sang putri membuat langkah Sang Raja berhenti.

“hah...kenapa...KENAPA...kau bersikap seperti itu? Bukankah kau ingin membasmi semua musuhmu ,hah? Apakah kau kasihan padaku?Cih, Aku tak butuh rasa belah kasihan darimu itu!,” ucap Sang Putri penuh kesal.

“bukan aku , tapi hati yang kini berada pada tubuhku, yang begitu peduli padamu.”sembari menatap sang putri.

“aku tak mengerti. Berbicaralah dengan bahasa yang dapat aku cerna, BODOH!,” bentaknya pada sang Raja.

“bukankah sudah aku beri tau. Hatinya milikku,itu berarti hatinya kini tlah jadi milikku. Dan hatinya telah terlukis nama dan wajahmu,”ucap Raja membuat mata Qirani berkaca-kaca.

“tidak tidak. kau membunuh Arya?Kau mengambil semua yang aku sayangi, puaskah kau kini?,”ucapnya dengan air mata yang kini membasahi pipinya.

“tidak, sebelum aku memilikimu,”Raja kegelapan yang mulai berjalan mendekati Qirani.

Qirani yang melihat Raja kegelapan tidak berhenti dari langkahnya langsung meletakkan pedang yang ia bawa ke depan dadanya.

“jangan mendekat!! Kau tak akan memiliki apapun yang kau mau dariku. Aku lebih baik mati,” ucap sang Putri penuh kemarahan.

Langkah Sang Raja Kegelapan pun terhenti dengan ucapan yang dilontarkan gadis didepannya itu.

“taukah, tuan putri. Kalau kau mati aku bisa menghidupkanmu,dan kau tak akan bisa lari dariku” menatap manik biru milik gadis itu dengan tersenyum sinis.

Pedang yang masih terletak di depan dada gadis itu, tiba-tiba terpental jauh dari tubuhnya. Bagaimana bisa? Tentu saja sihir Sang Raja Kegelapan itu yang menjauhkan pedang itu dengan Qirani.

“beraninya kau,” ucap Qirani dengan kasar.

Qirani yang tubuhnya penuh dengan luka tak bisa berbuat banyak. Ia terus menyaksikan setiap langkah Sang Raja kegelapan yang mendekatinya.
Qirani dengan wajah merah padam mengepalkan kedua tangannya. Tiba-tiba muncul cahaya biru putih menyelimuti tubuh Qirani saat ini.
Sang Raja dan para ksatrianya yang melihat cahaya itu menutup mata mereka karena cahayanya yang begitu silau.
Ketika cahaya mulai meredup. Terlihat Qirani dengan anggunnya memakai gaun biru muda sepadu dengan panah cahaya dari sihir yang berwarna biru milik sang Putri.
Luka-lukanya dalam sekejap hilang.  Wajah yang cantik,rambut yang panjang terurai membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona olehnya.
Bak seorang Dewi yang tengah dihadapi oleh mereka saat ini.

Ksatria [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang