•SATU•

173 3 0
                                    

Di sebuah kafe yang sedang hist dikalangan anak muda itu siang ini tampak banyak sekali pengunjung yang datang dan pergi dan menetap untuk menikmatinya disana

Suara penyanyi yang sedang membawakan lagu jadul pun tak dihiraukan oleh sekelompok pemuda-pemudi yang berada di pojok kanan yang tampaknya sedang kesal

"Ihhh sebel banget gua sama tu cewek, kecentilan banget sih jadi orang, kalo ketemu gua lagi, bakalan gua hajar!!" kata-kata itupun terlontar begitu saja

Teman yang berada disampingnya pun menimpali "Udah-udah sabar, gak boleh gitu, ehh tapi kalo lo mau ngehajar dia gua ikut ya hehehe" tidak punya akhlak memang temannya yang satu ini

"Eh sama aja lu ngedukung dia pea, goblog banget sih lu" temannya yang satu pun menimpali orang yang bernama Putri,  mengomeli pada seseorang yang harusnya melarang temannya ribut sambil menjitak kepalanya

"Aww sakit tau Zah " ringisannya pun tak dihiraukan oleh temannya yang satu itu dan akhirnya karena tidak mau merasakan sakit sendiri dia--Putri balik membalas jitakan dikepalanya kepada Zahra

"Aww sakit Putri keraton, kesel banget gua sama lu, awas aja lo ya pulang-pulang kaki lo gak ada sebelah "

Karena tak ingin mendengar kebisingan dan pasti mereka berdua akan saling ejek-mengejek. Teman yang disamping Zahra pun memindahkan Zahra agar jauh dari Putri

"Lah ngapain di pindahin si, gua mau jambak kepalanya nih" Zahra pun naik pihat, kesal karena tidak mendapat rambut Putri sebab terhalang oleh sang Dhira yang menjauhkannya dari Putri

Dan akhirnya terjadi juga baku hantam antara mulut satu dengan yang lain "Bodo, emang gua takut apah sama lo, cuma bisa maen basket ge blagunya selangit " maki Putri terhadap Zahra dan Putri pun terlihat sekali ingin menendang Zahra

"Apa-apaan sih lu impas gobl*g " geretu Zahra sambil memegang kepalanya yg terasa sakit akibat ulah temannya itu, karena tangan Dhira kalah cepat oleh Putri yang sudah meraih rambut Zahra

"Ehh suka-suka gua dong mau bales lagi atau enggak, kan lu yang mulai duluan tadi, tangan-tangan gua ini kenapa lu yang sewot" balas Putri sewot

'Ni anak gak tau orang lagi sebel apah lama-lama gua telen juga lo berdua' batin Sabina kesal

"Kepala gua yang lu jitak pe'a pake tangan lu, iiih gereget banget gua sama lu awas aja lu, bener gua mah lu pulang tau-tau kaki lu udah ilang aja" ancaman Zahra kepada Putri

'Iiikkhhh kalo gak ada si Bina udah gua tonjok da itu anak' batin Zahra kesal

"Hahahaha emang lu tukang sulap apa ngilangin kaki orang hahahah" ejek Nazwa kepada Zahra dan langsung di tatap tajam oleh Zahra

"Garing banget sih lu Zua, udah tau orang lagi kesel malah di gituin" balas Tasya kepada Nazwa

"Uuuuu garing kriuk kress KOBELbalas semuanya kompak kecuali Sabina tentu saja yang dari tadi melamun entah memikirkan apa

"Woy udah-udah jangan buat ribut disini, kalo mau ribut sono di lapangan, kalo lu bedua ribut disini tar ada barang yg rusak siapa yg mau ganti??hayo siapa HAH??" Dhira pun akhirnya bertindak memisahkan Putri dan Zahra yang sedang adu mulut

"Hemmm gatau" jawab mereka berdua kompak sambil menggelengkan kepala ke kiri dan kekanan pertanda tidak tau.

"Ehhh tapikan yang punya mall beserta isinya kan sii bos Sabina iya ga??" tanya si Nazwa, mungkin bukan sekedar pertanyaan tapi pernyataan kepada yang lain

KEBAHAGIAAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang