Chapter 3

1.3K 80 19
                                    

(ilustrasi Putri Qirani dan Arya versi human)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi Putri Qirani dan Arya versi human)

Terlihat ruangan tabib sedang disegel dan kemudian terbakar. Sang putri dan Arya yang baru sampai dikagetkan oleh terbakarnya ruangan ayah Arya.

Arya berlari menuju ruangan ayahnya itu,Sang Putri yang melihat Arya berlari berusaha ingin menyusul nya. Namun oleh para penduduk Sang Putri ditahan,Sang Putri pun hanya berteriak menangis dan memanggili nama Arya yang terus berlari tak menoleh padanya.

Para penduduk kaget karena Arya bisa menembus segel yang para menteri buat,para menteri pun berpikir bahwa Arya bukan manusia biasa saja.

Arya pun memanggili nama ayahnya,namun tak ada jawaban dari sang ayah. Dan akhirnya Arya pun menemukannya. Sang ayahnya terkaget dengan datangnya putranya. Arya pun berlari mendekati ayahnya yang jatuh dengan batuk-batuk.
“tolong jaga ini putraku,jaga ini sebaik mungkin” ucap ayahnya  lemas.

Ayahnya menyerahkan buku pada Arya sebuah buku hitam. Kemudian Ayahnya membuat ramuan yang menggunakan darah ayahnya sendiri kemudian diberikannya untuk putra kesayangannya itu.

ARYA POV**

“apa yang ayah lakukan, itu akan mempercepat kematianmu ,ayah!,” ucapku dengan nada tinggi sembari menangis.

“ini tak seberapa putraku. Kini kau harus menjaga buku itu dengan baik,dan mempelajarinya”ucap sang tabib sambil menyentuh wajahku yang kini basah oleh air mata.

“kau harus melindunginya dengan segenap jiwa dan ragamu,nak. Berjanjilah padaku,” kini melempar senyum tipis padaku.

“aku..aku...(hiks...hiks) aku berjanji ,yah(hiks,hiks)” ucapku dengan sesegukan.

AUTHOR POV**

Ayahnya batuk-batuk dan batuknya itu mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Arya terkaget dan terus memanggil-manggil nama ayahnya yang tak berdaya itu. Sang tabib pun menutup matanya.

“ayah...ayah...bangunlah...aku membutuhkan ayah...taukah aku sangat menyayangimu...aku telah berjanji jadi tolong bangunlah (hiks hiks) AYAHH...!!!”

“lihat saja suatu hari nanti.” Sembari meminum ramuan yang dibuatkan ayahnya untuknya.

Terlihat ruangan tabib itu terus saja terlahap oleh si jago merah,dan tak lama ruangan itupun hangus plus hancur.

Dengan penuh luka, Arya berlarian menjahui lingkungan istana dan keramaian.

Dan sampailah ia di tempat air terjun yang pernah ia datangi bersama Sang Putri dan memasuki gua di balik air terjun,dan akhirnya perlahan penglihatanya memudar lalu Aryapun jatuh pingsan karena luka yang cukup parah itu.

Terlihat samar-samar bayangan hitam mendekati Arya.

10 tahun kemudian
Setelah kejadian 10 tahun silam ayahanda Qirani mengirimnya ke tempat untuk menuntut ilmu,dan untuk menenangkan hatinya yang sedang merasa kehilangan teman terbaiknya itu.

Ksatria [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang